Mohon tunggu...
Arjoko Setiono
Arjoko Setiono Mohon Tunggu... Guru - Kelana Aksara

Tulisan adalah hasil pengembaraan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu Hujan

14 November 2019   08:40 Diperbarui: 14 November 2019   08:41 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hujan.. Kapan kau basahi sawah ladangku
Hujan.. Kapan segarkan dahagaku
Hujan.. Rindu tak bertepi kan kehadiranmu
Tanamanku semakin layu
Sawahku kering kerontang
Tiada air sumber kehidupan

Ya.. Tuhan..
Segera turunkan hujan
Sumber air kehidupan
Ya.. Tuhan
Kami sadar ini semua ulah manusia
Hidup tak selaras dengan alam
Tak hiraukan lestari hutan
Membakar hutan demi seonggok uang

Ya.. Tuhan..
Aku bertobat dihadapanmu
Aku menyesali perbuatanku
Kirimkanlah hujan di bumi
Sebagai rahmatmu bagi kami
Alamku lestari bumiku berseri

Ngantang, 14 November 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun