Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Menangis, Reaksi Tubuh, dan Manfaat di Baliknya

10 Agustus 2022   22:36 Diperbarui: 12 Agustus 2022   11:55 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menangis. Sumber: Liza Summer/Pexels.com

Apakah kita termasuk orang yang mudah menangis ketika mendengar kesedihan orang lain, atau menonton drama televisi yang menyedihkan, atau terharu mendapat kabar bahagia? Jika, ya, itu tidak masalah karena menangis merupakan salah satu respons tubuh terhadap situasi yang terjadi---dan itu manusiawi.

Menangis adalah hal yang normal terjadi. Meski demikian, terkadang menangis kerap diidentikkan dengan orang yang cengeng, lemah, tidak berdaya, sensitif, dramatis, "caper" (cari perhatian), dan segudang label lainnya, padahal faktanya orang yang menangis memiliki banyak alasan dan itu tidak harus dikaitkan dengan predikat-predikat buruk tersebut.

Menariknya, manusia adalah satu-satunya mahluk hidup yang menangis dan siapa pun bisa menangis, baik bagi perempuan maupun laki-laki---itu bukanlah hal yang aneh. Lantas, apa yang membuat kita menangis?  

Jika dihubungkan dengan keluarnya cairan dari mata, menangis pada manusia memiliki tiga jenis air mata berdasarkan pemicunya, yaitu air mata basal, refleks, dan emosional.

Air mata basal merupakan cairan yang keluar dari saluran air mata secara terus menerus. Cairan ini mengandung antibakteri yang kaya protein yang membantu menjaga mata tetap lembab setiap kali seseorang berkedip; Air mata refleks adalah air mata yang dipicu oleh iritasi seperti angin, asap, atau bawang, dan dilepaskan untuk menghilangkan iritasi serta melindungi mata; Air mata emosional adalah air mata yang keluar sebagai respons terhadap berbagai emosi, seperti sedih atau bahagia. 

Namun, ketika berbicara tentang menangis, orang biasanya akan mengacu pada air mata emosional yang berkaitan dengan kesedihan, kekecewaan, dan frustrasi.

Apa yang terjadi ketika kita menangis?

Ketika kita menangis karena alasan apa pun, anehnya, bagian otak utama kita yang bertanggung jawab atas keluarnya air mata tidak bisa membedakan penyebabnya, baik akibat dari kesedihan maupun kegembiraan---semuanya sama.

Dalam sebuah artikel untuk Psychology Today, Dr. Jordan Gaines Lewis menjelaskan bahwa  reaksi yang terjadi pada saat saat menjelang air mata keluar itu dimulai di wilayah kecil otak yang disebut hipotalamus---Hipotalamus merupakan bagian otak yang mengeluarkan hormon untuk mengendalikan fungsi organ dan sel tubuh, memastikan, dan mempertahankan semua sistem tubuh tetap berjalan stabil.

Ketika bahagia, sedih, stres, atau benar-benar merasakan jenis emosi lainnya, hipotalamus hanya tahu bagaimana melakukan satu hal, yaitu bereaksi. Reaksi itu kemudian berhubungan dengan bagian lain dari otak yang disebut amigdala atau bagian otak yang berkaitan dengan proses emosional, yang terus mengalirkan beban ke sistem saraf kita sehingga saat itulah kita mulai mengeluarkan air mata. 

Sementara itu, hipotalamus kita---yang bertanggung jawab atas semua peristiwa tersebut---bahkan tidak mengerti mengapa kita menangis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun