Mohon tunggu...
Dian Rahma Sella
Dian Rahma Sella Mohon Tunggu... Lainnya - Fakultas Ilmu Sosial, Ilmu Komunikasi.

Tetap Semangat.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Problematika Komunikasi di Tengah Pandemi Covid-19

13 Agustus 2020   23:21 Diperbarui: 13 Agustus 2020   23:36 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Dewasa ini, kita tak lagi asing dengan kata komunikasi, yang menurut KBBI berarti pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami; hubungan; kontak. Komunikasi memiliki banyak jenis di antaranya, verbal dan non verbal, lisan dan tulisan, serta komunikasi lainnya.

              Sejak awal masa pandemi, pemerintah telah mendapatkan kritikan mengenai pola komunikasi yang dilakukan. Tidak trasparan dan akuratnya data jumlah korban yang disebarkan, identitas korban yang terungkap dan sejumlah masalah lainnya, akhirnya membuat sebagian masyarakat tidak percaya lagi pada pemerintah, terlebih lagi pada adanya Covid-19, si virus mematikan.

              Padahal, di tengah pandemi Covid-19 seperti ini, komunikasi sangatlah penting, khususnya komunikasi publik. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui informasi valid mengenai wabah ini tanpa adanya kepanikan dan ketakutan yang berlebih. Masyarakat pun bisa mempersiapkan dirinya dengan baik untuk terus bertahan di masa-masa sulit sekarang ini.

              Menjawab keresahan tersebut, pemerintah memberikan berbagai klarifikasi kepada masyarakat, bahkan Presiden Joko Widodo pun akhirnya menunjuk seorang juru bicara sebagai pintu utama informasi masalah ini. Seperti yang dilansir oleh detik.com (03/05/2020), Sekretaris Ditjen P2P Kemenkes Achmad Yurianto ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi juru bicara terkait Covid-19.

              Namun, hal itu tidak berdampak signifikan, kesimpangsiuran informasi masih saja terjadi karena masyarakat lebih memilih mendapatkan informasi dari internet dan media sosial yang belum pasti kebenarannya. Adanya perbedaan jumlah data korban di pusat dan di daerah, ketidakjelasan zona suatu daerah, hingga ketidakjelasan cara mengantisipasi wabah ini pun makin membuat masyarakat tidak percaya dan memilih untuk bebas berkeliaran di luar rumah tanpa protokol kesehatan.

              Walaupun begitu tidak baiknya komunikasi pemerintah di awal pandemi ini, bukan berarti tidak bisa baik ke depannya. Indonesia masih bisa dan harus memperbaiki komunikasinya. Sebab masa pandemi ini belum tahu akan berlangsung sampai kapan.

             Penerapan komunikasi publik di masa krisis

            Tingginya angka kasus Covid-19 di Indonesia yang telah melampaui angka kasus di China, seharusnya mampu membuat pemerintah berpikir kembali. Apa yang telah terjadi dengan Indonesia? Apa yang salah dari penanganan yang dilakukan selama ini?

            Oleh karena itu, Indonesia harus memperbaiki pola komunikasinya. Perbaikan ini bisa dilakukan dengan penerapan komunikasi model Crisis and Emergency Risk Communication (CERC) sebagai kerangka komunikasi publik di kondisi darurat. Pola komunikasi ini telah diterapkan di negara Amerika Serikat oleh Center of Disease Control and Prevention, CDC) sebagai pedoman dasarnya.

            Model komunikasi ini memiliki filosofi bahwa masyarakat secara umum berhak mendapatkan informasi akurat terkait keadaan darurat yang terjadi. Informasi yang diterima harus secara lengkap, meliputi bagaimana keadaan sesungguhnya dan risiko yang ada agar publik mampu berpikir logis terhadap keputusan yang akan diambilnya.

            Pergantian juru bicara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun