Mohon tunggu...
Shal Rizka
Shal Rizka Mohon Tunggu... Foto/Videografer - aku yang masih labil dalam berkarya untuk negara indonesia

mahasiswa yang entrepeneur club motor

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bimbingan Konseling Bukan untuk Siswa Bermasalah

8 Desember 2019   03:45 Diperbarui: 8 Desember 2019   03:45 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Dalam kehidupan di era 4.O ini konselor ini sangant berperan pemting untuk meningkatkan mutu kehidupan setoiap orang lebih khusus pada setiap kalangan anak dan remaja, di era 4.O yang sedang melangsunhgkan pembelajaran baik tingkat SD, SMP, SMA maupun perguruan tinggi, yang mana hal ini hanyas lebih dikhususkan kepada orang-orang yang bermasalah saja, akan tetapi bimbingan konseling ini alangkah baiknaya jikalau dilakukan tidak dipetank-petakakn tetapi lebih diumumkan, semisal jangan hanya orang-orang yang terkena masalah saja yangb di BK melainkan anak yang tak bermasalah itu juga butuh yang namanya bimbingan konseling.

Dalam peraturan permendikbud tentang bimbingan dan konseling disekolah no 111 tahun 2014 tentang bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar dan menengah. Sebagaimana diisyaratkan pada pasal 6 ayat 1 yang menyebutkan bahwa komponen bimbingan dan konseling memiliki 4 program yang mencakup (a) layanan dasar (b) layanan peminatan dan perencanaan individual (c) layanan responsif (d) layanan dukungan sistem. Melihat komponen-komponen tersebut dapat diambil kesimpulan orang yang membutuhkan bimbingan dan konseling adalah bukan hanya pada orang-orang yang bermasalah saja, akan tetapi orang yang tidak punya masalahpun membutuhkan bimbingan dan konseling. Sebagaimana yang telah digagas oleh Gys Ber dan dkk yang telah digunakan di berbagai Negara lain.

Namun kebanyakan orang menganggap bahwa setiap anak yang masuk di ruang bimibingan dan konseling di sekolahnya  adalah anak yang nakal. Disana menjadikan anak yang sudah pernah masuk dalam ruang BK menjadi kurang percaya diri. Kenyataannya konseling dan bimbingan tidak hanya dibutuhkan oleh setiap anak-anak yang dianggap nakal saja, akan tetapi semua anak membutuhkan bimbingan dan konseling dalam kehidupannya.

Konsep-konsep utama untuk para konselor dalam melakukan bimbingan dan konseling pada setiap anak agar mereka tidak beranggapan bahwa mereka adalah anak yang nakal, alangkah baiknya dimulai dari yang pertama konsep kesadaran diri karena semakin kuat kesadaran diri pada seseorang maka semakin kuat pula kebebasan yang ada pada diri seseorang tersebut. Yang kedua konsep kebebasan merupakan kesanggupan untuk memilih alternative untuk memutuskan secara bebas tanpa ada batasan dalam suatu aspek yang esensial pada anak tersebut. Yang ketiga konsep tanggung jawab menekankan bahwa manusia bertanggung jawab penuh atas nasib kehidupannya dan diberi kebebasan dalam memilih dan bertindak itu disertai tanggung jawab. Dan yang terakhir konsep penciptaan makna merupakan dimana anak yang di konseli berusaha untuk menemukan tujuan hidupnya.

Dapat disimpulkan alternatif yang bisa digunakan dalam melakukan bimbingan konseling oleh guru terhadap peserta didik, alangkah baiknya tanpa adanya pemetakan dalam melakukan bimbingan konseling. Dalam garis besar bukan hanya anak-anak yang bermasalah saja yang membutuhkan bimbingan dan konseling, akan tetapi setiap peserta didik juga membutuhkan itu. agar pemikiran yang ada pada peserta didik yang di konseling menjadi tidak buruk lagi dan tidak menimbulkan ketraumaan pada peserta didik untuk melakukan bimbingan konseling.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun