Mohon tunggu...
maulina shfwatul ulya
maulina shfwatul ulya Mohon Tunggu... Lainnya - S.Pd.AUD Soon🎓

Dongeng-dan-Dunia Anak✨ Belajar mencintai diri sendiri juga mencintai menulis🌼

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kapan Waktunya Mengasah Minat dan Bakat Anak?

2 Desember 2020   23:25 Diperbarui: 2 Desember 2020   23:26 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/Fictional Subjects Photography

"Apapun bakat yang diinginkan anak - anak harus dieksplor , Talent yang mereka punya juga harus dikembangkan , serta memberikan dukungan terhadap mereka adalah kesempatan terbaik " - Donna Agnesia 

Mengasah minat dan bakat anak merupakan salah satu harta yang paling berharga , sehingga tak heran jika setiap orang tua pasti ingin melakukan juga memberikan yang terbaik bagi sang buah hati mereka tentunya . Salah satunya adalah dengan memberikan mereka kasih sayang , ilmu pengetahuan , serta berbagai keterampilan .

Namun , seseorang pandai dan cerdas sekalipun , tak akan pernah mampu melakukan sesuatu yang istimewa jika ditempat yang kurang tepat . Begitu juga dengan bakat atau kemampuan yang ada pada masing - masing individu , Dalam satu sudut pandang sederhana bakat dapat dikategorikan dalam kemampuan bawaan dari per individu yang telah ada sejak mereka lahir ke dunia . Oleh karena itu tentunya bakat yang mereka miliki tidak akan sama dengan yang lainnya . 

Untungnya orang tua tidak perlu membayar mahal untuk dapat mengetahui bakat apa yang sebenarnya ada pada sang buah hati , mereka hanya perlu mengamatinya . Sebab untuk memahami lebih mendalam tentang minat bakat , setidaknya orang tua telah terbiasa melakukan pengamatan terhadap apapun yang sering dilakukan mereka , walaupun hanya sebuah hal kecil . Karena dari sebuah hal yang sering mereka lakukan akan berkembang nantinya menjadi sebuah bakat . 

Dengan mengetahui semua yang disukai anak , yang sering mereka lakukan , hingga mengetahui talenta anak , sebagai orang tua nantinya bisa turut serta dalam pengembagan bakat mereka tersebut . Bahkan pernah dikatakan oleh pakar psikolog dari Amerika Serikat , Freed Edward bahwa ketersediaan waktu orang tua kepada sang buah hati , akan menjadi salah satu kunci sukses mengembangkan minat serta bakat mereka .  Sebab pada umumnya hampir 60% faktor genetik mempengaruhi bakat anak , sehingga bakat anak akan tidak jauh dari kedua orang tuanya . 

pinterest.com/Fictional Subjects Photography
pinterest.com/Fictional Subjects Photography

"Seperti pepatah mengatakan ,  bahwa buah jatuh tak akan jauh dari pohonnya berasal "

Tak dapat dibandingkan  "Apple to Apple " , setiap individu pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing - masing . Begitupun dengan bakat yang dimilikinya , pada satu anak pasti memiliki kemampuan bawaan lahir yang berbeda dengan anak lainnya . Bahkan ap abila mereka memiliki bakat yang sama pun , belum tentu dapat melakukan hasil eksekusi dengan hasil yang sama . 

Biasanya minat dan bakat anak sudah dapat dilihat dan diketahui ketika mereka berumur kisaran satu sampai dua tahun , namun ada pula sebagian anak yang terlihat bakatnya ketika menginjak usia enam tahun . Namun jika sikecil masih berumur satu sampai tiga tahun , dan belum terlihat bakat yang dimilikinya maka , orang tua hanya perlu menemani mereka bermain , memberikan permainan yang beraneka ragam , serta memberikan apapun yang dapat membahagiakan mereka saat itu , serta mengajak mereka untuk melakukan kegiatan baru disetiap harinya . Lambat laun akan terlihat apa yang mereka gemari dan sering dilakukan . 

Dilansir dari berbagai sumber ilmiah , anak anak secara alamiah menunjukkan minat dan bakatnya kebanyakan kisaran periode usia 4 tahun sampai  14 tahun , jadi bisa dikatakan bahwa masa tersebut adalah periode masa keemasan sang buah hati . Tak heran jika pada usia ini mereka banyak yang kehilangan arah atau hanya ikut ikut temannya saja , oleh karena itu orang tua harus segera mengetahui sebelum anak terpengaruh dengan lingkungan luarnya yang belum tentu baik dan mendukung bakat minatnya , orang tua jangan sampai terlambat . 

Sebagai orang tua , teruslah menjadi suporter bagi mereka  terlebih diperiode masa keemasaan mereka , misalnya jika sikecil terlihat suka bermain alat musik , gitar khususnya , maka sebagai orang tua bisa mulai memasukkan mereka kedalam les musik gitar , tetapi tetap harus persetujuan sikecil .
Selain menjadi suporter , orang tua diharapkan juga melatih sikecil untuk mengikuti berbagai kompetisi sesuai bidangnya , Karena dengan memperdalam kemampuan minat dan bakatnya  anak akan merasa tertantang serta memiliki nilai diri bila ia terlibat dalam sebuah perlombaan . 

Yang perlu diingat , orang tua tidak perlu membandingkan hobby sang anak dengan anak yang lainnya . Karena hal tersebut dapat menurunkan raasa percaya diri yang ada pada mereka , serta sebagai orang tua jangan pernah lelah dan menyerah dalam melatih bakat demi bakat yang ada pada sang buah hatinya . Jika dirasa mereka memiliki bakat yang berbeda dengan lainnya tetap hargai , Percayalah selalu ada masa depan disetiap bakat anak , serta jadilah orang tua yang selalu bergantung dan yakin terhadap setiap hal yang  ada dalam diri si kecil , bukan sebagai orang tua yang otoriter dalam menentukan apa yang sehausnya dilakukan oleh anak . 

Biarkan sikecil bereskplorasi dengan caranya sendiri , salah satu hal yang dapt dilakukan untuk mengeksplor kemampuan anak adalah belajar sambil bermain , selain itu memberikan berbagai pernyataan kritis apa yang sedang ia lakukan untuk memberinya stimulasi berpikir kritis , pancing mereka untuk memancing emosi dan mengungkapkan pendapatnya . Jika mereka ternyata menemui kesulitan dengan cara belajarnya , tantang ia mennemukan alternatif lain dari permasalahannya . 

Pada akhirnya mengenal minat dan bakat anak tak hanya membuatnya belajar mengenali diri mereka sendiri , melainkan bahwa mereka anak dengan mudah menerima ilmu baru disekolah , sehingga berpengaruh juga pada akademisnya dikemudian hari . Oleh sebab itu , tak heran jika adanya anak - anak yang cerdas dan berprestasi dimulai dari menyukai apa yang ia mampu kerjakan . 

Semoga Bermanfaat :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun