Mohon tunggu...
Shafira Nadia Putri
Shafira Nadia Putri Mohon Tunggu... siswa

selalu mencari cara baru, dan menikmati proses mencoba tanpa takut salah

Selanjutnya

Tutup

Healthy

suplemen imun menjadi kebutuhan nyata atau sekedar bisnis?

4 Maret 2025   06:17 Diperbarui: 4 Maret 2025   06:16 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Berdasarkan peraturan yang berlaku, suplemen kesehatan didefinisikan sebagai produk yang dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi, meningkatkan dan memperbaiki fungsi kesehatan, mempunyai nilai gizi dan efek fisiologis, dengan kandungan satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino dan bahan lain bukan tumbuhan yang dapat dikombinasikan dengan tumbuhan. Penggunaan suplemen dalam upaya pencegahan COVID-19 berfungsi untuk melengkapi kekurangan vitamin pada kondisi tertentu, sehingga sistem imun dapat berfungsi secara optimal. Suplemen yang digunakan dapat mengandung vitamin C, probiotik, vitamin B kompleks, multivitamin, dan mineral. Sementara itu, suplemen juga dapat diberikan pada pasien terkonfirmasi COVID-19 tanpa gejala untuk mencegah perburukan kondisi selama menunggu hingga konfirmasi akhirnya negatif. Pada pasien yang terkonfirmasi COVID-19 tanpa gejala dengan klasifikasi ringan dan sedang, diberikan vitamin C, D, E dan seng.

Pemenuhan nutrisi tubuh dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan dan suplemen. Namun, keduanya memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dengan cara yang berbeda. Makanan memenuhi kebutuhan nutrisi bersama dengan berbagai komponen lainnya, sedangkan suplemen menyajikan nutrisi spesifik bergantung dengan jenis suplemen.

Dari segi nutrisi, perbedaan mendasar antara makanan dan suplemen adalah komposisi nutrisi yang terdapat dalam keduanya. Yang termasuk komposisi nutrisi adalah vitamin, mineral, bahan herbal, asam amino, dan komponen lainnya yang ditemukan dalam konsumsi pada umumnya seperti enzim. Suplemen adalah suatu produk yang dikonsumsi lewat mulut yang memiliki satu atau lebih komposisi nutrisi. Namun, suplemen bukanlah untuk mengganti makanan atau bahan makanan. Pada makanan kemasan terdapat label informasi nilai gizi, sedangkan suplemen memiliki label informasi komposisi suplemen.

Sementara itu, industri suplemen juga memiliki kepentingan bisnis. Banyak produk dijual dengan klaim bahwa mereka meningkatkan kekebalan tubuh tanpa bukti ilmiah yang kuat. Selain suplemen untuk pencegahan COVID-19, ada beberapa suplemen makanan yang hanya memiliki efek plasebo yang membuat seseorang merasa lebih sehat karena proposal, bukan karena manfaat nyata dari produk tersebut.

Selanjutnya, sementara banyak orang melihat suplemen makanan sebagai "tautan" untuk kesehatan, tanpa gaya hidup yang baik, konsumsi suplemen gizi tidak cukup. Faktanya, makan suplemen nutrisi berlebih dapat memiliki efek negatif seperti Penyakit ginjal atau efek samping lainnya. 

dapat disimpulkan bahwa persiapan untuk kesehatan sistem imun bisa sangat diperlukan bagi orang dengan penyakit khusus, tetapi bagi kebanyakan orang sehat nutrisi dan gaya hidup yang baik sudah cukup. Oleh karena itu, sebelum membeli suplemen makanan, penting untuk memahami apakah itu benar-benar diperlukan. Tanpa manfaat nyata, Anda bukan hanya korban tren bisnis.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun