- Jurnalisme Masa Lampau
Jurnalisme di masa lampau dapat dikatakan sebagai jenis jurnalisme tradisional. Ciri utamanya terlihat pada jenis media yang dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi. Pada masa ini, jurnalis menyebarkan beritanya melalui media berbasis analog, seperti surat kabar, radio, dan televisi. Ketiga media tersebut merupakan satu-satunya sumber informasi masyarakat terhadap peristiwa yang terjadi di luar sana. Â Pada masa ini, masyarakat digambarkan sebagai khalayak pasif yang menerima segala jenis informasi yang diberikan oleh media. Fenomena ini sejalan dengan prinsip teori Jarum Hipodermik. Â
Ciri dari jurnalisme tradisional lainnya terletak pada gaya pelaporan berita oleh para wartawan atau reporter:
- Â Jurnalisme Investigasi: Jurnalisme yang sifatnya kritis. Seorang jurnalis yang melakukan investigasi akan mengulik datanya secara mendalam.
- Â Jurnalisme Kuning: Jurnalisme yang sifatnya sensasional dan isi beritanya bias dengan fakta yang terjadi.
- Jurnalisme Masa Kini
Perkembangan teknologi berpengaruh pula pada perkembangan jurnalisme. Terlebih lagi pada media yang digunakan serta bentuk dari jurnalisme itu sendiri. Kini, pilihan sumber informasi masyarakat tidak terbatas hanya pada surat kabar, radio, dan televisi, tetapi juga melalui Internet.
Jurnalisme masa kini sudah memasuki era jurnalisme online yang dimana berita diproduksi dan disebarkan melalui perangkat mobile yang terhubung dengan Internet. Terdapat tujuh karakteristik jurnalisme online:
- Audiences Control: Pembaca menjadi lebih mudah dan leluasa dalam memilih berita yang diinginkan.
- Nonlinearity: Berita yang tersedia berdiri sendiri, sehingga pembaca dapat membacanya secara acak.
- Storage and Retrieval: Berita dapat disimpan atau diarsipkan sehingga pembaca dapat mengaksesnya kembali.
- Unlimited Space: Tidak terdapat batasan jumlah berita dalam jurnalisme online. Berita  juga tidak dibatasi dengan jumlah huruf/kalimat dan waktu.
- Immediacy: Peristiwa dapat dilaporkan secara cepat.
- Multimedia Capability: Berita tidak hanya disampaikan dalam bentuk teks, tetapi bisa dalam bentuk foto atau rekaman video.
- Interactivity: Jurnalisme online memberikan ruang interaktif bagi pembaca. Pembaca dapat memberikan komentar, menjadi watchdog, bahkan menjadi pihak yang memproduksi berita.
Berkaitan dengan masyarakat, pada masa kini masyarakat lambat laun berubah menjadi khalayak yang aktif. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, masyarakat dapat memberikan komentanya, menjadi watchdog, bahkan memproduksi berita atau yang dikenal sebagai citizen journalism.
Tidak hanya media, gaya jurnalisme masa kini pun turut berubah. Terdapat empat gaya pelaporan jurnalisme masa kini:
- Jurnalisme Opini
- Jurnalisme Kolaboratif
- Jurnalisme Sindikat
- Jurnalisme Lapdog
- Jurnalisme Masa Depan
Potret jurnalisme di masa depan mungkin sudah dapat kita lihat pada masa kini. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, kini semua orang berperan sebagai produsen sekaligus konsumen berita. Jurnalisme di masa depan dikatakan sebagai age of personalization yang berarti otoritas jurnalistik didasarkan pada individu. Nilai berita tak lagi ditentukan oleh kantor berita, melainkan individu. Â
Terdapat gaya pelaporan jurnalis di masa depan:
- Jurnalisme Kuratif: Menggabungkan setiap potongan informasi dan menempatkannya ke dalam suatu tempat.
- Hyperlocalisation Journalism: Melaporkan peristiwa yang terjadi di suatu daerah dan ditujukan oleh komunitas yang berada di daerah tersebut