Â
IDENTITAS FILM
- Judul film           : Positif (2012)
- Sutradara           : Atiqah Hasiholan
- Penulis Naskah      : Atiqah Hasiholan, M. Irfan Ramli dan Yemima K.
- Produser            : Tersi Eva Ranti
- Produksi            : UNAIDS Indonesia dan Visinema Pictures
- Pemain              :Â
- a) Karim (Oka Antara)
- b) Marini (Della Dartyan)
- c) Amala (Chyntia Bella)
- Â d) Fajar (Haydar Salishz)
- Post House          : Pyramid
- Durasi              : 15 Menit
SINOPSIS FILM POSITIF(+)
PembukaanÂ
Film Positif merupakan film garapan dari Atiqah Hasiholan yang ditunjuk oleh Program Gabungan PBB untuk HIV dan AIDS (UNAIDS) sebagai sutradara. Film ini dibuat untuk menekankan pentingnya tes HIV sejak dini, demi melindungi keluarga dari penyakit AIDS.
Isi
Film ini mengisahkan sebuah keluarga yang terdiri dari seorang ayah, anak perempuan (Amala) dan saudara perempuan (Marini) yang hidupnya terdampak pasca sang ayah mengetahui status HIV yang dimilikinya. Tak hanya itu, anaknya yang bernama Amala juga tertular virus HIV sejak dalam kandungan almarhumah ibunya. Sangat disayangkan itu semua tak akan terjadi jika si ayah tidak diam tentang penyakitnya dan rutin meminum obat-obat ARV untuk pencegahan.
Setelah Marini mengetahui kakak dan keponakannya terjangkit penyakit HIV dia mulai bergabung dalam Support Group  untuk ODHA walaupun dia tidak positif HIV karena tujuannya untuk berbagi pengalaman dan ingin mengetahui lebih lanjut mengenai HIV. Marini termotivasi dari mereka yang selalu mendukungnya dan mereka saling memberikan saran untuk fokus menjaga Amala dengan memberinya obat – obat ARV yang berguna untuk mengurangi risiko penularan HIV, menghambat perburukan infeksi oportunistik, meningkatkan kualitas hidup penderita HIV, dan menurunkan jumlah virus (viral load) dalam darah sampai tidak terdeteksi. Sebuah pelajaran yang sangat berharga dari kakaknya yang dapat dipetik hikmah oleh Marini agar kejadian itu tak terulang lagi yaitu dengan untuk cek kesehatan sebelum menikah dengan calon suaminya yang bernama Fajar.
KEKURANGANÂ
Alur cerita pada film ini menunjukan alur maju dan mundur (campuran) yang mudah dipahami dan menarik jika ditonton, hanya saja masih kurang sesuatu yang penting dalam film ini. Terutama tidak adanya alur cerita apa itu undetectable (tidak terdeteksi virus HIV). Memang sangat berat  dan beban morilnya sangat tinggi jika disisipkan pada film tersebut. Terutama ODHA di Indonesia  masih banyak yang percaya  bahwa undetectable berarti sudah sembuh dan virus sudah tidak ada ditubuh lagi.
KELEBIHAN