Mohon tunggu...
Shafira KusumaningPutri
Shafira KusumaningPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu Politik di Universitas Airlangga

Hobi saya menonton film dan membaca berita. Saya juga sangat tertarik dibidang fashion dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jika Bisa Vaksin Merah Putih? Kenapa Harus Vaksin Merah Kuning

25 Juni 2022   14:10 Diperbarui: 25 Juni 2022   14:11 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Fakta bahwa pemerintah menggandeng cina dalam pembangunan pabrik vaksin pun tak dapat terelakkan, padahal kita tahu bahwa Indonesia mampu untuk membuat vaksin sendiri. Seperti mengutip pernyataan dari Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto yang mengkritik Pemerintah memprioritaskan pembangunan pabrik vaksin yang berasal dari China di Indonesia, dari pada memberikan dukungan kepada riset dan produksi vaksin didalam negeri. Menurut pendapatnya, kebijakan ini menghambat pengembangan penelitian tentang vaksin yang hampir usai digarap. Ditambah lagi, ketua Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ke Komisi VII DPR RI mengatakan bahwa penelitian tentang Vaksin Merah Putih yang berasal dari media virus yang dilemahkan (inactivated virus) dalam vase uji praklinis (clinical lots) dan akan dilanjut dengan uji klinis pada fase 1-3. Otorisasi Penggunaan Darurat Amerika Serikat atau bisa disebut Emergency Use Authority (EUA) memperkirakan bahwa vaksin yang digagas oleh Universitas Airlangga (Unair) ini akan diluncurkan oleh BPOM pada Maret 2022. Selanjutnya vaksin akan diproduksi secara massal dengan menggandeng PT. Biotis Pharmaceuticals. Dikabarkan saat ini juga BPOM sedang melakukan uji praklinis terhadap Vaksin Merah Putih. 

Vaksin Merah Putih akan jadi salah satu vaksin Covid-19 yang dihasilakan oleh Negara Indonesia sendiri. Vaksin yang dipelopori oleh institusi pendidikan yang ada didalam negeri ini kedepannya akan diuji secara klinis diakhir tahun 2021. PT Bio Farma, perushaan yang akan menaungi produksi vaksin ini memiliki target bahwa akan memulai produksinya pada bulan April tahun 2022. Ketua tim peneliti Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair), Fedik Abdul Rantam menjelaskan bahwa hasil dari Vaksin Merah Putih kini sudah mulai memasuki uji praklinis tahap yang kedua terhadap hewan (animal testing). “Uji praklinik tahap satu hasilnya baik, dari segi immunogenicity. Pendekatan respon imunnya juga tak hanya humoral tapi juga seluler, dan menunjukkan hasil yang menjanjikan,” ujar Fedik Abdul Rahman dalam pers daring, Rabu, (18/8). Imunitas yang bersifat humoral merupakan sistem kekebalan yang berasal dari aktivitas unsur-unsur yang ada didalam darah dan jaringan limfoid, seperti sistem antibodi, dan bukan sel. Kebalikkanya, imunitas sistem seluler dari sistem kekebalan imun yang dihasilkan oleh sel. 

Universitas Airlangga adalah salah satu anggota dari konsorsium, untuk bisa Vaksin Merah Putih melalui media inactivated virus. Sedang jika, LBM Eijkman telah menghasilkan Vaksin Merah Putih dengan menggunakan media protein rekombinan yang dalam sistemnya lebih kompleks jika dibanding dengan vaksin konvensional pada umumnya. Pada saat ini calon vaksin ini telah melalui serangkaian proses pengujian dan perizinan agar segera dapat disebarluaskan. Harapannya, serangkian proses uji praklinis rampung pada bulan November atau di pertengahan bulan Desember 2021. 

Proses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih diharapkan bisa untuk menumbuhkan pemulihan ekonomi yang goyah karena pandemi. Bahkan, diharapkan dapat menjadi faktor penting bagi usaha yang dilakukan pemerintah untuk menarik investor. Menurut Ekonomi Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal, besarnya jumlah penduduk di Tanah Air menjadi faktor utama. Karena, besar jumlah masyarakat yang divaksin selaras dengan pertumbuhan aktivitas ekonomi. Dia juga menambahkan, jika jumlah pasokan vaksin dilakukan secara massif dan pendistribusiaannya dilakukan secara cepat maka akan tercapai kekebalan yang bersifat komunal sebesar 70%, pemulihan sikap masyarakat dalam melakukan aktivitas dan berbelanja akan lebih cepat. Jika demikikian, maka kebutuhan aspek produksi akan secara otomatis mengalami peningkatan dan ekonomi juga akan segera pulih. Faisal juga memperkirakan, bahwa proses vaksinasi dapat juga mempercepat angka pertumbuhan ekonomi dalam jangka waktu dua tahun ke depan. Di tahun 2021, efektifitas dan waktu penyelenggaraan vaksinasi dapat membantu menigkatkan pertumbuhan sektor ekonomi di kisaran angka 3–4%. Pada tahun selanjutnya, tetap dengan pendapat pengadaan vaksinasi didalam negeri berjalan sesuai rencana dan efektif, maka kemudian pertumbuhan sektor ekonomi akan bisa diperkirakan bisa melambung melampaui kisaran angka 3–5%. 

Anggaran dana yang seharusnya digunakan untuk membangun pabrik vaksin dari China di Indonesia juga bisa dialokasikan ke kepentingan negara lainnya. Seperti menambah anggaran bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak covid, atau mungkin juga bisa digunakan untuk kepentingan yang lainnya. Dengan mengembangkan produksi Vaksin Merah Putih yang dipelopori Universitas Airlangga ini juga akan menghemat anggaran dana, selain itu jika trobosan ini berjalan sukses maka tidak menutup kemungkinan akan mengharumkan nama bangsa Indonesia sendiri di kancah internasional. Ini juga akan mengubah prespektif masyarakat di luar negeri tentang Indonesia. Dan juga jika trobosan ini sukses maka tidak menutup kemungkinan bahwa akan meningkatkan angka impor kita, yang tentu saja akan berdampak pada kas negara. 

Namun sebagai negara dengan latar belakang masyarakat majemuk, memang tidak mudah untuk membuka pandangan masyarakat terkait pentingnya vaksinasi. Seperti yang kita lihat pada fenomena baru-baru ini, banyak masarakat yang melakukan vaksinasi hanya karena terpaksa dan bukan karena mengerti tentang betapa pentingnya vaksinasi. Bahkan masih banyak kita lihat masyarakat yang tidak patuh terhadap aturan protokol kesehatan. Yang lebih parah masih ada orang yang menganggap bahwa covid itu tidak ada, seperti kebanyakan followers akun Instagram @teluur misalnya, mereka lebih percaya bahwa covid adalah konspirasi yang bahkan tidak masuk di akal sehat. Hal ini menandakan kurangnya literasi pada masyarakat. Mereka lebih percaya hal-hal yang bersifat katanya ketimbang faktanya. Jika kita menjumpai pola pikir masyarakat yang seperti itu, alangkah lebih baiknya jika kita sebagai kaum terpelajar turut serta mengedukasi dan memberikan pemahaman lebih detail dan terperinci tentanng fakta covid-19 sebenarnya, bahwasannya virus covid-19 itu nyata dan ada disekitar kita. Oleh karena itu mari kita ingat selalu dan terapkan dasar–dasar protokol kesehatan dan mari kita suarakan kepada pemerintah bahwasannya ada satu lagi karya anak bangsa yang luput dari dukungan, yakni Vaksin Merah Putih, vaksin anak bangsa, dan vaksin kebanggaan Indonesia. Juga tidak lupa kita sebarkan berita gembira ini kepada orang–orang disekitar kita bahwa ada trobosan baru hasil karya anak Indonesia yang perlu banyak dukungan dari masyarakat Indonesia sendiri.

Daftar Pustaka 

Fauzan, Rahmah. (2021, Februari 18). Peran Penting Vaksin Merah Putih Bagi Ekonomi Indonesia. Diakses dari: https://ekonomi.bisnis.com/read/20210218/12/1357816/peran-pentingvaksin-merah-putih-bagi-ekonomi-indonesia

Jayani, Dwi Hadya. (2021, Agustus 24). Kabar Baru Vaksin Merah Putih. Diakses dari: https://katadata.co.id/ariayudhistira/infografik/6124ce50ce313/kabarbaru-vaksin-merah-putih 

Komisi VII DPR RI. (2021, Agustus 25). Pemerintah Harus prioritaskan Vaksin Merah Putih. Diakses dari: https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/34246/t/Pemerintah+Harus+Priorit askan+Vaksin+Merah+Puti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun