Mohon tunggu...
Shanan Asyi
Shanan Asyi Mohon Tunggu... Dokter -

Seorang dokter umum sekaligus penulis jurnal kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Perjalanan Hidup - Bab 11] Yunus

15 Januari 2018   18:54 Diperbarui: 15 Januari 2018   19:31 951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Tiada yang hebat melainkan Engkau

            Tiada yang kutuju selain Engkau.

            Engkaulah yang Maha Satu

            Engkaulah yang Awal dan yang Akhir

            Setelah bernyanyi langkahnya menapaki rumah. Ia lihat foto kakek itu ketika masih muda, dengan senapan dan baju lorengnya sambil memegang kelinci yang habis ia tembak. Air mata tumpah kembali. Berat baginya merelakan orang yang telah ia sayang.

            Di atas kulkas ia menemukan sesuatu. Rokok milik kakeknya. Seperti apa rasanya merokok? Bathinnya.

            Ia keluar lalu duduk di tangga rumah panggung itu. Ia taruh rokok di mulutnya kemudian mulai menyalakan pemantik. Api itu membakar ujung rokok, pelan-pelan Agam menghirupnya. "Uhuk uhuk." Ia terbatuk. Tapi Agam tidak menyerah ia lakukan hal itu lagi berulang-ulang sampai ia terbiasa.

            2 minggu setelah kakeknya meninggal Agam di kejutkan oleh kedatangan seseorang. Ketika ia sedang membelah kayu untuk merenovasi peternakannya seseorang datang.

            Agam yang tengah menggergaji melihat orang itu. "Permisi kata orang itu."

            "Ya siapa ya?" kata Agam.

            "Kakek Bokir ada?"   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun