Mohon tunggu...
Shamar Khora
Shamar Khora Mohon Tunggu... lainnya -

Referensi Pendamping, Inspiratif, Berimbang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Semakin Butuh Transportasi Massal Publik

18 September 2013   17:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:43 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setelah mengalami dua kali kecelakaan lalulintas berturut-turut dalam waktu dua pekan terakhir ini, saya pribadi semakin terdorong untuk lebih kencang mendesak Pemerintah pusat dan Pemda/Pemkot di seluruh kota besar/sedang  di seluruh Indonesia. Tuan-tuan, berpaculah segera untuk mewujudkan sistem transportasi massal publik  terintegrasi (TMPT)!

Jangan terus sia-siakan amanat derita rakyat! Hampir seluruh ruas jalan kita sudah penuh sesak, terutama pada jam-jam orang berangkat masuk kerja/masuk sekolah dan pada saat pulangnya. Jadi Tuan-tuan, para kepala pemerintahan di pusat dan di daerah-daerah, bergegaslah dan hentikan segera sikap-sikap lelet menyebalkan, yang bertahan hingga selama ini. Buanglah jauh-jauh rasa enggan untukmemutuskan, terlalu banyak mikir tetapi tanpa solusi apa pun, atau bersikap masa bodoh, yang ternyata tidak memihak sistem TMPT.

Kini, skutik kesayangan saya sudah babak-belur. Pun begitu lutut kaki kanan dan pergelangan kaki kanan saya. Saya haqul yakin, bahwa bukan kebetulan dua kecelakaan lalulintas itu terjadi akibat kelalaian sesama pengguna jalan! Namun, saya enggan untuk menyalahkan mereka. Toh pada insiden pertama, pemuda itu cukup sigap mengobati luka-luka saya dan luka istri saya. Padahal, sebelum insiden itu terjadi, dia berkendara dengan pandangan mata seperti lurus ke depan (terlihat dari sikap tubuh, pegangan tangannya di stang kemudi, dan arah posisi kepalanya), seolah-olah dia tengah menerawang jauh. Posisi sepeda motornya pada saat itu masih sepertiga di sisi kiri jalan (dua pertiga lebar jalan di sisi kanannya masih bebas). Tapi entah mengapamungkin saja dia sedang tidak sadartanpa pernah menyalakan isarat lampu kedip, dan juga tidak terlihat mengamati kaca spion atau menengok ke arah belakang, secara tiba-tiba si pemuda itu langsung berbelok ke kanan dan menyeberang jalan persis saat posisi skutik saya sudah berada di sisi kanannya. Akibatnya...!

Apakah dia sama sekali tidak mendengar suara klakson saya tatkala posisi kami masih berada pada jarak yang cukup aman di belakangnya? Walahuallam biszzawab. Pada insiden kedua di pekan berikutnya, setelah selesai mengobati luka-luka kami, lelaki paruh baya itu sempat meminta maaf dan mengulurkan dua lembar kertas Rupiah kepada istri saya. Kata beliau, itu untuk biaya pengobatan luka-luka kami.

Terus terang saja, jika tersedia sistem TMPT yang benar-benar andal, kami termasuk di antara orang-orang pertama yang akan memilih untuk mengucapkan selamat tinggal kepada penggunaan kendaraan pribadi.

Dalam konteks regional Jawa Barat, kami mengapresiasi niat Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bandung untuk mewujudkan sistem TMPT yang mencakup beberapa wilayah se-Bandung Raya (Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi)!  Marilah kita kawal bersama-sama agar sistem TMPT itu benar-benar terwujud dalam waktu tiga tahun ke depan. Seluruh pemangku kepentingan harus mampu bekerja nyata secara konsisten dan dengan kesungguhan hati. Jangan wariskan lagi “bom waktu” persoalan-persoalan lama atau baru yang lebih serius kepada generasi berikut!

Eos kerja minimalis berupa kebiasaan mengerjakan kewajiban apa pun selalu secara biasa-biasa saja sudah saatnya kita tinggalkan. Inilah saatnya kita berpacu mewujudkan kebaikan tertinggi di segala bidang.

***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun