Dua bulan yang lalu, ditempat, waktu dan kursi yang sama
aku masih setia menunggu kedatanganmu
menikmati hembusan angin yang tak seperti biasanya
membuka lembar demi lembar sajakmu yang tersimpan rapi dibuku catatanku
aku hapal betul setiap barisnya
Dua bulan yang lalu, ditempat, waktu dan kursi yang sama
aku mengingat pertama kali kita bertemu
ketika pertama kali aku berjabat tangan denganmu
dan pertama kali aku memelukmu
Aku termenung, membayangkan apakah kebahagiaan itu terulang
kembali atau hanya menjadi kenangan manis dalam hidupku?
semuanya terasa begitu aneh
siang dan malam masih saja memikirkanmu
semakin aku mencoba untuk melupakanmu, bayanganmu pun semakin nyata
Hari ini ditempat, waktu dan kursi yang sama
semuanya terasa begitu singkat
sesingkat kepergianmu
butir demi butir air mataku pun menetes
mungkin ini yang dinamakan cinta
mulut memang tidak saling bicara
mata pun tidak saling memandang
tetapi hati yang bicara apa yang sedang aku rasakan