Mohon tunggu...
Sharfina
Sharfina Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer

Penikmat obrolan satu frekuensi ☕ | Suka jalan-jalan ke tempat baru sambil motret tidak asal jepret 📸 | Visit me in another universe at shabirahannisa.blogspot.com 💻

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Bisnis Bareng Teman Itu Asyik, tapi Siap-siap Juga Sama Dramanya

16 Februari 2021   08:00 Diperbarui: 24 Maret 2023   11:24 1952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menentukan tujuan dan target bisnis bareng teman (Sumber: shutterstock via Kompas.com)

Berhubung kampus terdekat di wilayah Tangerang Selatan akan mengadakan wisuda selama dua hari, maka dalam waktu singkat kami pun mulai belanja snack, kain supnbound, pita, lidi, dan bahan-bahan lainnya. 

Berhubung bisnis ini merupakan bisnis perdana yang kami jalani bersama, dan dengan bermodal YouTube, akhirnya kami belajar membuat bouquet. Susah atau gampang bikinnya? Karena saya kurang ahli dalam kerajianan, maka saya katakan susah, namun akhirnya lancar juga. Hehehe....

Ilustrasi snack bouquet (Sumber: Blossom-Bouque via magazine.job-like.com)
Ilustrasi snack bouquet (Sumber: Blossom-Bouque via magazine.job-like.com)
Tiba hari H di universitas yang mengadakan wisuda, kami pun mulai mencari tempat strategis untuk menjual dagangan kami. Awal tiba di lokasi, jujur kami kaget karena pesaing kami adalah flower bouquet, mulai dari bunga asli hingga bunga flanel yang bentuknya bagus-bagus banget. Karena kami tidak mau menyerah sebelum mulai, kami pun mulai menjajakan dagangan kami dari harga Rp 20.000. 

Namun, karena dagangan kami baru terjual beberapa saja, maka kami pun menjajakan dagangan kami sambil berkeliling. Direct selling ini sempat membuat saya malu, lelah, dan ingin menyerah karena saya tidak terbiasa menjajakan dagangan ke orang yang tidak saya kenal. Namun, mau tidak mau, setidaknya harus ada modal balik meski sedikit. Menjelang acara wisuda akan segera selesai, kami pun mulai menurunkan harga menjadi Rp 15.000 dan setelah itu kami evaluasi hasil kerja di hari itu. 

Setiba di rumah, berbekal promosi yang saya lakukan lewat media sosial dan via grup WA, akhirnya dagangan kami ada yang pre order (po) untuk hadiah wisuda keesokan harinya. 

Tibalah hari esok, saya dan Anggrek menjajakan dagangan di lokasi yang berbeda, yang mana persis di lokasi gedung para wisudawan diwisuda. Berhubung hari ini terakhir, dan kami ingin jualan kami laku, akhirnya kami langsung taruh harga untuk 3 snack bouquet seharga Rp 50.000. Namun sayangnya, sampai detik acara wisuda berakhir, sisa dagangan kami belum terjual. 

Berhubung dagangan kami berupa makanan yang tidak dapat bertahan lama, alhasil sisa dagangan kami kasih ke orang. Dan dari bisnis yang dijalani bersama Anggrek, lalu saya merenung, bahwa bisnis yang dijalankan secara dadakan tanpa memikirkan tujuan ke depan, kreativitas produk (sebab snack bouquet ini terbilang sudah pasaran), dan pangsa pasar tentu akan sulit membuahkan hasil.   

Begitulah sedikit cerita pengalaman saya berbisnis dengan teman, jika kamu juga akan memulai bisnis dengan teman apalagi sahabat, saya ingin berbagi tips berdasarkan pengalaman saya di atas. Sebab bisnis dengan teman atau sahabat itu, "suasanya" berbeda ya dan salah strategi bisa-bisa berakhir pada keretakan hubungan pertemanan. Adapun tipsnya sebagai berikut:

1. Pastikan Kamu Memiliki Tujuan dan Konsep yang Sama dengan Temanmu 

Poin pertama saat akan berbisnis dengan teman ialah tentukan tujuan kalian berbisnis dan pastikan kalian memiliki tujuan yang sama. Terkadang anggapan "kan bisnisnya bareng teman ini" sering diremehkan bahkan tujuan berbisnis itu sering kali dipandang sebelah mata. Padahal menentukan tujuan awal itu penting, supaya di kemudian hari tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Kita tahu bahwa  bisnis yang dilakukan bersama pada akhirnya memang untuk mencari keuntungan, namun menanamkan tujuan melalui diskusi bersama itu perlu dilakukan. Jangan karena fokus untuk tujuan mengejar keuntungan, kamu sampai lupa bahwa menentukan poin-poin lainnya dari tujuan dan konsep berbisnis itu sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun