Mohon tunggu...
shabrilla hamdi
shabrilla hamdi Mohon Tunggu... Mahasiswa

halo

Selanjutnya

Tutup

Politik

Makan Siang Gratis: Apakah menjadi Investasi Masa Depan atau Bom Waktu Anggaran bagi Indonesia?

14 Maret 2025   23:01 Diperbarui: 14 Maret 2025   23:01 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simulasi makan siang gratis di Solo (Sumber: https://www.antarafoto.com/id/view/2261303/simulasi-makan-siang-gratis-di-solo)

Kebijakan yang dikeluarkan oleh presiden RI Prabowo Subianto, mengenai makan siang gratis bagi siswa sekolah mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas saat ini menjadi perbincangan hangat dalam diskusi publik. Pemerintah saat ini sedang berencana untuk mengalokasikan anggaran yang terbilang sangat besar untuk program makan siang gratis ini, dengan tujuan untuk meningkatkan gizi pada anak-anak serta mendorong akses pendidikan agar menjadi lebih merata. Tetapi di balik niat mulia dari pemerintah, muncul juga berbagai pertanyaan mengenai efektivitas, keberlanjutan, dan juga dampak jangka panjang dari kebijakan ini, program ini juga menuai banyak tanggapan, mulai dari tanggapan baik yang mendukung kebijakan ini hingga kritik pedas dari publik untuk kebijakan ini. Dan apakah program makan siang gratis ini benar-benar investasi bagi masa depan bangsa, atau nantinya akan menjadi beban anggaran yang sulit ditanggung pada kemudian hari?

Jika dilihat dari segi positif tanpa memikirkan jangka panjangnya, memang program makan siang gratis ini memiliki banyak manfaat. Dari sisi kesehatan, program makan siang gratis ini dapat membantu untuk mengurangi malnutrisi pada anak sekolah. Karena dengan gizi yang cukup dan baik ini membantu perkembangan kognitif pada anak, dan pada akhirnya diharapkan bisa berdampak pada peningkatan presetasi akademik maupun non-akademik mereka. Dengan adanya makanan bergizi gratis ini, pemerintah berupaya untuk menyebarkannya secara merata ke sekolah-sekolah yang ada di Indonesia, hal ini juga tidak memandang latar belakang mereka, karena program ini diberikan untuk seluruh siswa yang ada di Indonesia agar dapat asupan yang memadai dan membantu mereka untuk belajar secara optimal.

Selain dari segi gizi dan kesehatan, program ini juga diharapkan bisa meningkatkan angka partisipasi sekolah. Pada beberapa negara yang telah menerapkan kebijakan program makan gratis, seperti Finlandia dan Jepang, telah membuktikan bahwa dengan program tersebut dapat menaikan tingkat kehadiran siswa di sekolah. Selain itu, diharapakan dengan adanya kebijakan tersebut di Indonesia dapat membantu keluarga yang memiliki keterbatasan dalam ekonomi, program ini juga bisa sedikit meringankan beban pengeluaran rumah tangga, sehingga para orang tua bisa lebih terdorong untuk menyekolahkan anak-anak mereka hingga tuntas.

Dan pada sisi ekonomi, jika pemerintah bisa mengelolanya dengan baik dapat menggandeng  petani lokal ataupun penyedia bahan makanan, hal ini dapat memiliki dampak ekonomi yang luas, dan juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang baru dari segi pangan dan logistik. Dengan meningkatnya permintaan akan bahan baku dan juga tenaga kerja untuk melakukan distribusi ini bisa memberikan dampak baik untuk pertumbuhan ekonomi lokal. Hal ini bisa menjadi kesempatan yang baik untuk berkembang bagi petani lokal dan usaha di sektor pangan.

Terlepas dari segi positifnya, program ini juga memiliki banyak tantangan dan kontroversinya. Dengan anggaran yang sangat besar untuk menjalankan program ini agar merata ke seluruh sekolah di Indonesia menjadi kekhawatiran terbesar. Karena apabila tidak dikelola dengan matang dan baik, program ini bisa menjadi beban untuk keuangan negara yang dapat diketahui semakin membengkak dari tahun ke tahun. Anggaran yang besar ini juga menjadi bahan perbincangan dan pertanyaan pada diskusi publik terkait dengan alokasi dana di sektor kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur yang dianggap saat ini lebih penting untuk mendapatkan biaya anggaran besar.

Program makan siang gratis ini juga memiliki risiko efektivitas dalam penyalurannya. Masalah klasik yang sering terjadi seperti korupsi dan tidak efesien dalam segi waktu, tenaga, dan biaya, serta kualitas makanan yang sangat rentan dapat memadai kebutuhan menjadi kendala utama. Jika pengawasan yang dilakukan tidak ketat dan sistem yang tidak transparan, dapat membuat biaya yang dialokasikan berisiko untuk bocor ketangan-tangan nakal dan juga dikhawatirkan bisa tidak sampai ke sasaran yang seharusnya.

Jika kebijakan ini tidak terprogram dengan baik dan dipikirkan jangka panjangnya, akan timbul ketergantungan pada program makan siang gratis ini dan juga akan menjadi permasalahan baru dikemudian hari. Jika program ini tidak memiliki strategi yang baik sedari dini dan juga tidak memiliki strategi jangka panjang untuk mendorong perekonomian yang mandiri pada rumah tangga, kebijakan yang dibuat ini akan menjadikan masyarakat yang memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap bantuan pemerintah, jika kebijakan ini tidak memiliki strategi yang baik akan bisa menimbulkan dampak yang negatif pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Apabila ingin kebijakan ini bukan sekedar pengeluaran besar negara yang tidak memiliki dampak melainkan ingin menjadikan kebijakan ini sebuah investasi untuk masa depan di Indonesia, maka perlu memiliki strategi yang baik dalam melaksanakan program tersebut. Yang perlu dilakukan oleh pemerintah adalah harus memprioriraskan keterbukaan dalam anggaran dan melakukan distribusi yang efektif. Dan juga pemerintah perlu melibatkan masyarakat sipil dan organisasi yang bisa melakukan pengawasan pada program ini.

Selain dari kebijakan ini, pemerintah juga perlu membantu menemukan solusi untuk membantu keluarga untuk meningkatkan ekonomi mereka, seperti membuka banyak lapangan pekerjaan dari kalangan ekonomi menengah maupun menengah kebawah dan diharapkan bisa merata ke seluruh Indonesia, dapat juga memberikan pelatihan keterampilan bagi orang tua, dan bisa juga para orang tua dan masyarakat dapat terlibat dalam penyediaan makanan gratis ini, agar nantinya diharapkan bisa berkembang, mandiri dalam segi finansial, dan juga mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan hal ini juga bisa mengantisipasi masyarakat ketergantungan dengan program yang ada dan memberikan kesempatan pada masyarakat untuk berkembang.

Evaluasi secara berkalah terhadap keefektivitasan program ini juga sangat penting. Pemerintah perlu menyesuaikan kebijakan ini berdasarkan hasil dari evaluasi berkala. Jika nantinya manfaat pada program ini sangat tidak sebanding dengan anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah, maka perlu melakukan perbaikan atau bahkan jika diketahui program sangat tidak berjalan dengan baik maka opsi terakhir dan yang terbaik adalah penghentian pada kebijakan makan siang gratis.

Pada akhirnya program makan siang gratis ini adalah pedang bermata dua bagi negara. Apabila dikelola dengan baik maka program ini bisa mewujudkan harapan yang baik dan investasi bagi generasi mendatang, serta mendukung kesehatan, menciptakan dampak positif pada sektor ekonomi, dan terutama juga pada pendidikan anak-anak Indonesia. Tetapi jika tidak memiliki rancangan yang baik dan juga pengawasan yang lalai, hal ini bisa menjadi bom waktu anggaran yang nantinya juga akan menyulitkan keuangan negara di masa mendatang, dan pada akhirnya akan memberikan dampak negative dalam segi ekonomi bagi masyarakat Indonesia. Besar harapan masyarakat terhadap pemerintah untuk tidak hanya terburu-buru dalam melaksanakan kebijakan ini, tetapi juga mempertimbangkan segala mekanisme agar tepat manfaatnya, dan bisa dirasakan secara nyata hingga nantinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun