Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Aku, Grey, dan Tempat Terindah

1 Februari 2023   23:35 Diperbarui: 22 Februari 2023   09:08 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi burung camar dan pantai yang indah|Dok Candice/Pixabay

"Dia sudah meninggal beberapa tahun yang lalu."

Apa? Aku tiba-tiba tidak percaya melakukan pemikiran ini. Ini nyata. Maksudku, aku orang terpelajar, sementara Grey selalu membuatku merasa seperti kepala. Sepertinya aku adalah nenek tua yang membosankan dan membosankan.

Kami kemudian saling menatap. Grey kalah. Dia menunduk.

"Maafkan aku, Grey. Kau berusaha keras untuk melakukannya dengan benar."

"Aku tahu aku bodoh, Suzan. Aku tidak pantas untukmu dan tidak akan pernah."

Aku menggeleng. "Ini bukan tentang mengakhiri hubungan, kan?"

"Aku suka kau masih mencemburui Emilia dalam usia kita yang sekarang. Mungkin kau tidak akan paham bahwa aku memikirkanmu sejak dulu, maka aku menginginkannya menjadi kau. Selalu kau. Sejak kita masih muda, kau begitu cantik dan glamour. Gadis yang kaya, mewah, dan pintar. Sementara aku adalah laki-lagi sederhana, tidak berdaya di sisimu. Aku tahu, kau jauh dari kemampuanku menaklukkanmu. Kupikir, jika bisa bersamamu, aku akan menghabiskan sisa hidupku dengan mencoba membuatmu bahagia. Dan setiap hari selalu akan berusaha lebih keras untuk memastikan kau tidak pernah mengalami hari biasa dalam hidupmu."

"Dan kau berhasil, Grey."

"Ya, setelah kupikir-pikir, itu ide gila, bahkan menurut standardku. Tapi aku tidak bisa berpisah darimu."

"Aku kira itu masuk akal. Maksudku, pada usia kita ini perlu memikirkan hal-hal itu. Sangat menakutkan menjadi tua."

"Anak anak sudah dewasa, mereka tidak membutuhkan kita lagi. Terkadang rasanya seperti berdiri di tepi lubang kosong yang besar. Dan terkadang aku tidak bisa menghilangkan perasaan bahwa pada akhirnya, hidup akan berakhir sendirian."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun