Mohon tunggu...
Shabirin Arga
Shabirin Arga Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis, Pengamat Sosial dan Politik

Penulis Muda

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Negara dan Agama, Haruskah Bermusuhan?

17 Februari 2020   19:28 Diperbarui: 17 Februari 2020   19:35 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudian salah satu contohnya, Negara yang menganut demokrasi. Bagaimana hubungan demokrasi dan Agama, bahwa nilai subtansi yang terkandung dalam demokrasi itu diatur juga dalam Agama Islam. Seperti pernyataan Nurcholis Majid mengatakan bahwa mengatakan bahwa kita memiliki demokrasi sebagai idiologi, tidak hanya karena pertimbangan-pertimbangan prinsipil yaitu karena nilai-nilai demokrasi itu dibenarkan dan didukung semangat ajaran Islam, tetapi juga karena fungsinya sebagai aturan permainan politik yang terbuka. Analisi mengenai seluk beluk demokrasi ini, banyak berlandaskan Alquran, seperti tentang kebebasan dan tanggung jawab individual, kebijaksanaan tentang keadilan, dan    tentang musyawarah.

Kita seharusnya sadar, kalau Agama menjadi musuh Negara maka tidak kurang hanya 16% yang boleh tinggal didunia ini dari jumlah penduduk seluruh dunia. Faktanya 83% dari jumlah penduduk dunia memiliki kepercayaan berAgama. Artinya selain orang-orang tidak memiliki keyakinan dalam berAgama harus dimusuhi, diusir, dan bahkan dimusnahkan. Bukankah terlalu kejam  jika Negara ada dalam pandangan tersebut.

Kata Negara dan Agama bersahabat dalam satu ruang yang sedang bekerja membangun dan kemaslahatan umat, maka seyawa musuh tak layak disandingkan dalam ruang Negara dan Agama. Musuh ada dalam ruang kegelapan yang melekat konotasi "kebiadaban", maka menggunakan diksi musuh merusak dua sahabat antara Negara dan Agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun