Mohon tunggu...
Sharfina
Sharfina Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer

Penikmat obrolan satu frekuensi ☕ | Suka jalan-jalan ke tempat baru sambil motret tidak asal jepret 📸 | Visit me in another universe at shabirahannisa.blogspot.com 💻

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Cegah Banjir Melalui Gerakan Menabung Air Hujan

14 Mei 2019   11:44 Diperbarui: 14 Mei 2019   12:02 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana Gazebo di Taman Robika (Dokumentasi pribadi)
Suasana Gazebo di Taman Robika (Dokumentasi pribadi)
Suasana Gazebo di Taman Robika (Dokumentasi pribadi)
Suasana Gazebo di Taman Robika (Dokumentasi pribadi)

Sejarah Taman Robika (Dokumentasi pribadi)
Sejarah Taman Robika (Dokumentasi pribadi)

Nah, yang menarik dari Taman Robika ini, saat kita melakukan kunjungan, Bapak Adie Widodo selaku Koordinator Rayon Selatan Dinas SDA mengajak para peserta untuk melihat cara kerja sumur resapan (drainase vertical).

Dalam kunjungan tersebut, Pak Adie menjelaskan terdapat dua drainase vertical yang dibangun yang mana keduanya memiliki kedalaman 1,2 meter dan mampu menyimpan air hingga 5,6 kubik. Material yang dibangun pun meliputi ijuk, batu kerikil, pasir, batu kali dan tanah merah. Bahkan, Pak Adie menjelaskan bahwa air dari drainase vertical tersebut dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Bapak Adie Widodo yang sedang menjelaskan konsep drainase vertical (Dokumentasi pribadi)
Bapak Adie Widodo yang sedang menjelaskan konsep drainase vertical (Dokumentasi pribadi)

Drainase vertical yang ada di Taman Robika (Dokumentasi pribadi)
Drainase vertical yang ada di Taman Robika (Dokumentasi pribadi)

"Karena ini sifatnya menampung dan menyaring hujan, airnya itu nanti bisa dimanfaatkan juga untuk kebutuhan sehari-hari seperti minum dan mandi," kata Adie Widodo.

Setelah kunjungan ke Taman Robika selesai, pukul 14.00 para peserta kembali lagi untuk mendengarkan pemaparan mengenai "Menabung Air Hujan". Pemapar pemateri pertama dibawakan oleh Dr. Dwinanti Rika Marthanty selaku dosen Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

Pemaparan materi yang disampaikan oleh Dr. Dwinanti Rika Marthanthy dan Elisa Sutanudjaja
Pemaparan materi yang disampaikan oleh Dr. Dwinanti Rika Marthanthy dan Elisa Sutanudjaja

Dalam pemaparannya beliau mengajak para peserta untuk peduli dengan lingkungan dan memanfaatkan air dengan bijak.  Bahkan air hujan yang jatuh dari langit, dapat kita manfaatkan untuk keperluan sehari hari dengan menggunakan konsep sumur resapan.

Dr. Dwinanti pun menjelaskan konsep pembuatan sumur resapan. Dikatakan bahwa air yang masuk ke dalam sumur resapan ialah  yang bersih dan tidak tercemar. Selain itu, perhatikan juga jarak ketika akan membangun, seperti minimal 1 meter dari pondasi rumah, 3 meter dari sumur air minum dan minimal 5 meter dari septi tank.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun