Yosorejo, Gringsing - Pemberian Air Susu Ibu (ASI) merupakan hak yang dimiliki setiap anak untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan selama periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) yang dimulai sejak kehamilan hingga anak berusia 2 tahun. Salah satu upaya mendukung 1000 HPK adalah pemberian ASI Eksklusif yaitu pemberian ASI kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 bulan pertama tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman.
Pengetahuan mengenai pemberian ASI Eksklusif perlu dimiliki oleh setiap ibu yang sedang memasuki masa kehamilan sehingga menjadi perhatian utama dalam program ‘Pentingnya ASI Eksklusif: Proses Menyusui dapat Menciptakan Kedekatan antara Ibu dan Anak’ yang dilaksanakan di kelas ibu hamil Desa Yosorejo pada hari Kamis (6/2/2025). Program ini digagas oleh Shakira Asmarani A. W., Mahasiswi Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, sebagai salah satu bentuk nyata kontribusi program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I UNDIP 2024/2025.
Kelas ibu hamil yang diselenggarakan setiap bulan didatangi oleh ibu hamil sebanyak 10-15 orang dengan masa kehamilan trimester satu, dua, ataupun tiga. Selain itu, kelas ibu hamil juga dihadiri oleh bidan Desa Yosorejo dan pembicara dari Puskesmas Gringsing. Program dilaksanakan dengan pemberian edukasi mengenai ASI Eksklusif, manfaat ASI bagi anak, perubahan kandungan ASI, tips memperlancar ASI, frekuensi menyusui, posisi menyusui yang benar, bahan makanan yang dianjurkan dan dihindari selama masa menyusui, serta mitos dan fakta yang umum menjadi perbicangan pada masa menyusui. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan berbagi pengalaman mengenai pemberian ASI mulai dari mengatasi puting yang lecet, cara membersihkan gigi bayi setelah pemberian ASI, hingga perbedaan anak yang diberikan ASI dengan yang tidak diberikan ASI.
Kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai pentingnya ASI Eksklusif dapat memberikan dampak pada kesehatan bayi seperti daya tahan tubuh lebih rendah dan risiko terkena penyakit lebih tinggi yang jika dibiarkan dapat menyebabkan status gizi anak memburuk, mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak, hingga stunting.
Pada program ini, para ibu hamil diberikan media leaflet yang memuat informasi yang disampaikan saat kegiatan dilaksanakan dengan harapan dapat dibaca kembali dan menjadi pengingat untuk kedepannya sehingga mampu menjalani kehamilan yang sehat dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI