Mohon tunggu...
Sheibasari Sheibasari
Sheibasari Sheibasari Mohon Tunggu...

@ sheibasari\r\n\r\n\r\n\r\ndalam keriuhan hidup, ada sisi lain yang tak terbaca oleh hati yang tak menatap

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pesona Sejuk di Cartil

23 Mei 2013   12:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:08 1103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cartil bukan  kata dalam bahasa Inggris. Dalam penyebutannya pun tidak perlu membacanya dengan 'kartil'. Cartil adalah kepanjangan dari caringin tilu, tiga pohon beringin dalam bahasa Indonesia. Saat ini pohon beringin yang tersisa hanya tinggal satu. Lokasi indah ini terletak di kecamatan cimenyan  di timur kota Bandung. Cartil mungkin tidak se popouler Lembang, tapi keindahan yang di tawarkan sama menawannya.

Untuk menuju lokasi ini cukup dekat, dari terminal cicaheum menuju jalan padasuka yang terkenal dengan Saung Angklung Udjo, sekitar 6 km, bisa dikendarai dengan kendaraan bermotor atau jalan kaki sambil olahraga. Jalannya tidak terlalu lebar tapi cukup baik dan beraspal. Tidak ada petunjuk khusus untuk lokasi wisata ini, kecual di pintu masuk jalan padasuka. Selebihnya cukup mengikuti jalan padasuka menuju arah utara.

1369284250185511985
1369284250185511985
Jalan menuju cartil penuh kelokan tajam ciri khas pegunungan. Dikelilingi gunung-gunung yang berjejer rapi dari utara ke timur. Belum lagi tanaman sayuran yang di tanam oleh petani di sepanjang sisi kanan dan kiri sepanjang perjalanan menuju cartil dan menyisakan harum daun bawang yang baru saja di panen.
1369284723179236825
1369284723179236825
1369286232832401564
1369286232832401564
1369284990945495276
1369284990945495276
13692877641018132951
13692877641018132951
Cartil ramai dikunjungi wisatawan lokal di akhir pekan. Komunitas sepeda gunung sering saya temui rapi berbaris menuju puncak cartil. Setelah lelah 'mendaki' disinilah biasanya para penikmat keindahan berlabuh, pondok-pondok yang menawarkan jajanan tertata lumayan rapi. Di hari biasa hanya beberapa saja pondok jajanan yang buka. Tentu saja pondok jajanan itu menawarkan hamparan hijau dan sejuknya hawa pegunungan.

1369286911563234895
1369286911563234895
Hiruk pikuk dan kepadatan Bandung dari Barat ke Selatan akan nampak dari sini. Jadi tampak nyata benar kalau Bandung ini hidup di cekungan.

13692866041176566233
13692866041176566233
Cartil  kebetulan lokasinya berdekatan dengan rumah saya, dengan semangat pagi, saya berjalan kaki selepas shubuh sekaligus berolahraga, tapi baru setengah jalan, saya sudah ngos-ngosan kehabisan nafas. Jalan menanjak yang berkelok dan kabut yang turun, memang membutuhkan latihan yang cukup konsisten. Saya juga  memilih ke sini di hari biasa, bukan karena tak suka keramaian di akhir pekan, tapi lebih kepada saya yang suka panik ketika jalan menanjak dan harus oper gigi, hadeuhhhh..Menurut teman saya yang sering bolak-balik ke cartil, pemandangan di malam hari jauh lebih bagus, karena kerlap-kerlip bandung di waktu malam dapat terpantau di sini. Hmm,,lagi-lagi  saya juga belum pede, karena tidak ada lampu penerangan, hanya mengandalkan cahaya dari motor atau mobil yang lewat. Tapi, suatu hari, saya pasti kesana lagi.
1369288713261088293
1369288713261088293
cartil, missing u already..

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun