Mohon tunggu...
Shifana Maulidya
Shifana Maulidya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis untuk lebih bahagia

Social Worker With Disability

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kamu Manusia, Aku Juga, Tidak Bisa Melakukan Segalanya

24 November 2020   13:27 Diperbarui: 24 November 2020   19:53 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Self Love (Sumber: escapehaven.com)

Sebuah kebanggaan, bahkan mungkin kebahagiaan, ketika kita sebagai seorang teman atau seorang yang bekerja, bisa melakukan hal apapun sehingga dianggap 'serba bisa' oleh orang lain. 

Seperti sebuah penghargaan tersendiri yang mungkin dapat memacu kita untuk dapat berusaha lebih keras dan lebih keras lagi dalam melakukan suatu hal. Sadarkah kita akan hal itu? Apakah benar- benar menjadi sesuatu yang membanggakan, atau hanya ilusi saja?

Menjadi seorang teman. Bahkan berusaha menjadi teman terbaik yang selalu ada dalam situasi apapun. Atau mungkin melakukan hal-hal yang kadang membuat kita tidak nyaman, tapi demi memenuhi permintaan teman maka niscaya akan tetap dilakukan. 

Simpel memang. Bahkan dari hal-hal kecil. Seperti, terpaksa ikutan ngopi karena segan diajak teman padahal sedang dalam kondisi unmood dan ingin sendirian. Atau, merasa kecewa dan memutuskan untuk ghosting biar si-teman sadar, tapi akhirnya luluh dan merasa bersalah sendiri. Pernah mengalami?

Menjadi seorang pekerja. Punya tupoksi yang memang harus dikerjakan. Namun beban kerjanya kadang tidak manusiawi dan memunculkan banyak tekanan. 

Bahkan pada posisi pelayan masyarakat, segala aduan dan permasalahan ditelan dan disimpan, merasa bahwa dirinyalah yang paling bertanggungjawab menyelesaikannya. 

Kemudian lama-kelamaan menjadi setumpuk masalah dan menghantui. Menjadi beban berat yang, bahkan, entah kepada siapa akan dibagi. Lalu perlahan menjadi hal serius ketika mulai menggerogoti kesehatan mental. Duh, kacau.

Sebagai manusia, aku, kamu, kita semua, memang sudah selayaknya selalu berusaha dan tak pernah berhenti belajar menjadi orang baik. Menjadi seorang teman yang baik, bukan berarti harus menuruti semua ajakan dan kemauan si-teman dalam hal yang menjadi selera dia. Kamu juga seorang teman, kan? Kamu juga punya kegiatan dan hal yang kamu sukai, kan? 

Untuk itu, karena kamu tahu betapa tidak enaknya rasa hati jika dipaksa atau terpaksa melakukan sesuatu, maka janganlah pernah memaksakan apa yang kau inginkan kepada teman. Simpel. Belajarlah dari hal- hal yang dialami. Setidaknya yang menyebalkan buatmu juga berpotensi menjadi hal menyebalkan bagi orang lain.

Sebagai manusia juga, kita yang bekerja, kuliah, atau apapun, pasti punya limit dan rasa jenuh yang tiba-tiba datang tanpa permisi. Wajar, kok. Untuk itu, kadang kita perlu bersikap agak 'bodo amat' terhadap beberapa hal. 

Masuk kuping kanan keluar kuping kiri tak selamanya menjadi hal yang buruk, kok. Ingat, untuk dapat melakukan performa terbaik, kita perlu dalam kondisi yang baik juga. Banyak pekerjaan yang 'tuntutani idealnya' kurang manusiawi dibandingkan dengan kenyataan di lapangan. Jadi, kembali lagi, jangan memaksakan diri. 

Bukan berarti aku mengajak kamu untuk malas- malasan. Kita juga harus tetap profesional dalam melakukan pekerjaan. Mengoptimalkan kemampuan kita seiring berjalannya waktu, tapi tidak memaksakan. 

Sekali lagi, tidak memaksakan. Belajar dari kondisi ini pula, kita juga perlu bercermin. Kita juga perlu bersikap baik dalam relasi dengan teman kerja. Selalu meminta bantuan dengan sopan, dan menanyakan kesediaanya terlebih dahulu. 

Utamakan etika. Karena kita sendiri juga kesal kan, kalau ada orang yang tiba-tiba meminta kita melakukan sesuatu dengan etika yang kurang baik?

Jadi, bahagia itu yang paling penting. Mood adalah hal yang harus kita jaga agar dapat melakukan segala hal dengan ikhlas dan senang hati. Berteman, menjalin relasi dengan siapapun, hal utama yang harus dijaga adalah etika. Kita harus mampu membaca situasi dan mood orang lain juga. Kapan dan kepada siapa kita bisa lebih santai, kapan dan kepada siapa kita harus agak formal. 

Dan yang paling penting, kita manusia, bukan makhluk yang dapat menyelesaikan segalanya. Bahkan, untuk self healing pun kadang kita memerlukan orang lain.

Jika memang merasa kurang nyaman untuk berkisah kepada orang lain, maka temukan caramu sendiri untuk menyembuhkan dirimu. Menulis, mendengarkan musik, bepergian jauh seorang diri tanpa harus ribet karena orang lain, atau sekedar makan makanan kesukaan. Apapun.

Kamu manusia.

Aku manusia.

Tidak apa jika berbuat salah.

Tidak apa jika kadang ingin menghilang sejenak agar membuat dirimu baik-baik saja.

Semesta memberkahi :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun