Mumpung panitia perayaan kemerdekaan di lingkungan masing-masing belum/baru terbentuk. Ada baiknya perayaan kemerdekaan yang biasanya diisi berbagai lomba kali ini diisi dengan lomba prestasi dan bukan lomba yang menginjak harkat atau mempermalukan harkat manusia.
Lomba seperti panjat pinang, makan kerupuk digantung, memasukkan paku dipantat kedalam botol adalah lomba yang tak menghargai harkat manusia. Pohon pinang yang sudah dilumuri oli hitam dan membuat peserta berlumuran oli amat merendahkan harkat orang yang harus spt masuk kubangan oli utk dapatkan hadiah ala kadarnya. Kerupuk yg digantung dan harus dihabisi juga melecehkan cara manusia beradab makan makanan yg harusnya dilakukan secara respek dan bukan dengan tangan terikat dan hanya mengandalkan mulut spt cara hewan makan.
Banyak berdalih bahwa lomba itu adalah lomba lucu-lucuan. Tapi pada hakekatnya di lomba itu ada pihak yang jadi tertawaan dan ada pihak penonton yang menertawakan dan banyak diantara penonton pasti tak sudi melakukannya. Lomba yang benar adalah lomba dimana penonton berikan apresiasi kepada peserta karena penonton tak sanggup melakukannya spt peserta dan bukan karena tak sudi melakukannya. Perbuatan menertawakan kebodohan/kedunguan/kondisi orang lain dalam standar etika manapun adalah perbuatan tercela.
Banyak lomba prestasi tapi tetap fun dan lucu tanpa harus mengorbankan, menertawakan, atau menjadikan orang lain sebagai obyek.
Untuk ibu-ibu bisa lomba masak, lomba buat kue, lomba cepat rias, lomba menyulam, dll.
Untuk antar rumah tangga bisa lomba keindahan taman, lomba pot bunga, lomba tanaman hias, lomba gerak jalan per keluarga, dll.
Untuk anak-anak bisa lomba lari, olahraga, tenis meja, badminton, renang, dll.
Untuk bapak-bapak bisa lomba kecepatan ganti ban mobil, merakit kabel dan power terminal, membuat rak sepatu sederhana, dll.
Salam kemerdekaan...