Seorang filosof menyatakan, ada orang yang berpakaian tapi telanjang.Euleuh.. euleuh aya-aya wae ya... Kok bisa ya, seorang filosof mengatakan seperti itu ya?? Yang namanya telanjang kan nggak pakai pakaian. Ini dah pakai pakaian masih dibilang telanjang. Ini disebabkan oleh dua hal.
·Pertama, ia terlalu banyak bicara sehingga segala rahasia dirinya diketahui orang lain.
Waaahh.. waahh.. waahhh.. kita termasuk nggak ya??? Naudzubillahi min dzalik.. jangan sampai dech..yang namanya rahasia yaa yang tahu kita sendiridan Sang Pencipta tentunya. Makanya, jaga lisan kita yaa. Jangan terlalu banyak bicara kalau emang nggak perlu. Pernah dengar kan pribahasa, diam itu emas. Ada benarnya juga kan tuch pribahasa?! Tapi, trus jangan diem trus saat kita diharuskan bersuara, misalnya saat kita melihat tindakan yang menyalahi aturan. Kalau kita diam dalam situasi seperti itu, yaa itu namanya menyembunyikan kebathilan. So, pandai-pandai menempatkan diri aja..
·Kedua, ia terlalu banyak membicarakan orang lain sehingga orang tahu persis karakter dirinya yang jelek itu.
Cewek, identik dengan banyak ngomong (cerewet), tapi jangan salah lho, g semuanya seperti itu dan ada juga cowok yang doyan ngomong. Jadi, nggak peduli itu cewek atau cowok, yang penting jangan terlalu banyak membicarakan orang lain, meski itu sebuah kenyataan ntar ujung-ujungnya jadi nggosip juga kan malah berabe. Iya nggak? kalau dalam islam namanya ghibah, dan itu dilarang keras lho..
Nah, agar kita tak mendapat julukan “berpakaian tapi telanjang”, hindari kedua hal di atas yaa… Mulutmu harimaumu!!!