Mohon tunggu...
Shollu Muhammad
Shollu Muhammad Mohon Tunggu... Mahasiswa - ...

Turki

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mendidik Moral pada Anak

23 November 2022   21:59 Diperbarui: 23 November 2022   22:36 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KONSEP DASAR PERKEMBANGAN MORAL

Perkembangan moral mengarah kepada proses di mana anak-anak mengembangkan standar benar dan salah yang ada dalam masyarakat. Berdasarkan pada norma sosial, budaya, dan hukum. 

Adapun menurut seorang tokoh terkenal yaitu Lawrence Kohlberg menjelaskan perkembangan moral itu sebagai proses menemukan prinsip-prinsip moral universal (keseluruhan) dengan berdasar pada perkembangan intelektual anak. 

TEORI PERKEMBANGAN MORAL MENURUT PIAGET

Menurut Piaget, perkembangan moral itu memiliki dua tahapan. Piaget menyebutkan, tahapan pertama itu "tahap realisme moral".Lalu tahapan yang kedua disebut "tahap moralitas otonomi".

Tahap realisme moral. Perilaku anak ditentukan oleh ketaatan terhadap peraturan tanpa penilaian. Anak menganggap orang tua dan semua orang dewasa memiliki kuasa dan mengikuti peraturan yang diberikan pada mereka tanpa tahu itu benar atau salah. Dalam tahap perkembangan moral ini, anak menilai perilaku sebagai "benar" dan "salah" atas dasar konsekuensinya dan bukan berdasarkan motivasi di belakangnya. 

Tahap moralitas otonomi, anak menilai perilaku dengan hal yang menyebabkan perilaku atau aktivitas itu terjadi. Tahap ini ketika anak usia 7 atau 8 dan berlanjut hingga usia 12 dan lebih. Pemahaman anak tentang keadilan mulai berubah. Anak mulai mempertimbangkan keadaan tertentu yang berkaitan dengan suatu pelanggaran moral. 

Misalnya bagi anak usia 5 tahun berbohong selalu "buruk", tapi anak yang lebih besar mulai sadar bahwa berbohong dibolehkan pada situasi dan keadaan tertentu karena itu tidak selalu "buruk". Tahap kedua perkembangan moral ini bertepatan dengan "tahapan operasi formal" dari Piaget dalam perkembangan kognitif, dimana ketika anak bisa mempertimbangkan semua cara yang mungkin berguna dan bisa untuk memecahkan suatu masalah tertentu.  

TAHAP PERKEMBANGAN MORAL MENURUT KOHLBERG

Teori atau pengertian dan penjelasan tentang moral adalah sikap dan perilaku individu yang didasari oleh nilai nilai hukum yang berada di lingkungan dimana dia besar dan tumbuh. 

 Jadi seseorang dapat dikatakan dapat memiliki teori moral adalah ketika seseorang itu sudah memiliki kesadaran dan pengertian dengan mentaati hukum hukum yang berlaku di tempat dia dibesarkan atau ditempat ia tinggal. 

Sedangkan menurut Lawrence Kohlberg, tahapan perkembangan teori moral adalah ukuran dari tinggi rendahnya teori moral seseorang berdasarkan perkembangan penalaran teori moralnya. Teori perkembangan moral kohlberg yang dikemukakan oleh Psikolog Kohlberg menunjukan bahwa perbuatan moral bukan hasil sosialisasi atau pelajaran yang didapat dari kebiasaan dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan norma kebudayaan. 

Di dalam mengembangkan teori moral, Kohlberg tidak mempusatkan perhatian pada tingkah laku moral. Maksudnya yaitu, apa yang dilakukan oleh seorang individu tidak menjadi pusat pengamatannya. Kohlberg mengidentifikasi beberapa macam masalah filosofis dan mendasar yang mendasar bagi studi perkembangan moral.

 Contohnya, mempertanyakan pengertian pembangunan yang adil secara budaya pada suatu kumpulan. Hal ini terjadi karena ia berpendapat bahwa psikolog yang mempelajari moralitas atau perkembangan moral harus berurusan dengan masalah relativitas moral atau netralitas nilai.

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, HUBUNGAN TEMAN SEBAYA, DANN SOSIAL TERHADAP PERKEMBANGAN MORAL

LINGKUNGAN KELUARGA

Keluarga merupakan tempat dimana seorang anak itu berkembang dan tumbuh. Keluarga itu bisa diartikan sebagai Ayah, Ibu, dan orang-orang yang ada didalam rumah dimana ia tinggal. 

Seorang anak membutuhkan keluarga untuk ia berkembang dan tumbuh dengan baik, namun tidak semua anak yang mempunyai keluarga akan menjadikan anak itu baik dan tidak. Adakalanya seseorang yang memiliki keluarga menjadi seseorang anak yang baik dan tidak baik. 

Peran lingkungan keluarga dalam perkembangan anak ini sangat penting untuk membentuk perilaku baik dalam beretika, moral dan akhlaknya serta membangun kepercayaan anak kepada orang lain dan diri sendiri. Hal ini juga dapat membantu perkembangan sosial, emosional, dan kognitif pada anak.

Peran keluarga sangat penting sekali dalam pendidikan anak untuk menghadapi tantangan dan kehidupan di dunia luar, seperti pendidikan karakter dan pendidikan moral, karena perilaku karakter merupakan perilaku yang terlihat pada kehidupan sehari-hari dalam bertindak maupun bersikap. 

Maka dari itu sebagai orang tua harus menanamkan, menumbuhkan, mengajarkan, membimbing anak. Karena pendidikan mengenai hal itu penting sejak anak masih dalam usia dini. 

HUBUNGAN TEMAN SEBAYA

Sebagai orang tua yang baik dan mengerti tentang perkembangan anak, khususnya orang tua yang memahami bagaimana mendidik anak, akan sangat memerhatikan hal yang sangat penting ini. Karena dengan siapa anak bermain, dengan siapa anak berkumpul akan terdidik dan tertanam karakter pada anak sesuai dengan siapa ia bergaul.

Jika pergaulan anak baik, maka akan memberi pengaruh yang baik juga pada anak, namun jika di pergaulan itu tidak baik, maka anak akan mudah tertular karena mengikuti perilaku teman-temannya atau terpaksa mengikuti perilaku buruk itu. Sebagai orang tua harus selalu mengawasi, memberi bimbingan kepada anak agar mengetahui bagaimana cara ia berteman, dengan siapa ia harus berteman. 

Interaksi sosial dengan orang lain sangat berpengaruh pada perkembangan moral anak, karena dengan interaksi sosial anak akan mengetahui perilaku apa yang disetujui dan ditak disetujui dalam masyarakat, supaya anak mengerti dan memahami bagaimana hal-hal yang dibolehlan dan tidak dalam kehidupan bermasyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun