Mohon tunggu...
Shofi Asfika
Shofi Asfika Mohon Tunggu... A Lifelong Learning

Memiliki hobi untuk belajar hal baru terutama di bidang penulisan. Termasuk pemula dan masih harus berlatih. Semoga tulisan saya bisa bermanfaat..aamiin

Selanjutnya

Tutup

Film

Resensi Film Positive

2 April 2025   08:36 Diperbarui: 2 April 2025   08:36 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film Positive (2012)

 

IDENTITAS FILM

  • Judul film                    : Positif (2012)
  • Sutradara                     : Atiqah Hasiholan
  • Penulis Naskah          : Atiqah Hasiholan, M. Irfan Ramli dan Yemima K.
  • Produser                      : Tersi Eva Ranti
  • Produksi                      : UNAIDS Indonesia dan Visinema Pictures
  • Pemain                          : 
  • a) Karim (Oka Antara)
  • b) Marini (Della Dartyan)
  • c) Amala (Chyntia Bella)
  •  d) Fajar (Haydar Salishz)
  • Post House                  : Pyramid
  • Durasi                          : 15 Menit

SINOPSIS FILM POSITIF(+)

Pembukaan 

Film Positif merupakan film garapan dari Atiqah Hasiholan yang ditunjuk oleh Program Gabungan PBB untuk HIV dan AIDS (UNAIDS) sebagai sutradara. Film ini dibuat untuk menekankan pentingnya tes HIV sejak dini, demi melindungi keluarga dari penyakit AIDS.

Isi

Film ini mengisahkan sebuah keluarga yang terdiri dari seorang ayah, anak perempuan (Amala) dan saudara perempuan (Marini) yang hidupnya terdampak pasca sang ayah mengetahui status HIV yang dimilikinya. Tak hanya itu, anaknya yang bernama Amala juga tertular virus HIV sejak dalam kandungan almarhumah ibunya. Sangat disayangkan itu semua tak akan terjadi jika si ayah tidak diam tentang penyakitnya dan rutin meminum obat-obat ARV untuk pencegahan.

Setelah Marini mengetahui kakak dan keponakannya terjangkit penyakit HIV dia mulai bergabung dalam Support Group  untuk ODHA walaupun dia tidak positif HIV karena tujuannya untuk berbagi pengalaman dan ingin mengetahui lebih lanjut mengenai HIV. Marini termotivasi dari mereka yang selalu mendukungnya dan mereka saling memberikan saran untuk fokus menjaga Amala dengan memberinya obat – obat ARV yang berguna untuk mengurangi risiko penularan HIV, menghambat perburukan infeksi oportunistik, meningkatkan kualitas hidup penderita HIV, dan menurunkan jumlah virus (viral load) dalam darah sampai tidak terdeteksi. Sebuah pelajaran yang sangat berharga dari kakaknya yang dapat dipetik hikmah oleh Marini agar kejadian itu tak terulang lagi yaitu dengan untuk cek kesehatan sebelum menikah dengan calon suaminya yang bernama Fajar.

KEKURANGAN 

Alur cerita pada film ini menunjukan alur maju dan mundur (campuran) yang mudah dipahami dan menarik jika ditonton, hanya saja masih kurang sesuatu yang penting dalam film ini. Terutama tidak adanya alur cerita apa itu undetectable (tidak terdeteksi virus HIV). Memang sangat berat  dan beban morilnya sangat tinggi jika disisipkan pada film tersebut. Terutama ODHA di Indonesia  masih banyak yang percaya  bahwa undetectable berarti sudah sembuh dan virus sudah tidak ada ditubuh lagi.

KELEBIHAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun