Mohon tunggu...
shintyaretnooktaviana
shintyaretnooktaviana Mohon Tunggu... 24107030079

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga menyukai kucing serta fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Museum Sonobudoyo: Jejak Budaya Jawa di Jantung Kota Jogja

30 Mei 2025   15:38 Diperbarui: 30 Mei 2025   15:38 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu hal yang menarik perhatian pengunjung adalah bangunan museum itu sendiri. Gedung utama museum dibangun dengan gaya arsitektur tradisional Jawa, lengkap dengan atap joglo, ornamen ukiran kayu, serta susunan batu bata merah yang khas. Nuansa ini menciptakan atmosfer yang membawa pengunjung seakan kembali ke masa lampau.

Kompleks Museum Sonobudoyo terbagi menjadi dua unit, yaitu Unit I yang terletak di Jalan Trikora (dekat Alun-Alun Utara) dan Unit II yang berada di kawasan Wijilan. Unit I lebih menekankan pada pameran koleksi tetap, sementara Unit II difokuskan pada kegiatan edukatif dan laboratorium konservasi.

Aktivitas dan Program Edukasi

Museum Sonobudoyo tidak hanya menyajikan pameran statis, tetapi juga aktif menggelar berbagai kegiatan edukatif dan budaya. Setiap malam, museum ini rutin menggelar pertunjukan wayang kulit dengan dalang profesional yang menampilkan kisah-kisah klasik Mahabharata dan Ramayana. Pertunjukan ini menjadi salah satu favorit wisatawan domestik maupun mancanegara yang ingin merasakan atmosfer budaya Jawa secara langsung.

Selain itu, museum juga sering mengadakan workshop membatik, pelatihan gamelan, dan pameran temporer yang mengangkat tema budaya Nusantara. Pengunjung dari kalangan pelajar dan mahasiswa seringkali mendapatkan fasilitas kunjungan edukatif yang dilengkapi dengan pemandu (guide) untuk menjelaskan konteks setiap koleksi secara mendalam.

Inovasi Digital dan Akses Publik

Seiring perkembangan zaman, Museum Sonobudoyo juga melakukan berbagai inovasi digital. Salah satunya adalah layanan tour virtual dan katalog digital yang memungkinkan masyarakat mengakses koleksi museum secara daring. Ini menjadi solusi cerdas untuk menjangkau generasi muda yang lebih akrab dengan teknologi digital, sekaligus menjaga keterhubungan museum dengan masyarakat luas, termasuk di masa pandemi.

Pihak museum juga terus mengembangkan fasilitas penunjang, seperti perpustakaan budaya, ruang audio-visual, dan area interaktif yang lebih ramah anak. Tujuannya adalah menjadikan museum sebagai ruang publik yang inklusif dan edukatif, bukan sekadar tempat melihat benda kuno.

Saya dan Teman saat Melakukan Shoot di Sonobudoyo (Sumber: Doc. Teman Penulis)
Saya dan Teman saat Melakukan Shoot di Sonobudoyo (Sumber: Doc. Teman Penulis)

Menjaga Warisan, Membangun Masa Depan

Museum Sonobudoyo adalah bukti nyata bahwa pelestarian budaya bukan hanya tentang menjaga benda mati, tetapi tentang merawat jati diri bangsa. Dalam era globalisasi yang serba cepat ini, museum menjadi titik penting dalam menjaga akar budaya agar tidak tercerabut oleh arus modernisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun