Mohon tunggu...
Shintia Agista
Shintia Agista Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa ECE

Early Childhood Education Student Indonesian University of Education

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketetbatasan Sarana dalam Pembelajaran Jarak Jauh di SDN Rajagaluh Kidul IO

10 Oktober 2021   07:00 Diperbarui: 10 Oktober 2021   07:13 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dampak dari Pandemi Covid-19 dalam bidang pendidikan secara global berdasarkan laporan United Nation Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada tanggal 20 April 2020 sudah 191 negara menutup satuan pendidikan dengan 1,575,270,054 peserta didik terdampak. UNESCO juga menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 mengancam 577.305.660 pelajar dari pendidikan pra-sekolah dasar hingga menengah atas dan 86.034.287 pelajar dari pendidikan tinggi di seluruh dunia (Pujiastuti, 2020).

Pandemi Covid-19 di Indonesia memberikan dampak kepada 646.192 satuan pendidikan, 68.801.708 peserta didik, dan 4.183.591 pendidik mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini sampai Pendidikan Tinggi, Pendidikan Khusus, Pendidikan Vokasi, Pendidikan Masyarakat, Kursus dan Pendidikan Keagamaan (Kemendikbud, 2020).  

Berdasarkan gambaran dampak pandemi tersebut kegiatan pendidikan di Indonesia harus tetap berjalan dalam keadaan apapun. Berbagai kebijakan dikeluarkan oleh pemerintah untuk tetap menjamin terselenggaranya kegiatan pendidikan pada semua jalur dan jenjang pendidikan.

Satu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah adalah sistem pendidikan dilakukan secara online atau sistem dalam jaringan (daring) sejak bulan Maret 2020. Hal ini menyebabkan sekolah kembali merancang strategi sebaik mungkin agar pembelajaran tetap berjalan sebagaimana mestinya meskipun pelaksanaannya secara virtual.

Berbagai media yang pada akhirnya diterapkan oleh tenaga pendidik untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara jarak jauh. Media pembelajaran tersebut diantaranya aplikasi SPOT, SPADA, aplikasi google meet, aplikasi zoom, google classroom, youtube, televisi, maupun media sosial whatsapp. Semua media tersebut dihasilkan dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju.

Perkembangan teknologi di Indonesia sudah berkembang sangat pesat. Hanya saja penyebarannya belum merata. Masih banyak yang belum kenal dan paham tentang bagaimana memanfaatkan teknologi secara maksimal. Apalagi di perkampungan yang mayoritas penduduknya belum terlalu memprioritaskan teknologi. Seperti di SD Negeri Rajagaluh Kidul II ini, dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh ini pendidik hanya menggunakan media pembelajaran via WhatsApp grup. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman dan cara menggunakan media pembelajaran lain yang lebih efektif antara pendidik dan orang tua.

Faktor ekonomi juga merupakan hal utama yang mempengaruhi tidak efektifnya pembelajaran jarak jauh ini. Beberapa orang tua siswa masih belum mempunyai gawai yang mampu mendukung terlaksananya pembelajaran jarak jauh ini.

Siswa belum mendapatkan informasi secara menyeluruh dari pihak sekolah ketika pembelajaran jarak jauh di sekolah karena beberapa orang tua siswa yang tidak masuk ke dalam grup WhatsApp di mana pembelajaran dilaksanakan. "Saya tidak tahu ada tugas bu, rumah saudara saya jauh", ujar salah satu siswa yang orang tuanya tidak mempunyai gawai dan mengandalkan saudaranya yang jarak rumahnya jauh dari siswa tersebut. Oleh sebab itu, siswa tersebut tertinggal dalam pembelajaran.

Kasus lain juga terjadi ketika orang tua siswa terlalu sibuk bekerja di pasar dan kurang memperhatikan anaknya, siswa tersebut menjadi sering tidak mengerjakan tugas karena kurangnya komunikasi antara orang tua siswa dan guru.

Dengan adanya program pemerintah tentang Kampus Mengajar ini, sedikit demi sedikit mahasiswa berbagi ilmu tentang bagaimana memaksimalkan penggunaan teknologi kepada pendidik dan tenaga kependidikan. Seperti bagaimana cara membuat dan mengisi google form, bagaimana cara menggunakan zoom meeting atau google class meet agar pembelajaran lebih efektif, tata cara administrasi agar lebih efektif, dan ilmu yang bermanfaat lainnya.

Sayangnya, program ini hanya berlangsung selama tiga bulan. Sehingga dirasa kurang untuk melaksanakan tugas dan pengaplikasian dari tujuan kampus mengajar ini. Semoga ke depannya lebih banyak lagi program pemerintah untuk memaksimalkan potensi mahasiswa dalam membantu memperbaiki pendidikan di Indonesia. Dan juga semoga dengan adanya pemanfaatan teknologi ini pemerintah mampu memfasilitasi berupa pelatihan skill guru dan orang tua siswa agar bisa memanfaatkan teknologi dengan baik dan maksimal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun