Tantangan Baru, Memperbaiki Sistem Suatu Organisasi

Tantangan berikutnya adalah persoalan gerak kerja. Sepertinya dalam kebiasaan lama koordinator umum atau ketua kegiatan tidak memberi target progres dan draft kepada masing-masing penanggung jawab bidang. Sehingga molor dalam progres sering ditemukan dalam organisasi ini. 

Solusi yang saya berikan adalah koordinator umum atau ketua kegiatan memberi draft dan target kepada masing-masing penanggung jawab bidang. Hal ini juga terkait birokrasi yang jelas. 

Ketua kegiatan berkoordinasi dengan pengurus harian dan koordinator bidang, dan koordinator bidang berkoordinasi dengan koordinator bidang yang lain dan anggota di bidangnya masing-masing. Hal ini akan mencegah adanya rasa dilangkahi dan membuat sistem komunikasi yang jelas.

Tantangan yang lain adalah memutus gap antara orang lama dan orang baru. Ini terkait bahasan saya sebelumnya di atas. Saya harus mencari siapa dan apa yang bisa menjembatani kelompok orang lama dan kelompok orang baru ini. 

Karena saya pun masih baru, namun saya cukup diuntungkan karena usia yang sebantaran dengan orang-orang lama dalam organisasi ini, sehingga komunikasi saya dengan mereka yang sudah lebih lama berada di dalam organisasi ini tidak mengalami kendala yang berarti. Tinggal bagi saya untuk mencari personil yang mampu membantu saya menjembatani dua kelompok ini.

Bukanlah hal yang mudah untuk memperbaiki suatu sistem. Tidak bisa saya dapati hasil yang memuaskan secara instan. Maka saya ikuti alurnya dan perbaiki secara pelan dan bertahap. 

Tantangan personal bagi saya untuk memperbaiki sistem ini adalah bertahan. Agar saya masuk ke dalam sistem, bukan saya yang terbawa sistem, tapi bertahan dan membuat jalur baru di dalam arus sistem tersebut.