Menggunakan tenses yang benar sangat penting di dalam bahasa Inggris. Kaitannya bukan hanya dengan benar-salahnya suatu kalimat, tetapi pengertian kalimat itu sendiri.
Sebagai pengguna bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu, kita memang seringkali tidak memahami kepentingan itu. Hal itu terutama disebabkan karena tidak adanya tenses dalam bahasa Indonesia, namun juga kurangnya pengertian dan kepekaan kita terhadap bahasa Inggris itu sendiri.
Seringkali kita mendengar orang-orang berbicara dalam bahasa Inggris di sekitar kita, namun tenses yang digunakan melulu adalah simple present tense.Â
Hal itu tidak menjadi masalah bila pendengarnya adalah orang-orang kita sendiri yang bisa memahami maksud si pembicara karena sebab-sebab yang sudah diuraikan di atas.
Orang asing yang mungkin kebetulan berada di sekitar si pembicara pun kadang juga membiarkan hal itu terjadi apalagi jika mereka sudah cukup lama berada di Indonesia. Mungkin itu yang membuat kita jadi malas untuk memperbaiki bahasa Inggris kita karena beranggapan, "Ah, orang bule aja bisa ngerti kok yang saya ucapkan."
Si orang bule bisa juga merasa sungkan untuk mengutarakan bahwa apa yang pembicara katakan itu tidak sempurna.Â
Dalam hal ini kebetulan penulis mempunyai pengalaman yang sedikit berbeda ketika bertemu seorang native speaker.
Saat itu penulis dan beberapa orang lain, salah satunya adalah seorang native speaker, sedang menunggu giliran untuk wawancara kerja sebagai pengajar di salah satu tempat kursus bahasa Inggris.Â
Ada satu orang asyik bercerita tentang suatu pengalamannya, tentu dengan bahasa Inggris. Kami semua mendengarkan walau penulis sendiri tidak begitu memperhatikan isinya.
Ketika tiba giliran orang itu untuk diwawancara dan meninggalkan kami, tiba-tiba si orang bule itu mempertanyakan satu hal yang diucapkan orang tadi, yaitu kalimat: Then I meet my boss. "So if he meets his boss, how can he be here?" begitu tanyanya.Â
Dia bingung dengan penggunaan bentuk kata kerja waktu kini orang itu padahal jelas-jelas dia sedang wawancara kerja.
Penggunaan tenses yang benar sangat berhubungan dengan bentuk kata kerja yang juga benar. Kalimat yang benar untuk kasus di atas adalah: Then I met my boss.Â
Dalam hal itu, sebagai seorang non-native speaker, kita mungkin bingung tenses apa yang seharusnya kita pakai dalam kalimat yang kita ucapkan.Â
Ada satu cara yang bisa membantu kita menentukan tenses yang benar, yaitu dengan menggunakan time markers atau kata penunjuk waktu dan kata keterangan yang lain.
Satu hal yang perlu diingat adalah kita tidak perlu menggunakan time markers di setiap kalimat kita. Cukup di awal dari pembicaraan saja atau di awal cerita saja kalau itu dalam bentuk tulisan. Tapi kalau mau memakai lebih sering sih boleh saja, untuk memperjelas maksud kita.
Sekarang kita lihat yuk apa-apa saja time markers itu.
Simple Present Tense
Untuk menunjukkan rutinitas: every day/week/month, on Wednesday/Tuesday, twice a week/a month
Untuk menunjukkan frekuensi menggunakan kata keterangan (adverb): always, sometimes, rarely, never
Example: I drink coffee every morning.Â
Simple Past Tense
Last week/year/month, yesterday, in 2020/December/summer
Example: She graduated from Northwestern University last year.
Present Continuous Tense
Now, right now, at the moment
Example: Mom is cooking at the moment.Â
Present Perfect Tense
For + duration of time, since + a point of time
Adverb: already, yet, never, once, twice
Example: Tom has seen the movie twice.
Future Tense
Tomorrow; in (future year, month, week); on (future day); next (month, week, year, name of day); # days, months, weeks, years from now; this month, week, afternoon, year; someday
Example: I'm going to take a leave next week.
Jadi dalam berbicara atau menulis dalam bahasa Inggris, kita bayangkan dulu waktunya itu kapan. Setelah itu barulah kita tentukan tenses yang akan digunakan yang kita tuangkan dalam bentuk kata kerja yang tepat.Â
Selamat mencoba!