Kata timbal balik dalam kehidupan sehari-hari tentu sering kita dengar. Sebagai makhluk sosial tentu kita tidak dapat berjalan sendiri, kita membutuhkan bantuan orang lain. Selain itu kita juga pasti mengharapkan perlakuan baik dari orang lain dan ketika berada dalam kesulitan pasti kita mengharapkan uluran tangan dari orang-orang sekitar kita. Namun, apakah kita sudah memperlakukan orang dengan baik, apakah kita juga sering membantu orang yang sedang kesusahan?. Jika tidak maka jangan mengharapkan oranglain perduli dengan kita.
Ada sebuah istilah yang mengatakan "Perlakukanlah orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan". Ya, jika ingin diperlakukan dengan baik maka kita juga harus berprilaku baik. Memperlakukan orang dengan baik akan menimbulkan hal baik, meski tidak selamanya berjalan sesuai harapan adakalanya kebaikan kita dibalas dengan kejahatan. Akan tetapi, jika kita iklas kebaikan akan datang dari arah lain.
Prinsip timbal balik ini disebut juga dengan golden rule, yang berarti aturan emas dalam pergaulan. "Golden Rule" adalah prinsip etika timbal balik yang berarti kita harus membalas perlakuan yang baik kepada orang lain. Ia mengajarkan bahwa sebelum kita melakukan sesuatu kepada orang lain, cobalah menempatkan diri pada posisi mereka. Jika kita ingin diperlakukan dengan baik, penuh hormat, dan dihargai, maka lakukanlah hal yang sama kepada orang lain.
Memperlakukan orang sebagaimana kita ingin diperlakukan adalah latihan empati. Empati berarti berusaha merasakan apa yang dirasakan orang lain. Saat kita mampu memahami perasaan dan kebutuhan orang lain, kita akan lebih berhati-hati dalam bersikap dan berbicara. Dengan begitu, hubungan sosial pun akan lebih harmonis.
Bayangkan sebuah lingkungan di mana setiap orang menghargai orang lain, tidak menyakiti, dan selalu menjaga perasaan. Pasti suasana akan terasa lebih damai dan penuh kebahagiaan. Ketika seseorang diperlakukan dengan baik, biasanya ia akan terdorong untuk berbuat baik kembali, sehingga tercipta lingkaran kebaikan yang terus berputar.
Banyak konflik muncul karena seseorang hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa mempertimbangkan perasaan orang lain. Jika setiap orang berpegang pada prinsip ini, maka ucapan yang menyakitkan, tindakan yang merugikan, hingga sikap tidak adil bisa berkurang drastis.
Memperlakukan orang lain dengan baik sebenarnya juga merupakan cermin diri kita. Sikap sopan, ramah, dan penuh kasih tidak hanya membuat orang lain merasa dihargai, tetapi juga meningkatkan kualitas kepribadian kita sendiri. Orang yang terbiasa berbuat baik akan memiliki hati yang lebih damai dan pikiran yang lebih jernih.
"Perlakukanlah orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan." Bukan sekadar nasihat, melainkan fondasi kehidupan bermasyarakat yang damai. Jika kita semua berusaha menerapkan prinsip ini, dunia akan menjadi tempat yang lebih indah untuk ditinggali. Mulailah dari hal-hal kecil: senyum yang tulus, ucapan yang baik, dan sikap yang menghargai. Karena setiap kebaikan yang kita berikan, cepat atau lambat akan kembali kepada kita.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI