Setelah puas berkeliling, petualangan wisata bisa diteruskan ke pulau Gunung Api yang berhadap-hadapan dengan Banda Neira. Kita bisa menggunakan speedboat dari dermaga Laguna dengan kisaran harga Rp 10.000- Rp 15.000. jika ingin hemat, kita bisa menggunakan perahu ketinting khas Banda dengan kisaran harga Rp 5.000- Rp 10.000 perorang dengan waktu tempuh 10 menit saja untuk mencapai bibir pantai pulau Gunung Api. Di pulau ini, wisata paling menyenangkan yaitu memasuki kawasan taman wisata alam Gunung Api Banda dengan pendakian puncak gunung selama satu setengah jam.
Gunung Api ini ibarat monument alam yang Tuhan hadiahkan bagi masyarakat Banda. Ia memancang kekar di tengah lautan dengan lereng-lereng yang menggambarkan status vulkaniknya. Gunung ini ibarat saksi sejarah masyarakat Banda sejak dahulu kala yang menyimpan banyak rahasia, berjuta cerita, dan seabrek legenda. Pendakian ke puncaknya tak hanya menumbuhkan kebanggaan pribadi tapi juga semakin memancangkan rasa cinta tanah air. Ketinggian Gunung Api ini pada awalnya mencapai 800 mdpl, namun pada 9 Mei 1988 gunung ini kembali memuntahkan laharnya. Sejak itu, para ahli vulkanologi mencatat angka baru untuk ketinggian gunung ini yang merosot menjadi 666 mdpl.
[caption id="attachment_186827" align="aligncenter" width="480" caption="Area gunung yang terbakar akibat ledakan 1998. ketinggian gunung dari 800 mdpl, merosot menjadi 666 mdpl. (Sumber: http://www.travelblog.org)"]

Untuk mendapat panorama alam seperti sunrise dan sunset, pendakian bisa dilakukan dua jam sebelumnya. Sebelum pendakian, dianjurkan melapor ke petugas seksi konservasi Gunung Api Banda agar pendakian kita bisa dikontrol. Selama pendakian, kita melewati 4 pos utama sebelum menembus puncak dengan sudut kemiringan 30-45 derajat. Jalur yang dilalui saat pendakian cukup terbuka dan tidak terhalang semak belukar. Satu-satunya rintangan adalah sisa-sia batuan vulkanik yang mengeras namun mudah terlepas saat diinjak sehingga membuat pijakan menjadi kurang stabil. Selebihnya, kita tinggal mengatur napas dan berjalan dengan konstan. Bahkan, jalur pendakian yang cukup terbuka itu juga menyajikan makanan alam seperti jambu merah yang bisa dipetik langsung. Setelah berada di puncak, dari sudut 360 derajat di atas ketinggian puncak 666 mdpl, Gunung Api menyajikan panorama yang spektakuler. Seluruh Kepulauan Banda terlihat menghampar, mulai dari Banda Neira yang tepat di bawah kaki gunung, pulau Banda Besar, Pulau Karaka dan pulau lainnya serta hamparan laut yang menampakkan tinta birunya.
Beberapa pulau di Kepulauan Banda juga terkenal sebagai lokasi penyelaman (scuba diving) dengan visibility terbaik di Indonesia. Kontur bawa laut yang bervariasi berupa dinding, goa-goa kecil serta overhang ini, sangat menarik untuk diabadikan. Kepulauan Banda juga menawarkan aneka taman laut seperti terumbu karang yang sangat terjaga kelestariannya. Bahkan menurut penelitian UNESCO, pertumbuhan terumbu karang tercepat di dunia untuk mencapai usia dewasa dalam kurun waktu kurang dari sepuluh tahun hanya ada di pulau Banda besar. Pulau ini mempunya area clear visibility mencapai kedalaman 40 meter, sehingga pemandangan bawah lautnya terlihat jelas dan memesona.
Beberapa pulau yang juga menyediakan taman bawah laut di antaranya pulau Banda Neira, pulau Ai, pulau Hatta, pulau Sjahrir, dan pulau Karaka. Kejernihan air di pulau-pulau ini tak perlu diragukan lagi. Bahkan saking beningnya, air laut yang bening seolah terlihat memantulkan refleksi violet dan magenta biru dari langit, juga nampak bagaikan kaca yang terhampar di lautan. Terumbu karangnya terlihat jelas dari permukaan laut. Di antara pulau Banda Neira dan pulau Gunung Api terdapat tempat menyelam yang disebut Sonegat. Tempat ini menjadi sarang ikan blue girdled dan emperor angelfish yang cantik, juga pemandangan terumbu karang yang berwarna-warni.
[caption id="attachment_186828" align="aligncenter" width="490" caption="Eksotisnya pantai di pulau Hatta (sumber: http://polamundo.wordpress.com)"]

Sementara di pulau Karaka atau pulau kepiting, kita bisa menikmati hamparan pantai pasir putih yang indah dan cocok untuk berpiknik. Di sebelah selatan pantai, terdapat beberapa mini-wall setinggi 18 meter yang ditutupi ratusan large blue dan yellow tunicates. Sedangkan di arah timur pantai, kita bisa melihat hingga kedalaman 10 meter dengan aneka pemandangan ikan-ikan batu karang dan sekelompok barracuda sepanjang 50 sentimeter. Jika beralih ke pulau Sjahrir, alam akan menyuguhkan kita hamparan pantai pasir putih yang luas serta air laut sebening kaca, sehingga sangat mudah kita melihat dan menikmati terumbukarang dan aneka biota laut yang ada. Waktu terbaik untuk melakukan penyelaman di pulau ini biasanya di waktu pagi dan sore hari. Untuk area snorkeling terbaik, kita bisa berkunjung ke pulau Ai dan menikmati keindahan surga lautnya yang sudah disediakan alam.
[caption id="attachment_186830" align="aligncenter" width="400" caption="Pulau Sonegat (Sumber: http://polamundo.wordpress.com)"]

Berwisata ke Kepulauan Banda tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam sebab dengan Rp 5.000.000 saja, anda sudah bisa mengikuti 10 hari tour keliling Kepulauan Banda dengan seabrek objek wisata yang tersedia. Waktu yang tepat untuk mengunjungi Banda yaitu antara bulan April-November. Kondisi cuaca pada bulan-bulan itu cenderung stabil. Dianjurkan untuk tidak berwisata antara bulan Desember-Maret karena kondisi angin barat yang menyebabkan gelombang laut dan cuaca yang tidak stabil.
Sebagai pelengkap kunjungan wisata di Kepulauan Banda, kita dapat menyimak dan ikut nimbrung dalam beberapa perhelatan budaya setempat seperti prosesi cuci sumur pusaka yang dilakukan 8 tahun sekali. Biasanya prosesi cuci sumur dilakukan dengan tradisi lempar becek dan iringan pawai perahu Kora-kora (Coracora boat) sepanjang 29 meter dengan tinggi 80 sentimeter berkapasitas muatan 45 orang yang mengitari teluk Banda. Pawai perahu Kora-kora juga dilakukan hampir di setiap peringatan hari besar nasional.