Mohon tunggu...
Inovasi

Isu-Isu Mutakhir Jurnalisme Online

1 April 2017   09:03 Diperbarui: 1 April 2017   09:12 1492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Apa jadinya jika tidak ada internet di masa maju seperti sekarang ini? Pasti, akan susah mendapatkan informasi yang mudah dan juga susah mendapatkan update terkini tentang apa yang terjadi di sekitar kita dan juga berita mancanegara. Saya akan menjelaskan Definisi Jurnalistik terlebih dahulu, Menurut D. Adinegoro, Jurnalistik adalah semacam kepandaian karang-mengarang yang pada intinya memberi perkabaran pada masyarakat dengan selekas-lekasnya agar tersiar seluas-luasnya.

Istilah journalism berasal dari pernyataan “Journal” yang berarti catatan-catatan harian, sedang jurnalis adalah setiap orang yang pekerjaannya mengumpulkan, mengolah, kemudian menyiarkan catatan-catatan harian tersebut.

Dengan adanya kemajuan dan kecanggihan teknologi seperti sekarang ini, journalismmengalami perkembangan yang sangat pesat, yaitu citizen journalism,definisi dari jurnalisme warga adalah aktivitas dimana orang biasa mengambil peran aktif dalam proses mengumpulkan, melaporkan, menganalisis, dan menyebarluaskan berita dan informasi.

 Sebenarnya bentuk Jurnalisme Warga ini mempunyai beberapa pro dan kontra, seperti yang kita bisa lihat sekarang, karena dengan banyaknya media online yang sangat efisien dan juga fleksibel, banyak orang sudah jarang sekali membeli media cetak seperti koran, karena sekarang semuanya dapat dicari melalui dari portal berita online dengan mudah. Banyak sekali akhirnya wartawan yang tadinya bekerja harus turun lapangan untuk meliput dan mewawancarai, sekarang hanya dengan bermodal internet dan juga smartphone dapat berita dari beberapa informasi yang didapat.

by delivering news electronically, the internet has the potential to slash the cost of production, reducing or completely removing the heavy costs of printing and distributing conventional newspapers. If those savings were recycled back into the newsroom, to employ more journalists, we could start to reverse the process which has made the media so vulnerable to Flat Earth News. (Steve Hill, 2014; 10)

Bisa dilihat dari kutipan diatas bahwa dengan mudahnya mengantarkan berita melalui internet dapat mempermudah pekerjaan wartawan karena sangat mengurangi produksi kertas dan megurangi biaya beban dari percetakan dan juga distributor perkoranan. Dengan adanya kemajuan dari internet ini semua orang kini bisa menjadi wartawan secara mendadak, karena dengan adanya kemudahan akses dari internet membuat semuanya menjadi efisien dan juga fleksibel dalam meliput ataupun menyiarkan berita.

Sayangnya, dengan banyaknya portal media online, maka semakin banyak pula hoax dan juga portal media yang tidak bertanggung jawab mengenai konten dan juga isi nya, media online yang ada di Indonesia ada 43.400 media online, namun hanya ada 234 media online yang terdaftar di dalam Dewan Pers. ( www.nasional.kompas.com )

Konsep jurnalisme warga mengacu kembali kepada ide tentang jurnalisme yang memiliki tujuan dan punya tanggung jawab publik. Internet memungkinkan untuk menemukan kembali (re-inventing)pemberitaan sehingga kondisi dan kehidupan orang biasa dan pandangan mereka menjadi bagian dari jurnalisme (Hauben, 2007). Menurut Hauben, ini bukan jurnalime "amatir" menggantikan jurnalisme "profesional" tetapi siapa yang mampu berkontribusi terhadap apa yang dianggap sebagai "berita". Internet menjadikan “suara” mereka bisa didengar.

Bagi masyarakat yang ingin menjadi Jurnalis, mereka mempunyai kode etik. Kode etik jurnalis adalah hal terpenting bagi wartawan agar tidak terjebak pada pelanggaran atas norma-norma aturan yang lebih tinggi. Sekarang, pada bagian ini kita lihat bagaimana fungsi dan peran kode etik jurnalis bagi profesi seorang wartawan.

Kode etik jurnalistik yang merupakan pengganti dari kode etik wartawan Indonesia adalah landasan hokum bagi setiap wartawan. Artinya, kode etik jurnalistik adalah standar norma-norma yang harus dijadikan acuan bagi wartawan dalam berbuat, bertindak, dan berperilaku ketika menjalankan profesinya sebagai wartawan. Secara sederhana dapat dipahami seorang wartawan yang tidak memahami kode etik profesinya dinilai tidak mempunyai tujuan dan acuan hidup kewartawanan. Justru sebaliknya, seseorang yang memenuhi kode etik jurnalis adalah orang yang menghormati hak dan kewajiban media pers, wartawan dan konsumen media.

Selain kode etik, ada juga hal yang harus dikuasai ilmu dasar jurnalistik bagi citizen journalist:

  • Pengertian berita
  • Nilai berita (news values)
  • Unsur-Unsur Berita (5W+1H)
  •  Struktur naskah berita
  •  Bahasa Jurnalistik/Bahasa Media
  •  Etika penulisan berita (kode etik jurnalistik)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun