Mohon tunggu...
Shania PutriLestari
Shania PutriLestari Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Trunojoyo Madura

Feminist

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Upaya Mengurangi Merosotnya Pendapatan Di Era Pandemi, UMKM Kabupaten Sidoarjo Bidang Kuliner Gandeng Go-Food

22 Januari 2021   18:58 Diperbarui: 20 April 2023   15:32 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Covid 19 menjadi virus  berbahaya yang muncul dari tahun 2020, telah menjadi momok bagi seluruh umat manusia diberbagai belahan dunia termasuk di Indonesia. Pandemi virus covid 19 merupakan virus yang mematikan berasal dari negara China tepatnya dikota Wuhan pada bulan Desember 2019.  WHO menetapkan sebagai pandemi di tanggal 11 Maret 2020. Covid 19 ini menjadi wabah yang banyak diperbincangkan  perkembangannya. Pandemi virus covid 19 sudah banyak memakan korban setiap detiknya, kondisi ini karena penularan virus yang sangat cepat penyebarannya, lalu mengapa covid 19 sangat mudah menular ke orang lain?  Dikarenakan virus ini hanya dengan menyentuh dan berinteraksi langsung dengan orang yang terpapar virus, maka virus ini langsung dengan cepat menularkan ke orang lain. Karena sangat mudah dalam penyebarannya, sehingga menjadi ancaman besar bagi seluruh manusia. Karena itu, diperlukan adanya kewaspadaan untuk menghindari penularan virus, sebab virus covid 19 tidak menutup kemungkinan dapat menyerang siapapun. 

Indonesia kini mengalami kerugian akibat dampak pandemi virus covid-19. Kerugian tersebut mulai dari kehilangan sumber daya manusia, terutama penduduk usia produktif. Selain itu  banyak aspek yang mengalami kemacetan dibidang ekonomi, sosial, pendidikan, pariwisata dll. Hal ini memaksa seluruh masyarakat untuk beradaptasi dengan kondisi seperti ini agar dapat terus bertahan hidup dengan baik. Karena itu Presiden mulai membuat kebijakan dengan menerapkan physical distancing, disiplin menggunakan masker saat berpergian, membatasi kontak fisik dengan orang lain,  sesering mungkin mencuci tangan. Upaya ini demi kepentingan bersama untuk kesehatan seluruh masyarakat indonesia. Dengan cara ini indonesia pasti bisa melawan wabah virus corona.

Setelah pemberlakuan aturan tersebut ternyata Pandemi masih belum menemukan titik terang, awal tahun 2021 kasus positif covid semakin bertambah, termasuk di wilayah kabupaten Sidoarjo Jawa Timur. Upaya ulang untuk menekan penularan semakin luas, dilakukan pemerintah Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur, dengan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat/PPKM diadakannya operasi yustisi, penerapan disiplin protokol kesehatan, dan pembatasan jam malam. Usaha ini dilakukan untuk meminimalisir penyebaran virus covid19, dengan bantuan gabungan TNI, Polri, Dishub dan aparat keamanan lainnya, mereka saling bekerjasama untuk mendisiplinkan daerah khususnya di titik-titik tertentu, melalui pendekatan secara teratur dengan masyarakat, bertujuan untuk mensosialisasikan, mengingatkan akan pentingnya mematuhi peraturan yang telah ditetapkan demi kebaikan bersama. Jam malam yang ditentukan mulai jam 22.00 WIB sampai 04.00 WIB menjelang pagi. Dengan harapan masyarakat bisa terus disiplin untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dan aturan yang berlaku. Namun di sisi lain kondisi ini membuat posisi pelaku UMKM dibidang kuliner mengeluh, karena masalah sulitnya menjual produk di tengah pandemi Covid-19, membuat mereka mengalami penurunan omset penjualan, diketahui banyak UMKM di sidoarjo yang tersebar diberbagai daerah.

Pemerintah membuat kebijakan untuk menekan penularan virus corona, dengan diberlakukannya aturan penerapan protokol kesehatan dan pemberlakuan jam malam.  Peraturan ini menjadi suatu kondisi sulit salah satunya bagi mereka pelaku UMKM dibidang kuliner khususnya di kabupaten Sidoarjo. Terdapat beberapa faktor permasalahan yang dialami oleh  pelaku UMKM mulai dari cara pemasaran, kesulitan menjual produknya yang kini mulai seret, ditambah pula dampak Covid-19 yang membuat pelaku usaha keteteran dalam melakukan penjualan, sejak anjuran kebijakan social distancing melarang masyarakat untuk keluar rumah jika tidak perlu, pembatasan jam malam yang tidak pasti kapan berakhir membuat mereka tidak bisa menerima pelanggan dilokasi, kedai yang biasanya buka 24jam terpaksa harus buka setengah hari saja, serta ketakutan masyarakat terhadap penyebaran virus karena banyaknya berita di media massa membuat banyak dari mereka mengurangi aktivitas diluar dan enggan membeli secara langsung, pelaku UMKM yang tidak mampu beradaptasi dengan kondisi seperti ini membuat banyak dari mereka terancam mengalami kebangkrutan atau usahanya tutup sementara, karena tidak ada pemasukan, akibat sepi pelanggan hingga berujung merosotnya pendapatan selama pandemi covid19.

Disisi lain, masih terdapat banyak  dari mereka yang tetap bertahan dan terus berupaya agar usahanya dapat terus berjalan, mereka mencoba beralih penjualannya secara online. Kondisi mendesak ini mendorong pelaku UMKM dibidang kuliner semakin kreatif dengan memanfaatkan teknologi di era 4.0. Karena perkembangan teknologi digital mengalami kemajuan persaingan pelaku usaha juga semakin ketat. Saat ini pelaku usaha memanfaatkan perkembangan teknologi digital dengan baik, mulai dari pemasaran, pelayan, cara pemesanan, semuanya melalui digital online, dan berbagai kemunculan inovasi baru yang menggunakan teknologi digital lainnya. Pelaku UMKM mulai beradaptasi agar usahanya dapat terus berkembang, banyak dari mereka saat ini bekerjasama dengan Go-Food memberikan layanan pesan dan antar makana secara online. Mereka melakukan perubahan sistem penjualan, untuk mengimbangi kondisi pandemi saat ini agar sesuai dengan aturan pemberlakuan jam malam dan protokol kesehatan yang saat ini masih diterapkan.

Melihat kondisi di era pandemi tidak bisa kita pungkiri bahwa, banyak orang yang memilih tinggal di rumah saja. Keputusan untuk tetap dirumah saja, menciptakan budaya konsumsi dan layanan pesan antar mulai trend di masa pandemi.  Perubahan cara konsumsi masyarakat yang menjadi secara online, karena lebih praktis dan mudah, ditambah dengan tawaran fasilitas yang disukai selama pandemi adalah promosi, diskon besar-besaran yang diberikan oleh Go-Food. Dapat dipastikan jika keberadaan Go-Food dinilai terbukti mampu meningkatkan daya jual,  yang dapat mempengaruhi bertahannya UMKM dibidang kuliner ditengah sulitnya akibat wabah Covid-19.

Melalui kecanggihan teknologi digital, proses digitalisasi UMKM menjadi lebih mudah dan aman. Hal ini terbukti di masa pandemi dimana, Go-Food sukses membantu mempermudah penjualan UMKM dengan bergabungnya pelaku UMKM bidang kuliner sebagai mitra merchant GoFood.  Kesempatan baik bagi pelaku UMKM untuk terus mengembangkan usahanya, juga dapat mengatur bisnis agar lebih efektif, serta dapat memperluas akses pasar melalui GoFood di tengah pandemi. Alhasil, banyak sekali  pelaku UMKM mencoba hal baru untuk memilih bekerjasama dengan Go-Food sebagai upaya mengembangkan usahanya. Manfaat dari kerjasama ini  dapat meningkatkan penjualan,  melatih keterampilan pelaku bisnis dalam berjualan online dan banyak inovasi baru mengenai pemasaran prodak. Dengan ini pelaku UMKM dibidang kuliner dapat terselamatkan dari kebangkrutan, mereka dapat berkembang dan mengurangi kemerosotan yang dialami di tengah krisis pandemi Covid-19.  Maka kerjasama antara pelaku UMKM bidang kuliner dan Go-Food sama-sama saling menguntungkan dan memperbaiki kondisi ditengah krisis ekonomi akibat pandemi virus covid19.

HM. Noer Soetjipto. 2020. Ketahanan UMKM Jawa Timur melintasi pandemi Covid-19. Jogyakarta : K-Media

https://ihram.co.id/berita/qms00g327/pemkab-sidoarjo-masifkan-operasi-yustisi-dan-jam-malam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun