Philosophos pertama kali digunakan oleh Phytagoras, ketika bertanya kepada Phythagoras, apakah engkau seorang yang bijaksana?
Dengan rendah hati Phythagoras menjawab: "Saya hanyalah Philosophos, yakni orang yang mencintai pengetahuan."
Banyak ahli yang mendefinisikan filsafat seperti Poedjawijatna, Hasbullah Bakry, Plato, Aristoteles, Marcus Tullius Cicero, Immanuel Kant, dan banyak lagi para ahli yang mendefinisikan filsafat.
Menurut Poedjawijatna, filsafat adalah sejenis pengetahuan yang berusaha mencari sebab secra sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu yang berdasarkan pikiran belaka.
Sedangkan menurut Hasbullah Bakry, memberikan harfiah filsafat adalah sejenis pengetahuan yng menyelidiki segala sesuatu yang mendalam, mulai dari ketuhanan, alam semesta, sehingga manusia dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai dengan akal manusia.
Dan menurut tokoh terkenal Plato, filsafat adalah pengetahuan yang berminat untuk mencapai kebenaran asli.
Aristoteles mengartikan filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang di dalaamny terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan estetika atau filsafat menyelidiki sebab asas segala benda.
Marcus Tullius Cicero memberikan pengertian bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mencapainya.
Immanuel Kant juga mengartikan filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya persoalan, yaitu:
- Apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh metafisika),
- Apakah yang dapat kita kerjakan? (dijawab oleh etika)
- Sampai manakah pengharapan kita? (dijawab oleh antropologi)
Dari argumen tersebut di atas menurut saya sebagai penulis, maka filsafat dapat diartikan bahwa ilmu pengetahuan yang mendalam tentang kehidupan menurut akal pemikiran, mulai dari pencpta dan yang diciptakan pencipta secara menyeluruh dalam segala aspek kehidupan.