Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Bekerja Lebih Cerdas Bukan Lebih Keras, Bagaimanakah Tipsnya?

20 November 2022   16:51 Diperbarui: 21 November 2022   20:45 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang yang bekerja cerdas membuat perencanaan | sumber: shutterstock.com/By Roman Samborskyi via Kompas.com

M = Measurable (terukur); memiliki beberapa gagasan tentang bagaimana kita akan melacak kemajuan kita dengan cara menetapkan tenggat waktu untuk menunjukkan berapa lama kita harus mencapai tujuan ini.

A = Assignable (dapat dialihkan); memutuskan siapa yang akan melakukannnya. Jika bekerja sendiri, jelas pelakunya adalah kita. Jika bekerja dengan tim, pastikan orang yang diberi tugas mampu dan mau menyelesaikannya dalam kerangka waktu yang telah ditentukan.

R= Realistis (realistis); setelah mengetahui apa tujuannya dan siapa yang akan melakukannya, pastikan pekerjaan itu dapat dicapai secara realistis dalam kerangka waktu yang telah kita tetapkan dan dengan sumber daya yang tersedia.

T=Time (waktu); menetapkan tanggal target yang masuk akal dan dapat dicapai. Itu artinya, kita memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang ingin kita selesaikan sehingga membuka jalan untuk mencapainya.

2. Mengatur Kalender

Setelah memiliki perencanaan dan mengetahui tugas apa yang ingin kita selesaikan, kita dapat meletakkannya di kalender atau papan perencanaan sehingga kita dapat melihat gambaran yang lebih besar dan menetapkan kerangka waktu untuk mencapai setiap pekerjaan.

Dengan pengelompokan tugas, kita dapat mengelompokkan topik serupa, menghindari mode multitasking yang menguras energi. 

Saat kita melakukan banyak tugas, melompat dari satu pekerjaan yang tidak terkait ke pekerjaan lain, otak kita membutuhkan waktu untuk mengatur ulang kembali sebelum kita dapat sepenuhnya terlibat dalam satu pekerjaan.

Satu studi dari Universitas California menemukan bahwa dibutuhkan waktu lebih dari 23 menit untuk memfokuskan kembali setelah gangguan---bayangkan kita harus mengambil 23 menit dari setiap pekerjaan, hanya untuk kembali ke pekerjaan lain yang kita pikirkan.

Gunakan kelompok waktu yang berisi tugas serupa, seperti menghabiskan satu jam di pagi hari dan satu jam di penghujung hari untuk membaca, lalu kita dapat menetapkan tugas serupa ke kelompok waktu lain. Pikirkan tentang satu tugas pada satu waktu, dan fokus pada hal itu.

3. Menghilangkan Gangguan dan kekacauan  

Hal yang perlu kita jaga adalah area kerja kita bersih dari kekacauan. Ketika memiliki tumpukan dokumen dan terlalu banyak obyek di area kerja kita, otak kita akan secara otomatis memperbesarnya, mengalihkan perhatian kita dari pekerjaan yang ada.

Jika melihat tugas lain yang memanggil kita dari sela-sela, kita dapat benar-benar teralihkan dari apa yang kita lakukan sekarang. Dengan merapikan area kerja kita, kita dapat menjernihkan pikiran dan lebih fokus pada pekerjaan yang ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun