Mohon tunggu...
SH Tobing
SH Tobing Mohon Tunggu... Konsultan - Berbagi Untuk Semua | shtobing@gmail.com | www.youtube.com/@belajarkoor

Ingin berbagi pengalaman dan pemikiran serta terus membaca untuk memperkaya wawasan. Kompasiana menjadi tempat yang ideal untuk berbagi pengalaman dan ide selama saya diberi kesempatan berkarya di dunia | Have a nice day! | https://www.youtube.com/@belajarkoor

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sering Bertemu Langsung Saja Tertipu Apalagi Via Dunia Maya

19 Oktober 2020   10:22 Diperbarui: 19 Oktober 2020   15:49 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pastikan Berkenalan Dengan Keluarga Pacar (Dokpri)

Tidak berpacaran untuk menghindari risiko kecewa karena berpacaran dalam dunia manajemen risiko disebut sebagai Risk Avoidance, menghindari risiko agar tidak mengalami kerugian. Namun saya tidak ingin mengajak anda untuk menghidari berpacaran, yang mengakibatkan anda tidak memperoleh pasangan.

Oleh karena itu, agar anda tetap semangat mencari pasangan anda, anda harus memulai melakukan Identifikasi Risiko. Dalam kaitannya dengan mencari kencan online, kita harus sadar risiko apa saja yang akan dihadapi karena terjadinya hal-hal berikut:

  1. Online tanpa bertemu langsung, membuka lebar praktek kepalsuan atau penipuan. Orang bisa menjadi sangat cantik, ganteng, kaya, berpendidikan, dan memiliki bisnis ataupun pekerjaan yang luar biasa. Cukup dengan editing yang sangat sederhana  hal itu dapat dilakukan
  2. Dengan online kita tidak bisa memperoleh informasi yang benar di mana sebenarnya lokasi fisik sang pujaan hati. Bahkan dengan mudah ia akan memberikan status lajang, padahal sudah memiliki istri di setiap tikungan.
  3. Internet mengakibatkan kita dengan mudah menjadi siapa saja, sangat bijaksana dan menarik perhatian lawan jenis. Seksi, menawan dan menggetarkan hati.
  4. Adanya video yang di share oleh kencan online kita, jangan kita percaya untuk menggantikan momen bertemu langsung, karena ingat, dengan adanya youtube, instagram, tik tok dan sebagainya, seluruh umat manusia pengguna media sosial sudah menjadi aktor dan artis yang hebat
  5. Ratusan bahkan ribuan teman sangat mudah didapat di media sosial, apalagi tersedia banyak program bot untuk membuat teman (follower dan subscriber palsu). Sementara yang kita butuhkan adalah teman atau keluarga kekasih kita yang benar-benar mengenal dia. Sedangkan teman di media sosial bisa berasal dari seluruh dunia, dan mereka juga mengetahui sang kekasih kita itu hanya sebatas informasi yang tersedia dari media sosial.
  6. dan sebagainya, pasti anda sudah dapat menambakan sendiri berbagai kemungkinan yang dapat dilakukan oleh para penjahat kencan online yang berniat menipu anda

Apabila anda sudah menyadari hal tersebut di atas, maka selanjutnya anda harus melakukan Kontrol Risiko. Kontrol Risiko harus mampu mengurangi kemungkinan terjadinya penipuan dan kerugian yang diakibatkannya.

Dari 6 kemungkinan di atas, maka Kontrol Risiko yang perlu dilakukan adalah

  1. Bertemu langsung dan mengenal keluarganya, pastikan keluarga yang asli, tidak harus Orangtua Kandung, tetapi Paman, Tante, Sepupu, Keponakan dan Nenek atau Kakeknya. Jadi jangan hanya bertemu dengan 1 atau 2  orang yang mengaku Paman atau Tante, karena kalau hanya sedikit dengan mudah ia mempersiapkan yang palsu. (Ingat bertemu langsung ya, bukan via media sosial, zoom atau google meet dan sebagainya!)
  2. Minta dikenalkan dan sebisa mungkin diajak ke tempat dia bekerja atau berbisnis, lalu mengenal teman-temannya yang juga bekerja di sana. Jangan lupa bertukar nomor telepon dengan mereka.
  3. Sebelum point ke 1 dan 2 di atas terlaksana, jangan pernah mengeluarkan uang serupiah pun. Begitu juga saran saya, walaupun anda sudah mengenal point 1 dan 2 di atas, kalau anda ingin mengeluarkan uang, pastikan uang tersebut bisa anda relakan hilang bila hubungan anda putus. Oleh karena itu kalau hanya traktir, nonton, jalan-jalan, dan sebagainya yang masih di dalam toleransi (Toleransi Risiko) anda, silahkan anda lakukan. Namun apabila anda menjadi stress karena uang tersebut hilang, apalagi karena didapat dari hutang (termasuk kartu kredit), saya sarankan jangan anda lakukan. Walapun akibatnya anda harus putus dari sang pujaan hati.
  4. Apabila memiliki rencana membeli aset, pastikan aset tersebut atas nama anda. Sehingga bila putus tidak bisa dia kuasai dan anda gigit jari.
  5. Latih diri anda untuk tidak memberikan harta yang paling berharga yang anda miliki, yaitu kesucian anda. Apabila pacar anda mengajak dengan alasan bukti cinta, sudah jelas dia pembohong. 

Dengan kontrol risiko tersebut di atas, saya yakin anda akan dapat dengan mudah move on bila sang kekasih dari kencan online meninggalkan anda.

Apabila ada hal-hal yang menyakitkan hati anda, tentu tidak terlalu lama dapat anda hapuskan dari pikiran anda. Apabila ada uang atau harta yang hilang, maka karena nilainya masih dalam toleransi anda, andapun dengan mudah merelakannya.

Kalau anda sudah melakukan proses manajemen risiko dalam mencari pasangan, pasti anda tidak akan pernah putus asa dan mencoba lagi yang lain bila gagal di hubungan sebelumnya.

Jangan pernah putus asa mencari jodoh anda, karena Tuhan Yang Maha Pengasih sudah menyiapkan jodoh anda. Tapi sebagai manusia yang sering tidak memperhatikan apa yang Tuhan katakan, karena fokus hanya kepada yang anda inginkan, anda tidak dapat melihat jodoh anda. Jodoh yang bisa jadi ternyata sudah ada di samping anda bertahun-tahun lamanya.

Bisa jadi jodoh anda ada di samping anda dan bersama-sama dengan anda ia sedang membaca tulisan saya ini.

Selamat menjalankan hidup dengan baik bahagia, karena selalu menjalankan prinsip manajemen risiko di setiap langkah kita.

Have anice day.

God bless you, God bless Indonesia.

@shtobing 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun