Mohon tunggu...
Naufa Rafsanjani
Naufa Rafsanjani Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Freelance

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Antara Jeda dan Pilihan

11 April 2020   22:57 Diperbarui: 30 November 2020   13:13 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pernah tidak, kamu dibuat bingung dengan orang lain. Dengan pertanyaan dia, jawaban dia bahkan dengan sifat dan sikap dia. 

Ada banyak pertanyaan yang sedang kamu pikirkan bahkan mungkin kamu sudah mendapatkan jawabannya, tetapi kamu masih belum yakin dengan jawaban itu. 

Sebenarnya? Aku, kamu dan kita. Pasti mempunyai kesamaan dalam suatu jawaban, hanya saja cara melakukannya itu berbeda-beda. 

Mungkin banyak yang dari kita mencoba untuk merubah diri dengan mengambil suatu pilihan. Bahkan ada juga yang mengambil jeda agar untuk menenangkan pikiran dan hatinya. 

Jika kamu merasakan hal yang seperti itu, aku rasa kamu butuh melakukannya atau memang harus mengubahnya menjadi niat yang keras agar kamu bisa mendapatkan sebuah perubahan yang mungkin tidak akan pernah kamu pikirkan sebelumnya. 

Seperti hal nya perubahan hidup dari hari ke hari, bulan ke bulan, bahkan tahun ke tahun. Banyak yang membuat list agar mereka bisa melakukan nya sesuai rencana yang telah dia tulis. 

Contohnya saja aku. Aku seorang introvert, pengamat yang baik, pendengar yang baik, tapi aku mempunyai kebiasaan yang buruk mungkin bisa membuat semuanya menjadi biasa saja. 

Bukankah hal itu perlu di ubah? 

Memang, itu sangat benar. Kebiasaan itu harus diubah, dan itu bisa menjadi terciptanya sebuah perbedaan. 

Hal itu tergantung dari mereka yang mengenal aku. Bagaimana dengan mereka yang menyikapinya. Aku tidak meminta lebih untuk mereka yang selalu terus menerus untuk memahami sifat buruk ku. 

Berteman itu memang sangat di haruskan, agar kita punya sedikit pemikiran yang tidak harus tentang diri kita. Bahkan kita perlu menerima pemikiran orang lain, maka bertemanlah dengan yang tepat untuk hal itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun