Semarang, 27 September 2025 --Â
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) sukses mengimplementasikan media pembelajaran inovatif bertema Ular Tangga Pancasila di SDN Plumutan. Kegiatan ini merupakan bentuk penerapan kreativitas mahasiswa dalam mengembangkan media ajar yang menyenangkan, interaktif, serta relevan dengan nilai-nilai karakter bangsa.
Media Ular Tangga Pancasila ini dirancang sebagai permainan papan edukatif yang menggabungkan konsep permainan tradisional dengan materi pembelajaran Pancasila. Dalam permainan ini, siswa melempar dadu, melangkah sesuai angka yang diperoleh, dan menjawab pertanyaan seputar Pancasila di setiap kotak yang ditempati. Kotak permainan berisi topik-topik seperti lambang negara, bunyi sila, simbol sila, semboyan bangsa, hingga nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila.
Kayu pada papan permainan berarti pemain naik, sedangkan ular berarti turun, menambah keseruan saat bermain. Meskipun sederhana, permainan ini mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan kompetitif secara positif. Siswa terlihat antusias, saling menyemangati, dan belajar untuk bersikap jujur serta sportif selama permainan berlangsung. Media ini dirancang untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila melalui pendekatan yang lebih dekat dengan dunia anak-anak. Pembelajaran yang dikemas dalam bentuk permainan terbukti mampu menarik perhatian siswa, membuat mereka lebih mudah memahami materi tanpa merasa bosan.
Kepala SDN Plumutan menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan ini. Ia menilai bahwa inisiatif mahasiswa UNNES sangat kreatif dan inspiratif, karena menghadirkan pembelajaran yang tidak hanya mendidik, tetapi juga menyenangkan. Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya mengenal Pancasila secara teoritis, tetapi juga mempraktikkan nilai-nilainya, seperti kerja sama, kedisiplinan, dan rasa cinta tanah air.
Dengan implementasi Ular Tangga Pancasila, mahasiswa UNNES membuktikan bahwa pendidikan karakter dapat diajarkan dengan cara yang kreatif dan menyenangkan. Harapannya, media pembelajaran seperti ini dapat terus dikembangkan dan diterapkan di berbagai sekolah dasar agar proses belajar Pancasila menjadi lebih bermakna, interaktif, dan menyenangkan bagi generasi muda Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
