Model Pembelajaran yang Ideal di Era New Normal

Model Pembelajaran yang Ideal diera New Normal

Sejak awal kemunculannya diawal bulan maret ini pandemi covid-19 begitu banyak menyita perhatian pemberitaan dimasyarakat karena dengan kemunculan urgensi pandemi yang muncul secara dramatis dan mengubah secara drastis keseluruhan aspek kehidupan dimasyarakat. 

Kemudian sebagai bagian bentuk upaya penanggulangan serta upaya pencegahan dalam menghadapi situasi pandemi ini pemerintah mengeluarkan peraturan guna untuk mentertibkan masyarakat di situasi urgensi ini. 

Di awal bulan April lalu pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah PP No 21 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dalam peraturan tersebut sederhananya mengatur masyarakat untuk membiasakan hidup bersih dan sehat guna untuk pencegahan penyebaran virus.

Kemudian tak lama setelah itu, tepat pada bulan Juni yang lalu sudah mulai diterapkan new normal atau normal baru dalam artian kembalinya aktivitas kita seperti sedia kala sebelum adanya pandemi covid-19 namun dengan tetap mematuhi protokol kesehatan atau new normal secara sederhana dapat diartikan sebagai kehidupan kita yang normal seperti sediakala namun dengan menerapkan pola hidup yang baru. 

Di era new normal ini sudah masyarakat sudah mulai diperbolehkan seperti melakukan peribadatan di tempat ibadah, membuka warung, kios bahkan tempat makan namun dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. 

Namun lain halnya dengan dunia perkantoran yang masih saja menerapkan WFH (Work From Home) yakni Work from home adalah suatu istilah bekerja dari jarak jauh diera new normal ini, atau dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dirumah istilah ini lebih dikenal dengan sebutan SFH (Study From Home).

Maka dari itu dengan melihat realitas keadaan situasi saat ini, dalam dunia pendidikan kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan  "Distance Learning" atau yang lebih kita kenal dengan istilah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), baik yang dilakukan secara dalam jaringan (daring) dimana siswa dan guru terkoneksi dalam jaringan internet (online), atau dilakukan dengan cara luar jaringan (luring) pembelajaran tidak memanfaatkan jaringan internet (offline).

Adanya kemunculan Pandemi COVID-19 memang telah "memaksa" komponen pendidikan di negeri kita ini harus disesuaikan dengan kondisi yang sedang berlangsung sekarang ini. Pembelajaran di dalam kelas semula dengan tatap muka  menjadi tatap maya.

Namun memang situasi pandemi saat ini bukan menjadi penghalang bahkan alasan untuk kita tidak melakukan kegiatan belajar mengajar, terlebih saat ini kita berada di era new nomal.