Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen : Sophi, Jiwa yang Lelah

5 Oktober 2020   05:59 Diperbarui: 1 Mei 2021   20:31 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Baiklah, Codie. Kurasa kau sudah mengerti apa yang telah kuceritakan. Ceritaku sudah selesai. Kau tak harus mendengarkanku lagi. Aku tahu kau pasti lelah, bukan?" ujarnya dengan kalimat retorik.

Codie masih tetap duduk di kursi ruangan kamar. Sophi berdiri mendekat. Ditatapnya mata dan wajah Codie dengan seksama. Datar, tidak ada ekspresi sama sekali. Diperhatikannya penampilan Codie lama-lama. Perasaan bersalah terhadap temannya itu timbul dalam hati. Kulit Codie sangat kusam. Melihat tampilan Codie, Sophi lantaas bergumam lirih, “Sepertinya kau butuh pakaian baru." Kemudian, dia memeluk Codie dengan erat selayaknya dua sahabat yang tak ingin berpisah. "Terima kasih sudah menemani aku, Codie."

Selanjutnya, perempuan manis itu mengambil sebuah kotak dari dalam lemari, membukanya dan memasukan Codie. Dia berpikir, temannya itu akan aman berada di sana. Suara deritan pintu lemari yang ditutup, bertepatan dengan suara ketukan dari balik pintu kamar. Daun pintu terbuka perlahan. Perempuan berbaju serba putih masuk, seperti biasa jadwal pemberian tiga jenis pil sekaligus kepada Sophi. Sophi menenggaknya satu per satu; Stelazin, Halloperiodol, dan Spized. Tenang .... beberapa saat, kantuk mulai menyerangnya. Dia merebahkan diri di atas pembaringan dalam kamar asrama itu, lebih tepatnya di kamar asrama yayasan rehabilitasi kejiwaan.

***


Eleftheria, 2020


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun