Mohon tunggu...
Sheila Serena Susanto
Sheila Serena Susanto Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa FISIP UAJY 2019

Never let someone's opinion become your reality -Les Brown-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Keren! Puluhan Ribu Orang Ukir Rekor Muri Batam Menari

19 Desember 2020   10:30 Diperbarui: 19 Desember 2020   10:34 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tahun 2018 silam, kota Batam berhasil mencatat rekor muri dengan kategori "Pagelaran Rampai Batam Dengan Penari Terbanyak". Sekitar 21 ribu masyarakat Batam berpartisipasi dalam mencatat rekor muri ini. Mereka semua tidak sepenuhnya memiliki latar belakang sebagai penari, tetapi ada yang berlatar belakang sebagai guru, siswa, karyawan, ibu rumah tangga, dan lainnya. 

Rekor muri ini bukanlah hanya sekadar mencetak angka dan terobosan belaka, tetapi terdapat banyak nilai yang dapat dipetik dari kegiatan ini, dimulai dari nilai-nilai kebersamaan, kekeluargaan, kekompakan, semangat, dan nilai lainnya yang tentunya positif. Nilai-nilai ini dapat ditemukan dimulai dari proses latihan menghafal gerakan hingga hari tampilnya 21 ribu peserta Batam Menari. Tidak sedikit bagi beberapa orang yang tidak memiliki latar belakang sebagai penari mengalami culture shock atau disebut juga dengan kejutan budaya.

Menurut Ryan dan Twibell dalam Samovar (2014), kejutan budaya membutuhkan beberapa penyesuaian sebelum dapat beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

Penyesuaian yang dimaksud dapat berupa masalah komunikasi, perbedaan lingkungan, perbedaan budaya, perbedaan perilaku, perbedaan kepercayaan, dan lain sebagainya. Dalam kegiatan Batam Menari, banyak penyesuaian yang harus dilakukan oleh para partisipan. Bertemu dan berlatih dengan puluhan ribu orang tentunya membuat setiap individu harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. 

Seorang penari yang sudah terbiasa menghafalkan sebuah koreo atau tarian tentunya akan lebih mudah ketimbang ibu rumah tangga yang terbiasa dengan pekerjaan rumahnya. Maka dari itu, seorang penari tentunya harus menyesuaikan proses pembelajaran yang lebih lambat agar dapat diikuti oleh individu lainnya.

Proses Menuju Hari H Batam Menari

Kejutan budaya memiliki beberapa tahapan proses sesuai dengan berjalannya waktu (Samovar, 2014). Beberapa tahapan proses tersebut juga terjadi dalam proses menuju hari H Batam Menari.


1. Fase Kegembiraan

Fase ini merupakan fase yang menggambarkan suatu rasa kegembiraan dan harapan ketika bertemu dengan suatu budaya baru. Pada awal mulanya, semua masyarakat kota Batam terutama yang berpartisipasi dalam kegiatan ini dengan antusias menyambut kabar gembira Batam Menari. Semua orang mengharapkan yang terbaik pada kegiatan ini. Begitulah bagaimana fase kegembiraan hadir di dalam hati setiap masyarakat kota Batam.

2. Fase Kekecewaan

Fase kekecewaan merupakan fase di mana terdapat berbagai masalah yang mulai datang dan telah menyadari bahwa mereka berada di lingkungan yang berbeda. Ketika hari demi hari telah berlalu, tidak sedikit dari setiap individu yang tidak memiliki latar belakang penari merasa kesulitan dalam menghafal gerakan tarian Batam Menari. Mereka merasakan sulitnya beradaptasi di tengah ribuan orang dengan mayoritas memiliki latar belakang sebagai penari.

3. Fase Resolusi

Fase ketiga merupakan fase di mana orang-orang mulai dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar dan menyesuaikan diri pada budaya tersebut. Dilansir dari WartaKepri.co.id (2018), tujuh hari menjelang acara Batam Menari diselenggarakan, warga Perumahan Botania Garden Batam Centre yang terdiri dari puluhan remaja dan puluhan ibu-ibu sangat antusias dan mulai hafal dengan koreo atau tarian Batam Menari. Mereka terus mempersiapkan diri sebaik mungkin agar dapat menampilkan yang terbaik pada saat acara Batam Menari berlangsung.

mediakepri.co.id
mediakepri.co.id
4. Fase Berfungsi dengan Efektif

Fase terakhir menggambarkan bagaimana setiap individu mulai mengerti budaya baru yang mereka dapatkan, mulai dari nilai, kebiasaan, kepercayaan dan pola komunikasi. Pada fase ini, umumnya setiap individu telah dapat menyesuaikan diri pada budaya atau lingkungan baru dan bisa merasakan kenyamanan terhadap budaya atau lingkungan tersebut. 

Melalui setiap hari-hari yang telah dilakukan dengan menghafal gerakan dan berlatih bersama banyak orang, maka tertanam rasa kebersamaan dan kekeluargaan dalam kelompok tersebut. Dilansir dari MataKepri.com, puluhan bahkan terkadang mencapai ratusan masyarakat Batam berkumpul bersama di lapangan depan 'Welcome To Batam' untuk melakukan latihan bersama. Terlihat masyarakat sangat puas dan bergembira ketika melakukan latihan untuk yang terakhir kali sebelum acara Batam Menari dilakukan. Panas mentari tidak meruntuhkan semangat yang telah dibangun oleh masyarakat Batam.

Nilai Budaya dari Batam Menari

Batam Menari memberikan banyak nilai budaya bagi warga kota Batam serta Indonesia.

Dilihat dari aspek kejutan budaya, menurut Adler dalam Samovar (2014), kejutan budaya merupakan tanda positif yang memberikan tanda bahwa ekspatriat menjadi terlibat dan memiliki hubungan dalam budaya yang baru dibandingkan dengan terisolasi dalam ruang lingkup ekspatriat itu sendiri.

muri.org
muri.org
Secara tidak langsung, dapat dikatakan bahwa kejutan budaya memberikan bantuan bagi suatu individu untuk mengenal dirinya sendiri dan pada saat yang bersamaan juga mengenal budaya lain. Beberapa hal yang bisa diapresiasi melalui kegiatan ini adalah bagaimana masyarakat kota Batam bisa membangkitkan rasa semangat yang baru. Rasa semangat ini tentunya bertujuan untuk membangkitkan kota Batam. 

MURI mengungkapkan rasa kagumnya terhadap masyarakat kota Batam karena partisipan yang terlibat tidak hanya dari penari, tetapi juga melibatkan pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, karyawan, Aparatur Sipil Negara, TNI, Polri, Swasta, Komunitas, dan masih banyak lagi (Sumatra Bisnis.com, 2018).

Strategi untuk Beradaptasi

Berikut beberapa tips yang bisa teman-teman lakukan untuk dapat dengan mudah beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan budaya atau lingkungan yang baru.

1. Buatlah suatu hubungan pribadi dengan budaya tuan rumah, hal ini merupakan salah satu strategi yang bagus untuk mendorong kelancaran dalam beradaptasi (Bagley dalam Samovar, 2014).

2. Mempelajari dengan mendalam budaya tuan rumah. Menurut Chen dan Starosta dalam Samovar (2014), kesadaran suatu budaya berarti pemahaman terhadap budaya itu sendiri dan budaya orang lain yang mempengaruhi perilaku suatu individu serta perbedaan dalam pola budaya.

3. Mengikuti rangkaian kegiatan budaya dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut. Hal ini juga merupakan cara yang efektif untuk beradaptasi terhadap suatu budaya atau lingkungan baru. Mengikuti acara-acara yang diselenggarakan dapat membantu kita untuk mengerti budaya dan nilai yang terkandung di dalamnya.

Tentunya dalam menyesuaikan diri dengan budaya dan lingkungan baru, kita harus memperhatikan etika sosial yang ada. Kita harus mengetahui perilaku mana yang baik dan perilaku mana yang tidak baik untuk dilakukan. Apabila kita dapat memposisikan diri kita dengan tepat sesuai kondisi dan situasi, maka akan membuat lingkungan baru tersebut menerima kita. 

Dalam hal Batam Menari, tentunya setiap partisipan yang ada memperhatikan etika. Partisipan terdiri dari anak remaja dan dewasa, berbagai jabatan dan status. Masyarakat kota Batam tetap menjaga keharmonisan dan aturan ketika berlatih bersama, hal ini membuat tidak adanya suatu konflik atau permasalahan di dalam lingkungan dan budaya baru tersebut.

www.antaranews.com
www.antaranews.com
Begitulah indahnya acara Batam Menari yang telah membawa nama baik Indonesia dan telah mencerminkan nilai yang ada pada Pancasila, yaitu persatuan Indonesia.

Sumber:

Matakepri.com. (2018). Masyarakat Batam Mengikuti Latihan Batam Menari Di Welcome To Batam. Diakses pada tanggal 17 Desember 2020 dari sini

Samovar, Larry A., et al. Komunikasi Lintas Budaya. Salemba Humanika, 2014.

Sumatrabisnis.com. (2018). Masuk Rekor Muri, Batam Menari jadi Ikon Budaya Batam. Diakses pada tanggal 17 Desember 2020 dari sini

Wartakepri.co.id. (2018). WKTV Ibu-Ibu PKK Botania Garden Tunjukkan Kekompakan Saat Latihan Batam Menari. Diakses pada tanggal 17 Desember 2020 dari sini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun