1001 Manfaat Kajian Kultural Komunikasi: Tak Lepas dari Kehidupan Sehari-hari

Kita hidup di dunia di mana beragam akan suku dan budaya. Setiap individu tentunya tinggal di suatu daerah yang mempunyai nilai-nilai budayanya sendiri, seperti pakaian adat, bahasa, adat-istiadat, kebiasaan, cara berpikir, cara berprilaku, dan lain sebagainya.

Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke generasi (Tubbs dalam Aw, 2015). 

Perbedaan budaya tersebut tentunya akan mempengaruhi komunikasi antar individu. Maka dari itu, tak dapat dipungkiri bahwa terkadang akan ada hambatan dalam komunikasi yang terjadi antar dua individu dengan latar belakang yang berbeda. 

Adanya teknologi yang semakin berkembang membuat komunikasi yang kita lakukan tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Kita bisa dengan mudah berinteraksi dengan individu lain yang mungkin ada di belahan bumi, yang dibatasi oleh jarak. Selain itu perkembangan teknologi seperti internet juga merupakan kehidupan kita sehari-hari. 

Di mana kita bermain sosial media, melihat aktivitas orang lain yang bukan hanya teman kita, melainkan idola kita atau bahkan orang yang tidak kita kenal sekalipun. Tanpa kita sadari, kajian kultural komunikasi telah hadir di dalam kehidupan kita. Dalam keseharian kita, kita menggunakan kajian kultural komunikasi. Mulai dari menggunakan internet, berinteraksi dengan antar individu, dan lain sebagainya. Kita akan bisa mengikuti perkembangan zaman dengan baik bila kita mempelajari banyak budaya yang ada di dunia. 

Kajian kultural komunikasi memiliki berbagai manfaat penting bagi diri kita. Dengan mempelajari kajian kultural komunikasi, wawasan kita akan semakin luas. Dengan wawasan yang luas tentunya kita bisa dengan mudah menerima hal-hal baru yang akan kita hadapi. Dengan kajian kultural komunikasi, kita juga bisa memperluas jaringan kita. Tidak hanya dengan teman-teman yang ada di sekitar kita, tapi juga orang-orang berpengaruh yang ada di negara atau kota luar. 

Dengan mempelajari kajian kultural komunikasi, akan membantu kita untuk tidak mudah terprovokasi dengan adanya konflik antarbudaya, karena kita telah mempelajari pendidikan kultural yang mana membuat kita bisa memposisikan diri. Kita juga menghindari terjadinya diskriminasi antar budaya lain dan menghindari hambatan-hambatan komunikasi seperti stereotype. Mempelajari kajian kultural komunikasi juga membuat kita tidak mengalami culture shock karena kita telah mengetahui dan memahami budaya tersebut sebelumnya.

Kajian kultural komunikasi juga membuat kita dapat beradaptasi terhadap budaya lain, bagaimana kita menjadi bagian dari budaya tersebut. Untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan budaya lain, kajian kultural komunikasi akan sangat membantu kita untuk memahami setiap elemen budaya lain, agar nilai suatu budaya lain dapat tersampaikan dengan baik kepada kita. 

Dalam segi pekerjaan, kajian kultural komunikasi juga memberikan dampak positif di mana kita bisa mencari relasi dan bekerja sama dengan banyak orang. Kita juga akan dengan mudah berkomunikasi dengan individu lain yang berbeda budaya dan proses komunikasi menjadi nyaman. Kita juga akan bisa diterima dengan baik di suatu daerah dikarenakan sikap dan perilaku kita yang terkesan menghargai dan memahami budaya orang lain. Segi pekerjaan tersebut akan mempengaruhi kehidupan ekonomi kita juga. Kita akan bisa memperluas pasar penjualan produk kita bila memiliki banyak relasi dan pengetahuan mengenai budaya luar. Sebagai contoh, kita mengetahui bahwa remaja Indonesia tidak sedikit yang menyukai makanan khas Korea, kemudian dengan data tersebut kita bisa bekerja sama dengan distributor makanan Korea dan menjualnya kembali di Indonesia. 

Oleh karena itu, mempelajari kajian kultural komunikasi sangat penting untuk kehidupan kita serta akan sangat membantu kehidupan kita sehari-hari dari berbagai aspek, seperti pendidikan, pekerjaan, ekonomi, budaya, sosial, dan lain sebagainya. 

Sumber:

Aw, Suranto. (2015). Implementasi Teori Komunikasi Sosial Budaya Dalam Pembangunan Integrasi Bangsa. Informasi Kajian Ilmu Komunikasi. 45(1), 65-72.