Mohon tunggu...
Patriot Negara
Patriot Negara Mohon Tunggu... Lainnya - warga Indonesia

Warga dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bermusim Hujan dengan Aman

27 Desember 2014   19:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:22 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1419657046444630545

[caption id="attachment_386415" align="aligncenter" width="452" caption="Source : http://sujenman.wordpress.com/2010/08/11/its-raining-up-ahead/"][/caption]

Sebagai negara tropis yang terletak di lingkar Katulistiwa dan bentuknya sebagai negara kepulauan, Indonesia hanya mengenal dua musim, yaitu musim hujan dan musim kering. Tak ada musim dingin membeku dibawah nol derajat celcius tapi juga tak ada panas menyengat sampai empat puluh derajat celcius. Berkah musim hujan ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang berlimpah air dan mempunyai hutan alam yang merupakan paru-paru dunia selain dari hutan Amazon di Amerika Selatan.

Datangnya musim hujan selain membawa berkah juga mendatangkan kerepotan dan bahkan bencana. Hujan yang berlebihan bisa membuat air tergenang dan bahkan banjir. Penyakit yang datang karena musim hujan mulai dari flu dan pilek, sampai dengan penyakit karena banjir seperti diare dan penyakit kulit dan gatal-gatal. Inilah beberapa hal yang harus dilakukan mengantisipasi musim hujan yang sedang berlangsung.

1. Bawalah payung atau jas hujan ketika keluar rumah. Sepertinya di Indonesia para pria enggan membawa payung ketika keluar rumah karena sepertinya membawa payung itu lebih diasosiasikan kepada kebiasaan para wanita, padahal payung sangat berguna agar tubuh tidak basah kuyup ketika hujan. Tubuh dan rambut yang basah dan lembab karena air hujan berpotensi menjadi media pertumbuhan kuman dan bakteri sehingga orang tersebut bisa sakit. Banyak pula terlihat pengendara kendaraan roda dua yang menerobos hujan tanpa menggunakan jas hujan. Meskipun demikian dalam kondisi hujan lebat dan berangin, payung dan jas hujan sebaiknya hanya digunakan untuk mendapatkan tempat berteduh yang lebih baik dan menunggu sampai hujan reda. Payung dan jas hujan tidak akan bisa melindungi diri dari hujan lebat dan angin kencang.

2. Bawalah sandal atau sepatu karet yang bisa digunakan saat hujan. Hujan di Indonesia selalu berpotensi menciptakan genangan air sehingga  sepatu dan kaos kaki menjadi basah. Oleh karena itu sebaiknya selalu siapkan sepatu karet anti air yang bisa digunakan melewati genangan air. Jika berangkat kekantor pagi-pagi dan kehujanan dengan kaos kaki dan sepatu yang sudah basah maka seharian kaki akan terasa dingin. Sepatu karet  bisa disimpan dalam tas kerja dan bisa digunakan saat hujan dan kembali diganti setelah hujan reda sehingga kaki bisa selalu dalam keadaan kering dan tubuh bisa selalu hangat. Menggunakan sepatu boot karet yang tingginya sampai diatas mata kaki juga bisa jadi pilihan, tapi sepatu boot tidak mudah dibawa dan tidak pula nyaman digunakan dalam waktu lama.

3. Simpan satu atau beberapa setel baju ganti di kantor sebagai cadangan jika kehujanan dan basah kuyup, atau bahkan sebagai cadangan jika tidak bisa pulang ke rumah karena situasi banjir. Dari beberapa kejadian seringkali beberapa warga tidak bisa pulang atau meninggalkan kantor karena kantornya sudah dikepung banjir, rumahnya sudah kebanjiran, atau jalan akses pulang yang sudah tak bisa dilalui.

4. Pastikan dompet mempunyai uang yang cukup, ponsel punya cukup pulsa, ada battere ponsel cadangan/powerbank, biskuit dan air minum di tas ketika keluar rumah. Seringnya banjir terjadi pada saat musim hujan bisa membuat pengendara mobil terjebak macet berjam-jam dan tak bisa meninggalkan mobilnya. Bagi yang tak membawa mobil pun harus berjalan berkilometer untuk mendapatkan kendaraan atau harus melewati banjir. Dengan adanya bekal makanan cukup maka perut tak akan kosong melompong dan bisa mengabarkan kondisi kepada keluarga di rumah.

5. Jika hujan berteduhlah sampai hujan reda meskipun sudah membawa payung. Jika banjir carilah tempat yang aman dan tunggu sampai banjir reda. Jangan coba menerobos hujan dan banjir kecuali jika terpaksa. Hujan lebat disertai angin berpotensi memutuskan kabel listrik dan bisa menyengat para pengguna jalan. Banjir membuat lubang dijalanan, batas parit dan selokan tak terlihat dan  berpotensi pengguna jalan terjatuh dalam selokan dan terseret arus.

6. Pelajari ramalan cuaca, kenali daerah macet dan berpotensi banjir dan tentukan rute yang akan dilalui sebelum keluar rumah. Ramalan cuaca sekarang sudah cukup akurat dan bisa membuat prediksi jam per jam, intensitas hujan yang akan terjadi dan bisa diakses lewat berbagai aplikasi di ponsel seperti Accuweather. Kondisi lalu lintas bisa dipantau lewat aplikasi ponsel seperti Google Map, Waze, mendengarkan radio atau  informasi lewat twitter.

7. Makan dan olahraga secara teratur. Musim hujan sering menjadi istirahat panjang dari aktifitas olahraga terutama jika olahraga dilakukan di luar ruangan. Lakukan olahraga alternatif yang tak tergantung cuaca hujan, seperti berenang, senam, yoga atau banyak olahraga dalam ruangan lainnya. Fisik yang berolahraga teratur mempunyai daya tahan lebih baik dari pada yang tidak berolahraga secara teratur. Makan buah bisa membantu asupan vitamin kedalam tubuh yang bisa meningkatkan imunitas dari berbagai kuman yang ada.

Mari lalui musim hujan ini dengan aman.

Sumber foto :

http://sujenman.wordpress.com/2010/08/11/its-raining-up-ahead/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun