Mohon tunggu...
shintyaretnooktaviana
shintyaretnooktaviana Mohon Tunggu... 24107030079

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga menyukai kucing serta fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Museum Sonobudoyo: Jejak Budaya Jawa di Jantung Kota Jogja

30 Mei 2025   15:38 Diperbarui: 30 Mei 2025   15:38 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yogyakarta dikenal sebagai kota budaya yang menyimpan sejuta kisah sejarah dan warisan nenek moyang. Di antara deretan situs budaya yang tersebar di kota ini, Museum Sonobudoyo menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam kekayaan budaya Jawa. Terletak di kawasan yang strategis, tak jauh dari titik nol kilometer dan Keraton Yogyakarta, museum ini bukan hanya tempat menyimpan benda kuno, tetapi juga ruang hidup yang merekam denyut sejarah dan peradaban Jawa dari masa ke masa.

Sejarah Singkat Museum Sonobudoyo

Museum Sonobudoyo resmi dibuka pada 6 November 1935 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono VIII. Pendirian museum ini diprakarsai oleh Java Instituut, sebuah lembaga kebudayaan Belanda yang kala itu memiliki perhatian besar terhadap pelestarian seni dan budaya Jawa, Madura, Bali, dan Lombok. Gedung museum dirancang oleh arsitek Belanda Ir. Thomas Karsten, seorang tokoh penting dalam dunia arsitektur kolonial yang terkenal karena desain bangunan yang adaptif terhadap budaya lokal.

Museum ini awalnya menjadi tempat penyimpanan koleksi-koleksi budaya dari berbagai daerah di Jawa dan Bali. Setelah kemerdekaan Indonesia, pengelolaan museum sepenuhnya berada di bawah pemerintah Indonesia, dan kini berada di bawah naungan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Koleksi yang Kaya dan Bervariasi

Museum Sonobudoyo menyimpan lebih dari 43.000 koleksi yang terdiri dari berbagai jenis benda budaya dan sejarah. Koleksinya mencakup berbagai bidang seperti arkeologi, etnografi, numismatik, filologi, keramik, hingga seni rupa. Salah satu daya tarik utama adalah koleksi wayang kulit dan topeng tradisional yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Di bagian arkeologi, pengunjung dapat menemukan peninggalan dari masa pra-sejarah hingga era Hindu-Buddha, termasuk arca-arca kuno, prasasti, dan peralatan batu. Ruang etnografi menampilkan beragam alat musik tradisional, pakaian adat, senjata pusaka seperti keris, hingga perlengkapan rumah tangga tradisional.

Museum ini juga menyimpan manuskrip-manuskrip kuno berbahasa Jawa dan Sansekerta, termasuk naskah-naskah penting seperti Serat Centhini, Serat Wedhatama, dan berbagai lontar kuno yang menjadi saksi kejayaan literasi masyarakat Jawa di masa lalu.

Yang Menarik di Museum Sonobudoyo (Sumber: Doc. Pribadi)
Yang Menarik di Museum Sonobudoyo (Sumber: Doc. Pribadi)

Arsitektur yang Memikat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun