Mohon tunggu...
Ikhsan Ramadhan
Ikhsan Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi

Hobby dalam Otomotif dan Literasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Literasi dan Kesadaran Masyarakat Indonesia

9 April 2024   11:46 Diperbarui: 16 April 2024   11:42 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bandung – Literasi dan kesadaran Masyarakat Indonesia pada Pemilu tahun ini ( 2024 ) ini, dapat dibilang masih sangat kurang, dengan kata lain Masyarakat Indonesia pun sangat gampang terpengaruh dari berbagai Informasi yang belum bisa dipastikan akurasinya. Hal ini juga menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia belum mempunyai budaya membaca. Kurangnya minat baca di Indonesia dipengaruhi karena kurang memikat dan minimnya sarana perpustakaan sekolah yang saat ini dapat terbilang minim bahkan, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perpusnas E. Aminudin Aziz menegaskan sebenarnya bukan minat baca masyarakat yang rendah, tetapi bahan bacaan yang terbatas dan belum bisa terpenuhi, sehingga Indonesia kekurangan buku. 

"Sebenarnya minat baca masyarakat kita cukup tinggi, termasuk anak-anak, karena saat ada perpustakaan keliling langsung diserbu masyarakat untuk membaca. Jadi saya katakan sebenarnya bukan minat baca masyarakat yang rendah, namun memang ketersediaan bahan bacaan bagi mereka yang belum bisa dipenuhi,” katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR) di Senayan, Jakarta, Rabu (17/1/2024) malam.

Kami disini pun sebagai Kelompok Maju Literasi Indonesia ( MALINDO ) melakukan riset dalam dengan survey langsung, dan koleksi informasi dari media sosial yang sudah kita olah menjadi akurat, Menurut data terbaru dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), sekitar 30 hingga 60 persen warga negara terpapar hoaks saat mengakses informasi online. Namun, hanya 21 hingga 36 persen dari mereka yang berhasil mengidentifikasi kebenaran informasi tersebut. Sekretaris Jenderal APJII Pusat, Zulfadly Syam, mengungkapkan bahwa tantangan ini semakin kompleks karena produsen hoaks selalu berubah lokasi, membuatnya sulit untuk dikejar. Oleh karena itu, APJII menekankan pentingnya peningkatan literasi digital di kalangan masyarakat. 

Berdasarkan laporan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), nilai budaya literasi Indonesia sebesar 57,4 poin pada 2022. Nilai tersebut tercatat meningkat 5,7% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 54,29 poin.

Kami pun mengumpulkan sekitar 30 suara masyarakat melalu Google Form ( Jawaban ) tentang pendapat mereka tentang literasi Indonesia pada Pasca maupun saat Pemilu 2024 berlangsung, dan kita mendapatkan 26 Jawaban 86,7% yang setuju bahwa Literasi Indonesia masih kurang, dan 4 jawaban 13.3% yang tidak setuju dengan statement tersebut, kita pun mendapatkan jawaban dari statement kita yaitu “Apakah menurut anda Pasca Pemilu kali ini kurang Kesadaran pada Masyarakat?” dan menerima 27 90% Jawaban yang setuju dengan statement tersebut dan 3 10 % jawaban yang tidak setuju dengan peryataan tersebut.

Adapun survey secara langsung oleh anggota kelompok kita yang berkode nama Gibran,

(Video ada di tugas kita)

Dengan banyaknya yang setuju dengan pernyataan hasil riset tersebut maka solusi dan inovasi, untuk membuat solusi dengan mengadakannya socialisasi dan Media awareness Melalui flyer, Poster, Webinar maupun post pada Sosial Media yang ada seperti Instagram, Facebook, dan media sosial lainnya.

Menurut kelompok kita Literasi dan Kesadaran masyrakat itu sangat penting. Maka dari itu kami mengambil topik ini pada Tugas Kelompok ini kami merasa ini sudah termasuk Urgensi yang sangat penting di Indonesia dan sudah bisa menjadi hal/topik darurat pada Negara tercinta kita ini.

Kelompok MALINDO hasil riset dalam Tugas Pancasila Telkom University.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun