Kulon Progo, Yogyakarta --- Buat kamu yang lagi cari hidden gem kuliner di Kulon Progo yang nggak cuma enak tapi juga ramah lingkungan, Pempek Cik Ana wajib banget masuk wishlist. Selain rasa pempeknya yang gurih dan ikannya berasa, tempat ini juga punya suasana vintage yang hangat dan adem, lengkap dengan interior dari barang-barang lawas yang disulap jadi elemen estetik. Sebuah bentuk penggunaan ulang kreatif (upcycle) yang mendukung gaya hidup lebih berkelanjutan.Â
Pempek Cik Ana terletak di Jl. Kemiri I, Area Sawah, Wates, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasinya agak tersembunyi di dalam gang, sekitar 800 meter dari Pasar Wates. Tapi justru itu yang bikin tempat ini terasa tenang dan jauh dari polusi suara. Jalan ke sana pun menyenangkan, karena lingkungan sekitarnya masih asri, dengan udara segar khas kampung yang mulai langka di kota besar.
Kedai ini buka dari pagi sampai malam, jadi fleksibel banget buat dijadikan tempat sarapan ringan, makan siang santai, atau nongkrong menjelang senja. Dan kalau bicara soal suasana, Pempek Cik Ana nggak main-main. Konsep tempatnya dibuat otentik, vintage mirip rumah nenek di zaman dulu. Dari luar, kesan jadul sudah terasa. Tapi masuk ke dalam, kamu akan disambut oleh dekorasi yang tidak biasa seperti meja dari mesin jahit tua, piring-piring antik, dan keramik bekas yang ditata ulang jadi ornamen cantik. Alih-alih membuang barang lama, Pempek Cik Ana justru memberikan mereka kehidupan kedua, sebuah contoh kecil tapi berarti dalam mengurangi limbah dan menghargai masa lalu. Â
Di tengah ruangan, kamu bisa nemuin berbagai pajangan lucu seperti action figure Snoopy dan karakter Toy Story. Ada juga komik lawas seperti Doraemon dan Wiro Sableng, poster iklan jadul, telepon kabel, sampai kosmetik merek lama yang bikin nostalgia makin kuat. Nggak cuma itu, lagu-lagu yang diputar juga bukan lagu viral zaman sekarang, tapi musik dari era 2000-an awal. Nuansanya lengkap banget: hangat, tenang, dan bikin enggan pulang.
Bahkan alat makannya pun pakai peralatan keramik yang tahan lama—bukan plastik sekali pakai. Ini juga jadi poin plus buat kamu yang peduli dengan isu pengurangan sampah plastik.  Soal menu, tentu pempek jadi bintang utama. Rasanya gurih, teksturnya lembut, dan ikannya berasa, bukan pempek kaleng-kalengan. Menu yang ditawarka ada kapal selam, lenjer besar, lenjer kecil, adaan bulat, kulit, dan belah. Harganya pun bersahabat, mulai dari Rp3.000 sampai Rp12.000. Ada dua jenis cuko yang bisa kamu pilih: original dan pedas. Selain itu, tersedia juga menu lain seperti siomay (goreng dan rebus), tekwan, dan rujak mie. Minumannya juga beragam, dari yang klasik seperti es teh dan es jeruk, sampai yang unik kayak es susu tape dan es kacang merah original atau campur
Tempat ini cocok buat kamu yang pengin kulineran sambil healing. Ada area indoor dan outdoor yang sama nyamannya, dikelilingi tanaman hijau yang membuat udara terasa lebih sejuk.  Fasilitas yang disediakan juga cukup lengkap seperti  kamar mandi yang bersih, tempat parkir yang cukup luas, dan wastafel estetik buat cuci tangan sebelum makan. Spot foto tersebar di banyak titik, jadi cocok banget buat kamu yang suka healing sambil update feed.
Nah, itu dia sekilas pengalaman kulineran di Pempek Cik Ana, tempat makan yang nggak cuma ngasih rasa enak, tapi juga suasana yang susah dilupain. Jadi, selain memanjakan lidah dan mata, Pempek Cik Ana juga mengajak kita untuk melihat kembali cara kita memanfaatkan barang, menjaga kebersihan, dan menciptakan ruang yang nyaman tanpa merusak alam. Buat kamu yang lagi main ke Kulon Progo, jangan cuma mampir ke tempat hits yang itu-itu aja. Sekali-kali cobain pempek dengan cuko pedas di tengah nuansa rumah jadul yang adem dan syahdu.Â
