Mohon tunggu...
Shafa Varera
Shafa Varera Mohon Tunggu... Freelancer - Be better everytime

bercerita untuk berbagi dan bermanfaat. mom's of two child and a wife, blogger and listener

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Balada Mbok Emban Kos

9 Agustus 2020   05:59 Diperbarui: 9 Agustus 2020   05:47 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memang dunia nggak akan berwarna kalau nggak ada yang begini. Mbok emban kos pun harus menerimanya dengan sabar, mengeluarkan lebih banyak uang untuk yang mau bersihkan.

4. Anak kos Rasa Pemilik Kos

Ini sih sebenernya mbok emban sedikit terbantu ya karena ada mereka yang ikut mengawasi kos karena sudah berkeluarga. Mereka juga bersih membersihkan halaman dan bercocok tanam sehingga kos terlihat lebih asri karena kami tidak tinggal disana dan tidak bisa kontrol sepenuhnya.

Mereka menjadi orang yang disegani sekaligus bisa menegur langsung anak kos yang sekiranya kurang baik seperti membawa pacar atau yang bersikap tidak baik. 

Tetangga sampai menyebut kos dengan nama mereka karena memang kami tidak memberi nama kos kami. Malah, saat itu kami pun tidak mencantumkan kontak kami di kos karena selalu ada mereka yang standby di kos memberi informasi dan menunjukkan kamar kos.

Suami memberi tahu kalau ada kamar kosong dan mereka mau memakainya, tidak usah dimintai biaya. Hitung-hitung wujud terimakasih pada mereka yang banyak dimintai tolong menjaga kos. 

Mungkin kami agak repot kalau tidak ada mereka. Sering mereka tempat aku bertanya karena mereka lebih tahu sutuasi dan kondisi kos. Sejak mereka memiliki rumah sendiri dan pindah, memang rasanya sepi. Kebanyakan orang kerja jadi kalau siang tidak banyak orang di kos.

5. Anak Kos PHP

Ada nggak nih Mbok Emban kos yang pernah merasakan dijanjiin bayar kapan ternyata nggak bayar-bayar sampai berbulan-bulan? Nah, berhubung Mbok Emban belum banyak pengalaman dan maksud hati pengen sama-sama nyaman, dikibulin anak kos pun Mbok Emban masih percaya.

Awalnya dia bilang mau DP dulu 100, nanti gajian dibayar. Sampai gajian banyak alasan, bulan berikut dan berikutnya sampai 2 bulan, baru dibayar satu bulan dan bulan berikutnya belum bayar.

Banyak banget alasannya akhirnya Mbok Emban minta baik-baik agar tidak sama-sama memberatkan ditinggalkan saja kos-kosannya. Selesai. Pernah lho Mbok Emban nemu yang begini sekali, selanjutnya sih ada yang kasih DP separo dan ternyata memang cuam setengah bulan kos. Ini sih nggakpapa, daripada berbulan-bulan dan banyak alasan kan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun