Mohon tunggu...
Sharfina
Sharfina Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer

Penikmat obrolan satu frekuensi ☕ | Suka jalan-jalan ke tempat baru sambil motret tidak asal jepret 📸 | Visit me in another universe at shabirahannisa.blogspot.com 💻

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bincang-bincang Dukungan JNE dan Kabid Koperasi terhadap Digitalisasi UMKM di Cirebon

2 November 2019   12:23 Diperbarui: 2 November 2019   12:30 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Acara Kopiwriting JNE bersama Kompasiana yang diselenggarakan pada Rabu, 30 Oktober 2019 di Olive Bistro Cafe (Dokumentasi pribadi)

Saat ini perkembangan penggunaan teknologi yang massif, t entu mempengaruhi para pelaku ekonomi dan konsumen dalam berinteraksi. Lihat saja, kini telah banyak pelaku usaha yang bisninisnya bertransformasi dari konvensional berubah menjadi digital. Namun, sayangnya penguasaan teknologi digital belum sepenuhnya dijalani oleh pelaku usaha.

Sebagai bentuk dukungan terhadap pertumbuhan UMKM daerah, khususnya di daerah Cirebon, JNE menggandeng Kompasiana menggelar acara JNE Kopiwriting di Olive Bistro pada Rabu, 30 Oktober 2019.

Mengusung tema "Digitalisasi Dorong UMKM Lokal Tembus Pasar Internasional" dikarenakan Cirebon memiliki potensi ekonomi yang kreatif dan lokasinya yang strategis serta ditunjang oleh akses Tol Cipali dan Bandara Kertajati, menjadikan Cirebon memiliki banyak peluang bagi pelaku UMKM.

Dalam acara tersebut, Bapak Drs. Saefudin Jupri, selaku Kabid Koperasi dan UMKM Kota Cirebon mengatakan bahwa jumlah UMKM di Cirebon mengalami peningkatan hingga 1.352 dari tahun 2013-2019. Adapun sektor bisnis yang didominasi oleh produk kuliner, yang pertumbuhannya mencapai 55 persen.

Di antara para pelaku UMKM tersebut, diketahui 12 persen di antaranya memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produk mereka. Jupri mengakui, minimnya penguasaan teknologi menjadi salah satu kendala berkembangnya UMKM di Cirebon.

"Tidak semua bisa android dan kendala besar kita disitu. Makannya butuh swasta setidaknya untuk memberi pelatihan usaha di era digital. Mulai dari mengelola sampai pengepakan pengiriman," ujar Jupri.

Karena digitalisasi itu menjadi hal yang penting, terutama untuk pelaku binis. Pihaknya bersama instansi terkait pun melakukan pengembangan UMKM dengan melalui pameran, pelatihan kemasan, digital marketing, pelatihan managemen keuangan, hingga fasilitasi kerja sama dengan pembeli.

Meskipun beberapa UMKM di Cirebon masih minim dalam pemanfaatan teknologi, sebaliknya batik Trusmi sangat memanfaatkan penggunaan teknologi dalam memasarkan produknya.

Mas Choki, Direktur Pemasaran Batik Trusmi menceritakan awal mula Batik Trusmi dapat sukses hingga saat ini, berawal dari pasangan Sally Giovanny yang berjualan kain kafan, yang mana modalnya mereka dapatkan dari hasil uang kado pernikahan. Namun, karena jualan kain kafan tidak menentu, akhirnya pasangan tersebut beralih berjualan kain sebagai bahan untuk batik.

Kegigihan mereka dalam menjalankan bisnis, akhirnya membuat Batik Trusmi meraih 3 rekor muri, yaitu: toko batik terluas, pemakrasa cap batik terbesar dan edukasi pengenalan produk kain batik untuk anak sekolahan hingga wisatawan.

Kesuksesan penjualan Batik Trusmi sendiri pun tidak lepas dari penggunaan teknologi, berbagai langkah pun dilakukan Batik Trusmi guna meningkatkan penjualan, seperti promosi melalui media sosial, kerja sama dengan e-commerce, dan juga website resminya. Sehingga karena usahanya tersebut, Batik Trusmi tidak hanya terkenal di dalam negeri, bahkan produk mereka juga telah terkenal di luar negeri hingga ke Eropa.

Pemebrian cinderamata kepada para narasumber (Dokumentasi pribadi)
Pemebrian cinderamata kepada para narasumber (Dokumentasi pribadi)
Usaha meningkatkan UMKM di kota Cirebon dan penerapan digitalisasi terhadap pelaku UMKM, tentunya sejalan dengan JNE yang selalu mendukung pelaku UMKM. Beragam layanan pun hadir sebagai bentuk kontribusi JNE, di antaranya JNE membina pelaku UMKM dalam berjualan melalui media sosial atau di aplikasi My JNE, mulai dari cara branding, seperti promosi, kontrol hingga belajar terkait profit yang dihasilkan dari binis mereka. Selain itu,

Beragam pelatihan pun turut dilakukan JNE untuk membantu perkembangan  UMKM, seperti "Seminar Ngajak Online" di 16 kota dengan materi "Bussiness Skill for Digital Marketing", bekerja sama dengan market place yaitu Shopee roadshow, Tokopedia Market fest, belajar ngelapak bersama Bukalapak serta untuk komunitas kampus,

Selain ragam pelatihan, JNE pun terus mencipatakan inovasi untuk membantu pelaku UMKM, salah satunya JNE warehouse yang diperkiarakan akan beroperasi pada tahun 2020 mendatang dengan luas lahan hingga 600 meter persegi.

Firman Ramadhan, Project manager Sales dan Marketing JNE Cirebon memaparkan bahwa JNE warehouse sendiri diciptakan untuk menampung seluruh barang yang diproduksi pengusaha UMKM maupun penjual lain. Nantinya juga, produk UMKM akan didata sesuai nama dan jenis pemilik usaha.

"Nanti pelaku UMKM bisa menitipkan produknya ke warehouse kami dan kami pula yang bantu melakukan packing hingga pengiriman, Sehingga nantinya pelaku usaha tidak perlu pusing memikirkan biaya kontrak gedung dan biaya SDM. Tentunya syarat-syarat itu sendiri berlaku, jikalau sudah ada kesepakatan, "ujar dia.

Selain itu, JNE juga memiliki program baru, di antaranya gebyar promo untuk para pelaku UMKM yang mana berupa diskon progresif hingga bantuan program CSR yang tentunya sejalan dengan tagline JNE, yaitu "Connecting Happiness".

Keseruan acara Kopiwriting JNE dengan Kompasianer Cirebon (Dokumentasi pribadi)
Keseruan acara Kopiwriting JNE dengan Kompasianer Cirebon (Dokumentasi pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun