Mohon tunggu...
Sheila Dwianisatul
Sheila Dwianisatul Mohon Tunggu... Seniman - Sheila Dwi anisatul

Bismillahirrahmanirrahim

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sensasi, Atensi, dan Persepsi Anak

7 Maret 2021   09:02 Diperbarui: 7 Maret 2021   09:20 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Bissmilahirahmanirrahim
Artikel pada saat ini akan membahas mengenai asensi, atensi, dan persepsi pada manusia. Semoga bermanfaat bagi pembacanya.

Manusia  merupakan  makhluk  individu  yang  memiliki  berbagai  aspek  dalam menguasai kemampuan yang ada pada dirinya sendiri terutama pada panca indera manusia serta dapat dikembangkan melalui motorik kasar, motorik halus, dan kognitif, dan hal itu termasuk dalam keadaan  sadar  manusia.  Kemampuan yang dimaksud yakni adalah asensi, apa sih sensasi , atensi, dan persepsi itu?
Mari kita baca dan memahaminya.

Perkembangan manusia yang sangat awal dimulai dari setelah kelahiran dan beranjak ke balita, anak-anak, remaja, dewasa yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat financial.  Proses-proses perkembangan yang ada pada aktifitas perceptual yakni sensasi, atensi dan persepsi.  

Diawali pada masa anak-anak yang mengalami perkembangan pada ketrampilan motorik halus, motorik kasar, dan kognitif dan pada kemampuan fisik yaitu keseimbangan, kekuatan, koordinasi. Pada masa anak usia dini adalah masa-masa yang menyenagkan bagi anak untuk mengekspreikan segala perkembangan yang ada pada tubuh anak termasuk bagian otak. Hal tersebut menjadi acuan guru PAUD dalam mendidik dan membangun karakteristik anak dengan semua sifat yang melekat pada anak. 

Stimulus yang diberikan harus sesuai dengan karakter, sifat anak usia dini. Menurut ahli Santrock yaitu masa anak usia dini terdapat dua periode dalam perkembangannya yaitu masa awal anak-anak yang terdapat dari akhir masa bayi sampai usia lima atau enam tahun, dan masa pertengahan hingga akhir anak-anak dari usia enam hingga sebelas tahun. Pendapat Santrock memiliki beberapa tahapan perkembangan sesnsorik dan motorik yaitu :

1.Refleks sederhana yaitu terdapat pada koordinasi sensasi dan aksi terjadi melalui refleksi contohnya menangis dan menghisap dimulai dari awal kelahiran.


2.Reaksi sirkuler primer yaitu pada usia satu hingga empat bulan  yang mulai belajar mengkoordinasi sensasi, tipe skema seperti kebiasaan dan reaksi primer. Contohnya ada peristiwa menyenangkan yang terjadi secara kebetulan.

3.Reaksi sirkuler sekunder yaitu pada usia empat hingga delapan bulan, pada masa ini anak focus pada dunianya sendiri seperti bermain, dan berinteraksi dengan teman sebayanya. Hal tersebut akan menimbulkan sensorik dan motorik anak.

4.Reaksi sirkuler sekunder pada usia anak delapan sampai dua belas bulan. Tahap ini anak mulai ada perubahan yang signifikan yang meliputi kesengajaan.

5.Reaksi sirkuler tersier yang terdapat pada usia dua belas bulan hingga delapan belas bulan, pada usia ini anak mulai aktif dalam  ingin tahu yang besar terhadap benda-benda di sekitarnya.

6.Kombinasi mental anak terdapat pada usia delapan belas sampai dua puluh empat bulan. Anak mulai berpikir melalui simbolik dan mengantisipasi akibatnya., anak mulai dapat memahami, anak juga mengetahui symbol, dan dapat bermain peran.

Persepsi dalam dunia perkembangan anak tidaklah sama dengan orang dewasa, karena pada tahap perkembangan anak terbatas. Kemampuan dalam persepsi juga meningkatkan dan menghambat gerakan anak. Anak usia dini jika lebih banyak mempelajari dan memiliki pengalaman motorik dan persepsi, maka semakin besar kesempatan anak untuk mengembangkan tanggapan terhadap dengan berbagai situasi.  Ketrampilan gerak motorik contohnya yaitu :

Ketrampilan berjalan pada anak usia dini. Gerakan berjalan yang awalnya terbata-bata, jika dilakukan terus-menerus dilakukan agar lebih bisa dan tidak terbata-bata. Tempo pada gerakan berjalan yang cepat dengan keadaan  tergesa-gesa berkembang menjadi bisa sesuai dengan tempo yang di inginkan, tempo lambat atau cepat. Bentuk gerak kaki yang awalnya tidak menempel sebagian dan sedikit jinjit, berkembang menjadi bisa berjalan dengan baik seluruh telapak kaki menempel. 

Ketrampilan berlari adalah perkembangan dari berjalan yang baik. Perbedaan berlari dan berjalan terdapat pada temponya jika berlari tempo kaki lebih cepat dan sedikit melayang, jika berjalan tempo kaki lambat. Anak usia dini umur dua hingga tiga tahun mereka sudah bisa berlari, namun ketika mengontrol untuk berhenti dengan cepat masih belum stabil. Anak usia dini umur empat hingga lima tahun dalam mengontrol gerakan berlari, berhenti, memutar sudah mulai lebih baik. 

Anak usia dini umur lima hingga enam tahun dalam kemampuan berlari pada umumnya sudah dikuasai dan dapat berlari secara efektif pada kegiatan bermain. Ketrampilan melempar  pada umumnya merupakan gerakan yang mengarahkan benda yang dipegang dengan cara mengayunkan tangan  ke arah depan. 

Gerakan melempar juga menggunakan kekuatan tangan dan juga memerlukan koordinasi beberapa gerakan. Perkembangan persepsi terdapat tiga bagian yaitu persepsi auditoris yaitu kemampuan anak ketika memahami sesuatu yang didengar, kemampuan mengingat antara bunyi-bunyi fenomena atau suara yang didengar. Persepsi visual merupakan kemampuan anak dalam mengamati sesuatu yang dilihat, mengenal bentuk dan sifat pada objek tersebut. Persepsi taktil yaitu merupakan kemampuan anak dalam berbagai obyek melalui perabaan dan gerak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun