Mohon tunggu...
Sherly Grace Massie
Sherly Grace Massie Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Saya mengalami peristiwa ajaib dengan Tuhan, mengalami pengampunan. Tuhan menghendaki agar saya bersaksi bagi-Nya.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Milik Tuhan Yesus untuk selamanya. Sudah dibeli, dan harganya sudah lunas dibayar. Ibu dua anak, bekerja untuk Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kedok Penipuan Iblis Dibuka! Kebenaran yang Memerdekakan (1 Yohanes 3:8)

23 Oktober 2014   18:45 Diperbarui: 27 Desember 2018   10:02 1132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pegawai  ground handling yang ruangannya kami pakai untuk menginap malam itu, dengan sungguh-sungguh mencari kursi bagi kami di semua penerbangan domestik. Kira-kira  pukul 9.00 pagi, kami mendapat kabar, bahwa kami bisa ikut pada penerbangan jurusan Manado siang itu. Beberapa petugas, seorang diantaranya adalah petugas keamanan yang sejak semalam bersama-sama kami, bersikap amat baik, saya percaya mereka adalah perpanjangan tangan Tuhan, mengantar kami sampai ke tangga pesawat. Saya terharu, waktu menegangkan yang dihabiskan bersama telah mengikat saya dalam kasih yang tidak terucapkan. Kasih ajaib yang ada di hati setiap manusia yang bertumbuh oleh YESUS KRISTUS. Kiranya Tuhan membalas kebaikan mereka.

Kami tiba di Manado siang itu, 12 September 2006 (Maz 64:6-11)

Di rumah sahabat baik yang tenang dan aman, di Airmadidi, berulang kali saya melayangkan doa syukur dan penyerahan. Suatu kali, ketika tengah berdoa, saya mendengar suara Tuhan berbicara di kepala saya, menyela doa saya; “Ini Perkara-Ku, bukan perkaramu”, saya terkejut, takjub dan lalu terharu, bagaimana bisa.. bukankah ini masalah saya sendiri, akibat dari kehidupan bodoh jauh dari Tuhan ? Hal ini saya ceritakan kepada orang-orang di sekitar saya agar menjadi kesaksian yang menguatkan, bagaimana Tuhan ternyata ikut campur dalam masalah manusia, asal kita mau berteriak minta tolong kepada-Nya dengan penuh percaya (Maz 33:13,14,18,19 ; TUHAN memandang dari sorga, Ia melihat semua anak manusia, dari tempat kediaman-Nya, Ia menilik semua penduduk bumi. Sesungguhnya mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih sayang-Nya. Untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan)

Di rumah Om, di Winangun, Manado, tepatnya, 19 September 2006, saya menemukan di handphone milik saya, tersimpan dua pesan terkirim, tertanggal 25 Agustus 2006, jam 15.03 dan 15.13, ditujukan kepada teman, yang ternyata bermaksud menghabisi nyawa saya itu. 2 pesan tersebut berisi firman Tuhan! sesuatu yang tidak pernah saya lakukan sebelumnya untuk dia, karena keyakinan kami yang berbeda.

Saya ingat, pesan-pesan tsb saya kirim ketika orang itu bertanya melalui sms apa yang sedang saya lakukan, dan karena saat itu saya sedang membaca firman Tuhan, maka saya menyalin firman Tuhan yang sedang saya baca dan langsung mengirimnya sekaligus sebagai jawaban. Pesan yang pertama berisi firman dari kitab Amsal 6:16-19 ;

Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya; mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah, hati yang membuat rencana-rencana yang jahat, kaki yang segera lari menuju kejahatan, seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara (!)

Dan pesan berikut, sepuluh menit kemudian, berisi firman Tuhan dari kitab Yes 40:25-29, 41:10, 45:22 ;

Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti Dia? firman Yang Mahakudus. Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satu pun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat. Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel : “Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan ELOHIMku?” Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah ELOHIM kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung: Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini ELOHIMmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan. Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! sebab Akulah ELOHIM dan tidak ada yang lain. (!!!)

Saya betul-betul terkejut, takjub dan terharu. Tuhan sungguh ajaib, sungguh baik. Dia tidak saja meloloskan saya dari orang-orang yang hendak menghabisi nyawa saya, bahkan telah berperkara sejak awal dengan mereka sebelum saya sendiri mengetahui bahaya itu, dan lebih dari segalanya.. Tuhan, telah berkenan menyatakan diri-Nya sampai senyata itu kepada saya, senyata firman yang tersimpan rapi di dalam handphone! Untuk menghibur saya. Karena Tuhan yang mahatahu, mengetahui saya membutuhkan kekuatan yang hanya bisa diberikan oleh Dia sendiri. Sungguh Tuhan luar biasa. Saya membagikan keajaiban cinta Tuhan ini kepada saudara-saudara di Jemaat Winangun (Yes 43:10-13 ; “kamu inilah saksi-saksi-Ku” demikianlah firman TUHAN, “dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Elohim dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi. Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku. Akulah yang memberitahukan, menyelamatkan dan mengabarkan, dan bukannya elohim asing yang ada diantaramu. Kamulah saksi-saksi-Ku,” demikianlah firman TUHAN, “dan Akulah Elohim. Juga seterusnya Aku tetap Dia, dan tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku; Aku melakukannya, siapakah yang dapat mencegahnya?”)

Menyadari pertolongan Tuhan yang begitu nyata, membuat saya tidak berani memutuskan arah  langkah kami selanjutnya atas kenendak sendiri. Saya tidak berani minta tolong kepada siapapun sesama manusia. Saya memutuskan untuk menunggu Tuhan. Akhirnya kakak laki-laki saya menelepon,  dia  mendengar apa yang terjadi  dari ibu kami. Dengan  khawatir, kakak meminta saya dan anak saya untuk segera ke Balikpapan, tempat dia menetap dengan keluarganya. Saya segera  menyetujui, saya percaya itulah yang  dikehendaki Tuhan. 2 Oktober 2006, kami menuju Balikpapan.

Rabu, 4 Oktober 2006, di kebaktian Rabu malam, saya bersaksi di hadapan umat Tuhan di Jemaat Martadinata Balikpapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun