Mohon tunggu...
Shakty Adjie
Shakty Adjie Mohon Tunggu... Animator - MAHASISWA

lets get it brou

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kehidupan Kelam: Membawanya Untuk Tetap Hidup

3 Januari 2024   04:56 Diperbarui: 3 Januari 2024   05:08 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cr : @StephenPanicara di Behance

Hidup adalah sebuah pilihan, dimana setiap manusia dituntut untuk memilih jalan hidupnya masing - masing. Perjalanan panjang yang cukup melelahkan untuk seseorang yang sedang mencari jati diri agar tetap hidup. Tidak sedikit banyak orang yang mengakhiri hidup karena banyaknya tuntutan dan tekanan yang mungkin sudah tidak bisa dikendalikan dengan baik.

Seperti kisah seorang pemuda yang memiliki darah asli Kepulauan Riau ini yang biasa dipanggil dengan sebutan Acep. Acep adalah pemuda yang memiliki mental yang kebal. Semua masa kenalakan sudah pernah dicicipinya satu persatu, maka tak perlu diragukan lagi pengalaman Acep dalam hal mencari jati diri. 

Acep tinggal disebuah pulau yang luamayan terpencil dipelosok Riau. Sejak menginjak bangku SD Acep sudah bergaul dengan orang yang umurnya lebih besar darinya. Acep mudah bergaul dengan siapa saja namun lingkungan mendewasakannya begitu saja. Kenalan remaja sudah dilakukannya sejak dia masih berumur anak kecil atau bahkan umurnya belum menginjak remaja. Mencoba hal - hal baru yang ditawarkan oleh teman - temannya yang sudah dewasa, contoh kecilnya seperti merokok. Cerita merokok ini adalah hal yang tidak wajar untuk Asep yang masih duduk dikelas 3 SD. Asep tumbuh dilingkungan keluarga yang sederhana, tanpa ada sedikitpun kemewahan didalam keluarganya. Namun dia tetap menjalankan hidup karena itulah arti dalam sebuah mencintai diri. 

Sejak memilih untuk merokok Asep akhirnya semakin leluasa mencari jati diri, dia yang tidak paham dengan arti hidup, guna dia hidup, bahkan cara untuk hidup pun kini sudah mendapatkan jawabannya.

Semakin dewasa Asep semakin melihat dunia, menjadi seorang laki - laki yang mampu menopang tubuhnya sendiri. Kepulauan Riau adalah kepulauan yang lumayan terkenal dengan barang - barang terlarang seperti narkoba. Sejak menginjak umur 17 tahun, Asep pun mengenal barang - barang terlarang ini. Dengan mudah ia mendapatkan dan bahkan Asep sempat menjadi seorang pemakai sekaligus bandar dari barang tersebut. Entah apa tujuannya namun darisitulah Asep mendapatkan banyak pemasukan untuk layang hidup seperti kebanyakan orang. Faktor ekonomi adalah salah satu alasan Asep mengambil jalan buruk tersebut apalagi dengan pemikiran pendek tanpa ada rasa takut dengan hari yang akan datang.

Suatu ketika Asep yang terkenal sebagai seorang bandar ini hampir saja tertangkap. Hal ini disebabkan salah satu pelanggannya ada yang tertangkap oleh pihak kepolisian. Rasa cemas dan takut mulai menghantui kehidupannya, dia takut jika pelanggannya ini menyebutkan namanya sebagai seorang pengedar. Namun, Tuhan masih menyayanginya. Asep pun melarikan diri keluar kota untuk menhilangkan jejak seketika dan nasib baik masih berpihak kepadanya. 

Sampai pada akhirnya Asep menemukan titik jenuh dari pekerjaan yang sebetulnya tidak boleh dilakukan ini. Asep pun memilih keluar dari lingkar pergaulan yang sesat ini dan memulai kehidupan barunya dengan berbisni.

Pada tahun 2019 Asep mencari ide - ide bisnis dan dia menemukan bisnis yang lumayan menghasilkan. Asep memilih bisnis trifhting dengan modal seadanya, dia memilih mengimpor barang dari Malaysia yang mana barangnya dia cari sendiri. Hampir satu tahun Asep menjalankan bisnis kecilnya hingga pada tahun 2020 munculah berita tentang beredarnya virus Covid-19.

Usahanya kandas ditengah jalan, semua kota melakukan Lockdown untuk menjaga keselamatan akan virus Covid-19 ini. Asep kembali memutar otak bagaimana cara agar dia bisa menghasilkan uang tanpa harus masuk ke renah berbahaya lagi.

Seiring berjalannya waktu Asep memilih untuk keluar kota dan kota yang dipilihnya adalah Bandung. Menurut Asep Bandung ada;ah kota yang bisa menjadikannya bangkit kembali. Di Bandung Asep mengikuti sebuah kelas kopi karena Bandung lumayan terkenal dengan berbagai macam kedai kopinya yang unik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun