Mohon tunggu...
Shopiah Syafaatunnisa
Shopiah Syafaatunnisa Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Minat dengan isu pendidikan dan agama

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Hadis Tarbawi: Anjuran Mencium Anak

29 Januari 2023   12:50 Diperbarui: 29 Januari 2023   12:57 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bab tentang mencium dan menyayangi anak sampai dibahas secara khusus oleh Imam Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad dan Imam Muslim dalam kitab al-Fadhail nya.

Banyaknya hadits tentang Rasulullah mencium anak mengisyaratkan bahwa mencium anak adalah bagian dari sunnah Rasul.

Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata:

: :
"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mencium Al-Hasan bin 'Ali, dan di sisi Nabi ada Al-Aqro' bin Haabis At-Tamimiy yang sedang duduk. Maka Al-Aqro' berkata, "Aku punya 10 orang anak, tidak seorangpun dari mereka yang pernah kucium". Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallampun melihat kepada Al-'Aqro' lalu beliau berkata, "Barangsiapa yang tidak merahmati/menyayangi maka ia tidak akan dirahmati" (H.R. Bukhari no. 5997 dan Muslim no. 2318)

Juga dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha berkata:

:
"Datang seorang arab badui kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata, "Apakah kalian mencium anak-anak laki-laki?, kami tidak mencium mereka". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, "Aku tidak bisa berbuat apa-apa kalau Allah mencabut rasa rahmat/sayang dari hatimu" (H.R. Bukhari no. 5998 dan Muslim no. 2317)

Begitu pula sahabat Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu telah mengisahkan:

"Kami  pergi bersama Rasululah shallallahu 'alaihi wa sallam menuju rumah Abu Saif Al-Qayyin (sang pandai besi).  Dia ini adalah bapak susu Ibrahim (karena istri Abu Saif menyusui putra Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam). Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun mengambil Ibrahim, lalu menciumnya dengan mulut (bibir) dan hidung beliau." (HR. Bukhari no. 1303)

Dari hadits-hadits di atas, Rasulullah menanggapi mereka yang tidak mencium anaknya dengan dua respon berikut:

1. Allah mencabut rahmat dari hati orang tersebut

2. Siapa yang tidak menyayangi, tidak akan disayangi

Artinya, mencium anak mendatangkan rahmat Allah. Bila sampai tidak pernah melakukannya, Rasulullah sendiri khawatir mengenai dicabutnya rahmat Allah dari orang tersebut.

Inilah diantara pendidikan yang diajarkan oleh Rasulullah, mencium anak dengan penuh kasih sayang.

Mencium anak mengindikasikan anjuran bersikap lemah lembut kepada anak. Sikap ini mendatangkan kebaikan dan rahmat Allah. Meninggalkannya sama dengan mencabut kebaikan.

Dari 'Aisyah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda:

"Sesungguhnya Allah Maha Penyantun, Dia menyukai sifat penyantun (lemah lembut). Allah akan memberikan sesuatu dalam sikap santun yang tidak diberikan pada sikap kasar dan sikap selain itu." (H.R. Muslim no. 2593)

Juga dari 'Aisyah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Sesungguhnya sikap lemah lembut tidak akan berada pada sesuatu melainkan ia akan menghiasinya (dengan kebaikan). Sebaliknya, jika lemah lembut itu dicabut dari sesuatu, melainkan ia akan membuatnya menjadi buruk." (H.R. Muslim no. 2594)

Lantas bagaimana bila anak kita sudah dewasa? Bolehkah kita menciumnya?

Ibnu Bathal rahimahullah mengatakan, "(Orang tua) diperbolehkan mencium anak-anak kecil di bagian anggota tubuhnya yang manapun dan juga untuk anak yang telah besar selama bukan pada auratnya. Inilah pendapat mayoritas ulama." (Fathul Bari: I/427)

Perhatikan hadits berikut:

Aisyah radhiallahu 'anha pernah mengisahkan,

.  :

"Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih mirip dengan Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam dalam ucapan, berbicara maupun duduk daripada Fathimah.

Biasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bila melihat Fathimah datang, beliau mengucapkan selamat datang (ucapan tarhib: Marhaban --pen.) padanya. Lalu beliau berdiri menyambutnya dan menciumnya, kemudian menggamit lengannya dan membimbingnya hingga beliau dudukkan Fathimah di tempat duduk beliau.

Demikian pula jika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang kepada Fathimah, Fathimah mengucapkan selamat datang kepada beliau, kemudian berdiri menyambutnya, menggamit lengannya lalu mencium beliau." (Adabul Mufrad no. 725)

Demikianlah pendidikan yang Rasulullah ajarkan. Hendaknya setiap orang tua bersikap penuh kasih sayang dengan mencium anak, niscaya ia selalu dirahmati Allah dan memperoleh pahala karena mengikuti sunnah RasulNya.

Wallahu a'lam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun